this is my first bxb story. jadi maaf kalau banyak kekurangan. enjooooyyy!
BRRAAK
"Anjing! Maksud lo apaan bangsat?"
Changbin yang tadinya sedang minum dengan tenang disuatu bar kini tersungkur. Memegangi bibir yang kini sedikit terluka. Changbin terlihat sangat marah. Emosi nya memuncak. Bagaimana tidak? Tiba tiba seorang lelaki berwajah kebarat baratan menonjok wajahnya.
"Adek gue lo apain hah?!"
Changbin bingung. Kenal dengan lelaki didepan nya saja tidak. Lalu siapa adeknya? Cewe atau cowo? aneh memang manusia sekarang ini.
DUAGH
Pukulan kedua Changbin dapatkan.
"Adek gue bukan jalang anj-"
"FELIX LO SALAH ORANG !"
Teriak seseorang wanita dari belakang sana.
•••
Kini Changbin sedang diobati lukanya oleh- bahkan Changbin belom berkenalan dengan nya. Orang yang mengobati lukanya adalah orang yang menonjoknya beberapa menit lalu.
Changbin menatapi lelaki didepan nya ini. Sangat serius mengobati lukanya. Dahinya sedikit mengkerut saat menuangkan alkohol ke kapas. Lelaki itu mengusap pelan luka Changbin.
Changbin memperhatikan wajah lelaki itu terus. Namun, yang diperhatikan tidak sadar. Changbin tersenyum.
"Manis" ucapnya dengan suara kecil. Seperti bisikan. lelaki itu mendongkak.
"Apa lo liatliat?" tanya nya sewot.
"Lo manis." ucapnya santai.
lelaki itu menekan kan kapas ke luka Changbin. Sengaja. Enak aja. Dia kan ganteng. Segala dibilang manis. najis.
"Ck, pelan pelan dong. Sakit." ringis changbin.
Lelaki itu memutarkan bola matanya malas.
"Bacot. udah baik gue obatin." katanya, sembari melanjutkan kegiatan nya.
"Dah selese. Gue balik." Lelaki itu dengan tidak santai menaruh kotak P3K di atas meja.
Baru saja ia berbalik tangan nya ditahan. Ia menaikan sebelah alisnya. lelaki itu menghentakan tangan nya "Apa?"
"Felix" ucapnya tanpa membalas uluran tangan itu dan langsung melengos pergi.
gemes.
•••
HALOOO AKU ADA BOOK BARU tapi tetep lanjutin book yang sebelum nya kok inshaallah. ini kangen changlix bgt makanya bikin ff ini. ff bxb pertama yang aku bikiiin huhu.
voment nya yaa heehehh
salam sayang, sasha
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
