Epilog

926 105 5
                                    


Jungkook membuka pintu kamar taehyung lebar-lebar,berharap menemukan sosok yang sedang bermalas-malasan ditempat tidur sambil menggoyang-goyangkan kepalanya dan mengayun-ayunkan tangannya dengan heboh.Tapi tak menemukannya.Dia hanya menemukan puluhan poster-poster didinding kamar taehyung.

Bagi jungkook ini seperti mimpi.Tak pernah sekalipun dia berfikir untuk kehilangan suara dentuman-dentuman dari kamar taehyung,teriak-teriakan yang sering disebutnya sebagai nyanyian,dan suara bantingan barang.

Dan tak pernah jungkook melihat kamar taehyung serapi ini.Jungkook tiba-tiba membayangkan taehyung duduk dijendela sambil menyanyi dan memainkan gitar.Jungkook bisa melukiskan bagaimana keadaan taehyung waktu itu.

"Sialan!"Umpat jungkook,dia melempar barang yang ada didekatnya.

Jungkook tak bisa lagi menahan tangisnya.Tangis yang selama setahun ini berusaha untuk disembunyikannya.Jungkook membaca surat dari taehyung yang ditinggalkannya dikamar.

Surat itu,meminta jungkook untuk menjaga hoseok,juga berisi pujian tentang permainan basket jungkook,dan taehyung bangga karnanya.

Seorang taehyung menulis semuanya,rasanya bagai mimpi bagi jungkook.

Taehyung memang orang yang penuh kejutan.Selama ini,dia selalu bertahan tanpa pernah mengeluh.Ternyata dalam hal ini jungkook harusnya membantu taehyung.

Jungkook tidak pernah tau.Siapapun tak pernah tau.Yang diketahuinya hanyalah,kakaknya adalah sebuah misteri baginya.Selalu menjadi misteri.Bahkan saat-saat terakhirnya.Walaupun demikian,taehyung akan selalu menjadi bagian bagi jungkook.Selamanya.

"I miss you,bro"Bisik jungkook lemah.



Summer breeze




Aku pertama kali melihatnya saat musim panas yang terik

Dia datang tanpa ada seluas senyumpun diwajahnya

Dia tampak sepert seorang laki-laki yang kesepian menanti seseorang untuk menemukan kunt kehat nya yang gelap

Aku tak tau,ternyata akulah pemegang kunci itu

Aku menyinari hatinya,sampai akhinya dia mau merekah

Aku menyukai caranya tersebyum untukku

Aku menyukai sikapnya yang membuatku merasa spesial dan betapa sosok yang sudah menjadi menu utama dalam mimpiku

Dia adalah cinta pertama,juga sejatiku

Kim taehyung,Sang angin yang berhembus dimusim panad kini telah sampai ketempatnya berasal.Walaupun tak lagi bersama,tetapi dia tetap akan menjadi hal terbaik yang pernah terjadi padaku

Aku akan selalu teringat padanya juga selalu tak sabar,menanti datangnya musim panas,saat dimana aku bisa kembali bertemu dengannya...

Hoseok tersenyum pedih membaca tulisannya.Dia kemudian menggulung surat itu,memasukannya kekaleng,lalu menguburnya kembali dibawah pohon perjanjian.Setelah itu dia berdiri,menatap tulisan dipohon itu mulai meranggas,karna cuaca kering.Suasana persis seperti saat taehyung meninggal.

Daun-daun yang berguguran mengingatkan hoseok kembali pada saat mereka bertemu untuk pertama kalinya,juga saat mereka berpisah untuk selamanya.

Sudah dua tahun semenjak kematian taehyung.

Hoseok baru saja kembali dari amerika.Hari ini tepat hari kematian taehyung,dan hoseok sudah berjanji dengan keluarga taehyung untuk datang berziarah.Sebelum itu,hoseok menyempatkan diri untuk membaca tulisannya.

"Jung hoseok"Panggil seseorang yang sudah sangat dikenali hoseok,hoseok berbalik dan menemukan jungkook dan jimin sedang menunggunya

"Kita pergi sekarang?"Tanya jungkook sambil tersenyum lembut

Hoseok menganguk pelan,lalu bergerak menuju mereka.Hoseok mnenoleh kearah pohon untuk kesekian kalinya,membayangkan masa kecilnya dengan taehyung.

Hoseok tidak pernah meninggalkan apapun dibelakang.Dia akan terus membawa kenangannya bersama taehyung.Selamanya.

"I always love you.."Bisik hoseok,setelah menatap cincin dijari manisnya,Hoseok tersenyum lalu masuk kemobil.

Fin.

Summer Breeze [KTH Ver.]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang