"Yang istimewa akan kalah dengan yang selalu ada". Kamu pernah denger kata-kata ini pasti, kan? Bukan sekedar kata-kata manis doang sih. Ada benernya juga loh. Nih alasannya kenapa yang istimewa akan kalah dengan yang selalu ada.
Memberi bukti, bukan janji. Saat kamu merasa dia yang teristimewa dan dia cuma bisa tanya "sudah makan belum?" akan kalah dengan yang langsung datang dan membawakanmu makanan. Yang teristimewa bagimu sampai kamu menyimpan perasaan terlalu lama, akan kalah dengan yang tiba-tiba datang dan menawarkan "kita nikah, yuk?" Itu sebabnya, bukti selalu lebih manis dibanding janji. Perbuatan selalu lebih istimewa dari kata-kata. Percaya, deh.
Yang selalu ada jadi bukti seriusnya dia padamu. Sering saat kamu sudah menjalin hubungan terlalu lama, entah sudah berapa janji dia katakan untuk segera mempertemukanmu dengan orang tuanya. Tapi saat yang selalu ada untukmu betul betul berkomitmen membina hubungan lebih denganmu, sanggupkah kamu menolaknya? Siapa yang nggak mau diseriusin, coba?
Yang teristimewa perlahan terhapus dengan yang selalu memberikanmu kenyamanan. Bagimu dia nomor satu. Bagimu dia segalanya. Bertemu sekali seminggu mungkin bukan masalah berat bagimu. Tapi sayangnya ada yang selalu ada meski seringkali kamu tidak membutuhkannya. Dia yang tiba tiba datang dan memberikanmu kenyamanan. Dia yang tiba tiba hadir dan siap menjadi pendengar keluh kesahmu, peredam emosi saat marahmu.
Pada akhirnya, yang teristimewa akan tergantikan dengan yang selalu ada. Di saat dia, yang teristimewa, cuma mampu menjanjikan kata, yang selalu ada sudah lebih dulu berpikir panjang untuk membahagiakanmu, menyamankanmu, memastikanmu dalam kondisi terbaik. Jangan sia-siakan ya..