Satu tahun yang lalu mereka bertemu. Bukan sebuah pertemuan paling manis, seperti yang sering dikisahkan dalam berlembar-lembar novel romansa. Hanya pertemuan absurd, yang membukakan pintu-pintu baru untuk temu selanjutnya.
Satu tahun yang lalu mereka sebatas asing. Hanya dua orang lawan jenis tanpa keakraban berarti. Dan seiring berjalannya waktu, kedekatan keduanya semakin menali.
Seperti tanpa jarak, begitu klaim mereka. Dan seiring berjalannya hari, perasaan mereka saling bergantung, enggan berpisah, dan mustahil kembali asing.
Tahun berganti. Satu kenyataan yang sengaja mereka abaikan mendadak mengambil tempat. Perasaan yang membesar tersebut bertemu dengan musuh terkuatnya.
Tahun ini, perpisahan mengancam hubungan keduanya. Hanya ada satu dari dua pilihan sulit harus diambil. Saling menyakiti demi orang-orang terdekat, atau memaksa memiliki dan mengabaikan yang terkasih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Love, Bitter Laugh
Teen FictionCinta itu aneh. Seringnya lucu, malah. Banyak orang berlomba-lomba membuktikan cinta mereka lebih besar daripada yang lain. Tapi, di situ anehnya, pikir Aksa. Kenapa sampai harus membelikan ini-itu yang terlalu berlebihan, hanya untuk pasangan? Samp...