Helaan napas panjang dan sebuah dorongan keras untuk menutup pintu loker cukup sebagai tanda bahwa ia merasa bosan dengan hal sama yang selalu didapati setiap hari. Tanpa menunggu waktu lebih lama untuk menyita perhatiaannya, bunga mawar putih itu sudah menyusul jejak bunga yang lebih dulu mendapat nasib sepertinya, berakhir di tempat sampah.
Chou Tzuyu.
Sejak awal, gadis itu memang sedikit berbeda.
"Lagi?" tanya seseorang yang berada di samping Tzuyu, gadis dengan rambut sebahu yang memeluk bukunya erat, Jung Eunha.
"Tzuyu, menurutku kalian harus bicara." saran Eunha menatap Tzuyu.
"Tidak, tidak ada." belum sempat Eunha kembali bicara, Tzuyu sudah lebih dulu meninggalkannya, membuat ia harus sedikit berlari untuk menyamai langkah dari sahabatnya itu.
Sementara di sudut lain, sepasang mata terus mengawasi langkah Tzuyu pergi, menatapnya penuh cinta dan goresan luka. Seperti biasa, seperti hari sebelumnya, ia akan menampakkan diri ketika sudah memastikan bahwa tak ada insan lain di tempat ini.
Tubuh tingginya sedikit membungkuk, meraih mawar putih yang ia persembahkan sepenuh hati, sudut bibirnya terangkat tapi entah kenapa itu membuat bagian dari hatinya tercubit. Tarikan napas dalam ia lakukan seolah meminta hatinya untuk kembali berdamai.
"Kita coba di lain hari," gumamnya dan memasukkan bunga itu ke dalam tas.
🍁
"Aku sudah katakan padamu sebelumnya. Berhenti melakukan hal-hal gila ini, aku muak!"
"Apa yang salah dengan memberikan minuman? Kau tersedak, bukan?"
"Jungkook, kita tak lebih dari teman satu sekolah dasar dulu, jadi berhenti untuk bersikap konyol." sahut Tzuyu bukan jawaban yang tepat untuk pertanyaan Jungkook sebelumnya. Samar, pria itu menarik napas, menatap Tzuyu yang masih terlihat marah.
Jungkook diam, ia akui itu. Tapi ada sesuatu yang tak lengkap tentang mereka berdua dulu.
"Jika kau butuh sesuatu, kau bisa menghubungiku," ujar Jungkook menatap Tzuyu sekali lagi, tapi gadis itu memilih memalingkan wajahnya.
🍁
Senyumannya masih tak pernah lepas dari wajah, dengan langkah pasti seakan Jungkook tahu tujuan hidup yang ia mimpikan. Semakin lebar, menampilkan deretan gigi kelinci rapi membuatnya terlihat lebih manis, tangannya dengan cepat membuka loker besi bertuliskan nomor 1402 dan menaruh bunga di tangannya di sana.
"Semoga hari ini kau akan menyukainya--"
"Tidak."
Suara tegas itu membuat Jungkook memutar tubuhnya cepat, menatap Tzuyu yang telah berdiri di belakangnya dengan sorot mata tak suka.
"Jungkook kau tak lelah? Bahkan aku sudah lelah!" gadis itu mendorong bahu Jungkook sedikit lebih kuat dan meraih bunga di dalamnya, membuangnya di depan wajah Jungkook.
Pria itu bungkam, dengan gerakan perlahan ia kembali meraih bunga yang telah hancur.
"Satu lagi," ucap Tzuyu membuat Jungkook terhenti dan mendongakkan kepalanya. Terlihat Tzuyu menarik napasnya dalam dan meremat tangan kanan sebelum berucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'mpossible [One Shoot]
Fanfiction"Sesuatu yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin jika Tuhan telah berkehendak." #ValentinesContest2020 Publish : 08 Feb 2020