Ketika dirimu berdiri di seberang cermin
Tubuh siapa yang kau pandangi penuh hasrat?
Saat masih menatapnya fikirmu penuh imaji puja-puji
Saat berjalan kepalamu tertunduk penuh benci
Bohong jika kau bilang yang kau lihat indahmu sendiri
Bohong karena kau masih berjalan goyah sembari mencaci diri
Benar memang dalam hidup kita selalu memandang tubuh orang lain
Hingga lupa dengan detail pribadi
Maka tak usah risau saat
Tubuhmu ini menciptakan perang
Karena tanganmu yang mulai memukul genderang