CRAZY BROTHER [HIATUS]

PROLOG

***

Salvino's twins memang mempunyai berbagai sifat atau karakter yang berbeda-beda.
Kai dengan sifat sok coolnya, Ken dengan sifat humor yang mampu mencairkan suasana sedangkan si bungsu Kafi menjadi seorang cowok polos dan pendiam daripada kedua Kakak kembarnya.

Maka itulah pihak sekolah tidak mempersatukan mereka dalam satu kelas, bayangkan saja jika mereka satu bersatu, akan menjadi apa kelas itu?

Mereka memang tinggal satu atap rumah namun, berangkat sekolah tidak pernah bersama, karena alasannya pasti ada-ada saja. Setiap pagi selalu saja berdebat dan beradu argumen yang tidak penting hingga membuat orng tuanya pusing melihat tingkah anak-anaknya.

"Setiap pagi selalu aja ribut, masih bayi dulu gemesin eh udah gede malah nyusahin. Kalian bikin Mama pusing aja!" omel Rissa, Mama dari Salvino's twins.

"Papa sama Mama makanya lain kali kalau bikin itu pakai bismillah dan diakhiri dengan alhamdulillah, dijamin insyaallah berkah," sahut  Ken lalu mendapat lemparan sepatu yang hampir mengenai wajahnya.

"Tuh kan, Ma, lihat si BangKai kayaknya bukan kembaran Ken deh, kelakuannya aja kaya preman gitu segala lempar sepatu," Ken melemparkan kembali sepatu milik Kai, "untung gak kena muka gue, skincare mahal goblok!"

"Ken," tegur Papanya membuat Ken langsung terdiam sejenak kemudian cowok itu menampilkan senyum sok manisnya.

Kali ini Kai dan Kafi akan berangkat sekolah bersama dan pastinya berniat meninggalkan Ken begitu saja.

"Woi, lo berdua mau kemana?"

"Mulung," jawab Kai dan Kafi dengan kompak kemudian mereka hilang dari jangkauan pandangan mata Ken.

"Ck, lucu banget."

"Benar-benar kalian ya kembaran laknat dan gue rasa sekarang nyesal jadi kembaran lo berdua, heh budek kalian ya, woi tungguin gue!" teriak Ken lalu berlari menyusul dua kembarannya itu.

Itulah kebiasaan Salvino's twins sebelum mereka berangkat sekolah.

Seperginya anak kembarnya sekolah, rumah terasa sepi dan tenang pastinya. Orang tua Selvino's twins hanya bisa sabar menghadapi ketiga anak kembarnya itu. Karena setiap anak memiliki rezeki yang berbeda-beda dan paling penting harus tetap bersyukur dengan nikmat yang Tuhan beri untuk kita agar bisa menjadi manusia yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

****

-TBC-

Welcome the new story.

Salam sayang dari Novaastri ♥♥♥

18-04-2020.