_01_MELUAP KELUH

34 5 0
                                    

Tembok ruangan yang dingin melingkup retina sendu yang menyorot lampu sedikit redup. Ditemani buku sederhana, demikian juga pena bola. Rintikan hujan, terdengar dari luar. Pertanda, bahwa akan dimulainya permainan musik damai.

Akhir-akhir ini pikiran menjadi kalut, sampai cercahan masalalu terkumpul. Keadaan hidup sedari kanak-kanak, menempa secara bertaraf. Semesta telah memberi cobaan begitu hebat. Seperti teka-teki yang sulit untuk ditebak. Sampai sekarang ini, tempaan mulai dirasa kebal di jenjang proses pendewasaan ini. Tanpa aba-aba, tempaan bertambah. Lihat, sulit ketebak. Sial.

Keluh, 14 Februari 2020

Pada saat yang sama, nurani membalikan arah. Cukup runyam, tidak dengan membawa kompas sebagai pedoman arah. Akal dan logika seketika buntu. Raga ini lelah serta terkoyak oleh kenyataan yang memaksa agar tetap menjalankan manipulasi secara strategis.

Memainkan peran secara lihai, mengenakan alat peraga sederhana. Topeng dijadikan sebagai dalih untuk mendorong dalam membajak segala aksi. Memamerkan kepada dunia bahwa terlihat baik-baik saja sebagai sinyal palsu yang terbaik.

Hingga menginjak usia yang dibilang orang awam 'Masa Remaja Manis'. Itu, BOHONG. Jika dunia ini kecil, melafalkan kata sangkal menjadi terdepan. Tujuh belas tahun, yang dengan hebatnya keadaan tidak dapat dilenturkan. Kondisi tanya sudah sejibun. Harus berapa lama isak terlingkup? Memang tak seharusnya perasa melakukan itu. Entah ini menjadikan karma atau hadiah kecil-kecilan, masih kejutan rahasia.

Egois, memang segaja merancang. Hanya ingin dunia mengetahui kebenaran ini sebagai diri yang terluka. Sungguh, sebagian besar keegoisan sebab kondisi terpaksa. Dititik tersuntuk, angan-angan pernah dirasa melintasi pengecut. Benci menjadi diri yang menaruh beban sebegitu berat. Benci kepada semesta yang tak menaruh kesempatan untuk merasakan bahagia dalam durasi waktu cukup lama. Sempat harus mengaku kalah.

Raga jatuh, tiba saat di batas penghabisan.

Tertanda,

Manusia

"Oh, ayolah!!"

Ini bukan akhir.

282

Adhelfb_

MURAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang