2 (dua)

10 1 0
                                    

tulah manusia. Menciptakan ekspetasi setinggi mungkin kepada manusia lainnya. Namun kita terkadang lupa manusia ya manusia. Bila dipatahkan sakitnya bukan main -Agatha

                           🌻🌻🌻

Kringgggg

Bel tanda istirahat ke-2 berbunyi
Murid murid yang sebelumnya lemas kini langsung bersorak girang didalam hati
"Senangnya dalam hati ey...ey...ey...ey...jos🎶🎶" kira kira lagu itulah yang menggambarkan suasana hati mereka saat ini

"Ok...baiklah anak anak kita akhiri pertemuan kita sampai disini. Selamat beristirahat" ucap Bu Eva sambil merapihkan barang barang nya. Ucapan Bu Eva layaknya terompet surga yang membuat mereka begitu bahagia menyambut hal itu

"Bu gak ada pr buat besok? Sekalian latihan Bu?" Tanya Santi pada Bu Eva tiba-tiba dengan wajah watados

Hening....

Dalam waktu 3 detik Semua murid menatap garang kearah Santi. Dari tatapan nya ada yang berkata kata seperti
'lewat mana Lo pulang, hah?'
'Santi, you are in big trouble'
'kalau sampe ada pr gue gorok lu'
'santi! Apa yang Lo lakukan?!'
'mari kita gelud'
'Santi! Astaga......tolong lah...tolong...tolong banget nih ya, San. Itu mulut bisa mingkem aja gak? Kebanyakan makan janji palsu jadi susah mingkem kan Lo!"
Dan masih banyak tatapan membunuh lainnya

"Oh iya. Baiklah kalau kalian memaksa akan ibu berikan. Kerjakan halaman 124 evaluai mandiri 2" ujar Bu Eva santai

"Yah...kok gitu Bu?"
"Saya gak setuju Bu!"
"Oh tidak bisa begitu Bu Eva"
Dan berbagai celetukan tidak terima lainnya

"Inikan kalian yang memaksa, jadi yasudah ibu berikan. Pr nya dikumpulin besok. Ada pertemuan kan kita besok?" Tanya Bu Eva yang pastinya tidak membutuhkan jawaban

"Bu.....jangan gini dong"
"Santi aja lah Bu yang kerjain....kita kan gak minta" demo satu kelas masih tidak terima
"Sudah-sudah. Kan hanya 7 soal"
"7 soal ya 7 soal Bu....cuma soalnya punya banyak banget anak Bu"
"Sampe ada cucu-cicit nya Bu"
"Sudah tidak bisa di ganggu gugat. Baiklah....selamat menikmati istirahat dan pr kalian" ucap Bu Eva lalu keluar
Kelas

Semua kelas langsung tertuju pada Santi
"Kenapa?" Tanya Santi polos
"SANTI!" Teriakan maut kelas 11 Ipa 1 menggema hingga orang orang yang lewat di depannya tersentak kaget

                            🌻🌻🌻

"Ayo ke kantin.....bayi-bayi ku butuh asupan" ajak Agatha bersemangat
"Bayi apaan? Bayi tuyul kali" celetuk Ribka bercanda namun pedas
"Ih...Ribka kalau ngomong sembarangan.....ini tuh bayi aku sama Rian" ujar Agatha makin ngaco
"Dih...kapan Lo buat?" Tanya Chelsea
"Udah-udah. Itu gak penting....yang penting urusan perut dulu" Agatha menarik Chelsea dan Ribka sedangkan Karin hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya

"Rian!" Teriak Agatha lalu melepaskan cekalan tangganya dari Chelsea dan Ribka dan menghampiri Rian yang sedang mengobrol dengan sahabat-sahabatnya.
Rian hanya diam ketika Agatha berada didekatnya
"Rian mau makan bareng gak?" Tanya Agatha bersemangat dengan senyum yang merekah seperti senyum Pepsodent. Namun Rian tak kunjung membalas
"Yaudah....mau aku pesenin makan gak?" Lagi lagi tak ada jawaban dari Rian
"Rian kok diem aja? Bisu ya?" Ceplas ceplos Agatha memang tak bisa dikontrol

Rian pergi meninggalkan Agatha bersama teman temannya. Namun Agatha tidak hanya tinggal diam. Ia mengejar Rian dan menyamakan langkah nya dengan Rian
"Kenapa Rian dingin banget sih sama aku? Tapi kenapa kalau sama orang lain enggak?" Tanya Agatha pada Rian namun Rian masih bungkam

"Yan....ngomong apa gitu.....eh kemarin aku huaaaa"

Bruk

Suara seseorang terjatuh membuat semua orang menoleh ke sumber suara

Dan Agatha hanya bisa terduduk dengan lutut yang merah karena mencium tanah

Ternyata tali sepatunya lepas dan tak sengaja terinjak oleh nya.....ceroboh. Ia sudah berharap Rian akan membantunya berdiri dan menggendongnya hingga ke UKS. Namun Rian ya tetap Rian.....Rian terus berjalan seakan Agatha hanya angin lalu yang tidak penting untuk nya. Bahkan untuk Rian menoleh saja tidak. Seberat itukah kepala Rian hanya untuk menengok ke arahnya?

Itulah manusia. Menciptakan ekspetasi setinggi mungkin kepada manusia lainnya. Namun kita terkadang lupa manusia ya manusia. Bila dipatahkan sakitnya bukan main

"Tha, Lo gak apa apa?" Tanya Karin panik sambil berlari kearah Agatha
"Iya, gak apa apa. Cuman merah doang" jawab Agatha sambil mencoba berdiri walau perih
"Ayo ke UKS"
"Gak! Gak usah. Lecet doang kok" tolak Agatha
"Tetep aja. Ayo!" Lalu Karin dan Chelsea membantu Agatha berjalan

                            🌻🌻🌻

"Ceroboh banget sih Lo" omel Karin sambil membersihkan luka di kaki Agatha
"Maaf" cicit Agatha kecil
"Sudah lah, tha. Cowok di Dunia ini gak cuma Rian doang. Banyak yang mau sama Lo....lupain aja dia" ujar karin

"Jangan paksain diri lo, tha" ucap Ribka kasihan pada sahabatnya itu
"Di dunia ini, cowok bukan hanya Rian" ucap Chelsea iba. Ia kasihan pada Agatha yang seperti ini
"Kalau aku bisa memilih. Aku juga gak mau kaya begini tha" terang Agatha
"Udah, jangan pojokin Agatha. Ini keputusan dirinya sendiri. Kita sebagai sahabat harus dukung keputusannya. Memberi saran memang boleh, tapi bulan berarti kita bisa mengatur Agatha. Gue yakin Agatha sudah besar dan tau yang terbaik untuknya" ucap Ribka bijak

Jujur sebenarnya Ribka marah pada Rian. Bukan hanya dirinya saja, tapi pasti Karin dan Chelsea juga marah pada pria itu.
Bagaimana bisa ada cowok seperti Rian? Dikasih yang baik malah menolak? Sungguh mereka tak mengerti jalan pikiran Rian

Tok...tok...tok

"Biar gue yang buka" ucap Karin lalu pergi ke arah pintu UKS

Karin membuka pintu UKS dan sudah banyak sekali murid-murid yang berkumpul di depan pintu UKS
"Mau ngapain kalian?" Tanya Karin sedikit ngegas
"Mau jengguk Agatha lah, emang mau ngapain lagi? Mandiin Ibay?" Celetuk Matt. Matt memang lumayan dekat dengan Agatha karena Matt sering ketahuan bolos dan dihukum....jadi mereka lumayan sering berkomunikasi
"Sabar gue mah dinistain Mulu sama kalian" ucap Ibay sambil mengelus dada nya mencoba bersabar. Ibay memang sering dijadikan candaan oleh teman temannya.
"Awokwokwok.....canda bay...Jan baper ah" ucap Matt
"Siapa, kar?" Tanya seseorang yang tak lain adalah Agatha dari dalam UKS
"Ini ada anak monyet mau jenguk lo" teriak Karin dari pintu agar Agatha dapat mendengar ucapannya
"Anak monyet sempak Ibay melar!" Sewot Matt lagi dan mendapatkan gelak tawa dari yang lain
"Kok Lo ngegas sih?" Ucap Karin tak kalah sewot
"WOY ANJER! KOK GUE LAGI GUE LAGI SIH?!" yang ini lebih sewot...Ibay sudah kesal karena dalaman kesayangannya dibawa bawa. Melihat hal itu orang orang itu dibuat tertawa oleh tingkah mereka bertiga
"Bay, muter deh" ucap Karin
"Ngapain?" Tanya Ibay tak mengerti
"Mau liat Lo bocor gak.....kok sensian banget hari ini" ucap Karin santai
"Gue cowok, kar! Mau lihat?" Tantang Ibay
"Udah udah. Kita mau lihat Agatha nya boleh?" Tanya Jenifer, salah satu teman se angkatan Agatha
"Oh iya silahkan. Lalu Karin memundurkan badannya dan membuka pintu UKS lebih lebar agar mereka semua bisa masuk

"Kak Agatha gak apa-apa?" Tanya Jian. Salah satu dekel yang dekat dengan nya
"Iya gak apa apa kok"
"Tha, mana yang sakit?" Tanya salah seorang cowok diantara gerombolan itu
"Gak ada kok"
"Nih gue bawa makanan buat Lo. Cepet sembuh ya Bu ketos"
"Aku juga bawa roti buat kak Agatha" sahut adik kelas Agatha yang perempuan
"Aku bawa susu"
"Gue bawa ciki"
Dan masih banyak makanan lainnya
"Makasih ya makanannya"
"Sama-sama" jawab mereka kompak
"Kak Agatha cepet sembuh ya!"
"Iya, makasih ya"

Kring....

Bunyi bel masuk menghentikan mereka....
"Masuk kelas gih sana. Udah bel"
"Iya....kita balik ya, tha. Cepet sembuh"
"Sip"

                              🌻🌻🌻

Maaf kalau banyak typo....
Makasih sudah membaca

Ti amoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang