Pertanyaan

135 47 7
                                    

Sejujurnya aku masih ingat pertanyaan anak perempuan kecil umur 4 tahun yang menanyakan dimana keberadaan sosok itu.

"Ma, yang lain punya bapak, kok aku nggak punya bapak?" 
Itu yang ku tanyakan pada wanita terhebat di hidupku. Anak perempuan kecil yang memang tak mengerti arti luka. Ternyata aku menorehkan luka itu pada mama.
Aku lupa bagaimana reaksi wajah mama saat itu, tetapi yang aku ingat dia langsung memeluku.

****

Dulu aku punya sosok kakek yang menjadi pengganti papa untukku tetapi dia meninggal saat aku berumur 13 tahun.
Saat itu rasa sepi mulai menyeruak. Saat itu semua pertanyaan muncul.
Aku bahkan bertanya pada Tuhan, kenapa Dia mengambil semuanya dariku. Aku sudah rela tidak punya papa dan dia mengambil juga sosok pengganti papaku.

"Takdir seperti apa yang Tuhan ingin aku jalani?"

Mamaku harus bekerja dan rela pulang beberapa bulan sekali demi gaji yang cukup untuk memenuhi segala kebutuhanku. Aku tinggal dengan nenekku.
Mamaku harus rela menahan rindu pada anaknya, dan aku harus rela tumbuh tanpa di dampinginya.

Disaat semua teman-teman seusia ku masih bisa bermanja-manja dengan papa dan mamanya. Aku harus tumbuh dengan jauh dari mamaku dan tak pernah di dampingi sosok papa.

****

Aku tahu masih banyak orang di luar sana yang hidupnya bahkan lebih buruk dariku. Tetapi bolehkah anak 13 tahun menyalahkan takdir?
Bolehkah aku lelah menjalaninya?

Saat aku ingin bertanya ini itu dengan mama, Aku berpikir kembali. Luka dia bahkan lebih parah dariku, tetapi dia kuat demi aku.

"Pernahkah dia memikirkan bagaimana hidup ku dan mamaku tanpa dia?"

Aku harus memenuhi segalanya sendiri, karena mamaku hanya bisa me transfer dari jauh dan neneku sudah tua.
Aku bersyukur masih ada nenek yang mau merawatku. Setidaknya aku tidak sendirian di rumah.

Aku melihat mamaku begitu kuat bekerja meski  berjauhan dengan anaknya. Aku mungkin tak bisa sekuat dia kelak saat menjadi ibu.
Saat mama pulang dan ada di rumah rasanya begitu lengkap hidupku. Walaupun mama ada di rumah paling lama Hanya sepuluh hari Dan itupun saat hari raya.

"Percayakah kalian bahwa aku tak pernah tinggal lama dengan mamaku?"
Karena mama harus bekerja dan jauh jika harus pulang pergi setiap hari.
Karena mama harus mengemban tanggung jawab yang harusnya di pegang oleh mu papa.
Karena mama merelakan hidupnya untuk menghidupiku.

Tanggung jawab yang seharusnya papa  yang menjalankan. Karena papa tak ada disaat mama berjuang untukku. Untuk aku bisa sekolah, bisa makan dan segala kebutuhanku terpenuhi.

****

Aku tumbuh menjadi anak perempuan kecil yang bahkan bingung ketika Ada bapak-bapak sekitar rumah yang menanyakanku. Saat sedang bermain ke rumah temanku pasti pernah bukan ada yang menanyakan

"Anaknya Pak siapa de? "
"Rumahnya daerah sini? Anak Pak siapa? "

Pernah mengalaminya? Aku pernah bahkan sering. Aku bingung, Aku tahu nama papaku tetapi orang-orang sini tak akan mengenalnya, karena memang papaku tak pernah ada.
Aku hanya menjawab,
"cucunya nenek, ..... " Karena di daerah sekitar rumahku, mereka hanya tahu nama nenekku.

Sedih bukan?
Dibilang tidak punya papa tetapi papaku masih ada dia masih hidup, tetapi sosoknya yang tak pernah ada di sekelilingku.

****

Dia hidup, dia ada di dunia yang sama dengan ku tetapi dia sama sekali tak perduli tentangku. Disaat orang lain bahkan kesal dengan peraturan yang di buat sang papa karena papanya terlalu menyayanginya. Aku bahkan tak pernah mendapat satu nasehat pun dari sang papa.
Hidup tanpa arahan jelas dari orang tua membuatku berusaha sendiri bagaimana menata hidup. Disaat anak remaja lain yang di keluhkan hanya uang jajan yang kurang. Aku memikirkan bagaimana cara menata hidupku.

Ini bukan tentang menjelekan sang papa, bukan juga menyalahkan orang tua ku. Ini tentang isi hati kebanyakan anak yang ditinggal tanpa tanggung jawab yang jelas dari sang papa.

Bukan hanya kisah ku, tetapi kisah beberapa orang yang ku gabungkan menjadi sebuah cerita.

Memberi pelajaran untuk seluruh papa di dunia.  Anakmu membutuhkan mu, walau tanpa dia katakan.

Catatan Untuk PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang