Oh My Beby

Oh My Beby - #1

Seorang wanita tampak sedang mengendarai sebuah mobil honda jazz berwarna merah menyusuri jalanan ibukota yang mulai lengang karna jam sudah menunjukkan waktu dini hari. Dia adalah, Beby Savina. Wanita yang sudah berusia 31 tahun itu merupakan seorang dokter umum yang bekerja di sebuah rumah sakit swasta di Jakarta.

Sudah biasa bagi Beby untuk pulang kerja di tengah malam hingga hampir pagi seperti ini dan itu sudah merupakan resiko Beby yang bekerja sebagai seorang dokter. Beby sangat mencintai pekerjaannya, karna saking cintanya hingga ia melupakan satu kewajiban ibadah yang seharusnya sudah ia lakukan yaitu Menikah.

Di usianya yang sudah menginjak kepala tiga ini tidak serta merta membuat Beby stress memikirkan soal pernikahan, justru ia masih enjoy saja dengan status lajangnya itu. Berbeda dengan orang tua Beby yang justru uring-uringan karna memikirkan nasib anak semata wayangnya yang belum menikah-menikah juga. Sampai saat ini Beby selalu menolak jika Ayahnya hendak menjodohkan dirinya. Hingga pada suatu hari Ayahnya mengultimatum dirinya dengan berkata bahwa Ayahnya akan segera menjodohkan Beby dengan anak dari teman Ayahnya, dan Beby tidak bisa menolak lagi. Beby langsung panik dan dari hari itu hingga sekarang dirinya belum menemukan ide untuk membatalkan perjodohan itu.

Jika ditanya kenapa Beby sampai sekarang belum ingin menikah? Jawaban dia selalu sama yaitu belum siap. Beby mengaku dirinya belum siap secara hati dan mental. Tentu jika Beby berkata seperti itu pasti ada sesuatu yang membuat Beby masih belum yakin untuk menginjakkan kaki di pelaminan.

"Gue bingung San, alasan apalagi yang harus gue katakan ke bokap gue. Gue tuh belum siap."

Sambil mengendarai mobilnya, Beby pun mengobrol ditelfon dengan sahabatnya yang bernama Sandra. Sandra merupakan sahabat Beby sejak SMP. Walaupun mereka jarang bertemu karna Beby sibuk dengan profesinya dan Sandra sibuk mengurusi suami dan kedua anaknya tidak membuat mereka putus kontak.

"Tapi lo mau sampai kapan Beb? Inget tuh umur lo. Mereka pasti pengen cepet-cepet lihat lo nikah dan punya anak. Beb, gue bukanya apa-apa ya tapi namanya umur nggak ada yang tahu. Gue yakin bokap nyokap lu pasti mikirin hal itu makanya mereka berusaha ngejodohin lo biar lo cepet nikah."

Apa yang dikatakan Sandra benar, Beby seharusnya memikirkan hal itu. Tapi sepertinya Beby masih belum bisa mengabulkannya sekarang. Ia masih perlu waktu untuk memantapkan hatinya dan satu lagi ia hanya ingin menikah dengan pria yang dicintainya.

"Tapi gue gak mau dijodohin san..."

Terdengar Sandra mulai kesal dengan sahabatnya yang susah sekali untuk berumah tangga, tidak seperti dirinya yang setelah lulus kuliah langsung dilamar oleh kekasihnya dan segera menikah. Kini ia memiliki dua orang anak, satu laki-laki berumur 5 tahun dan satu perempuan berumur 3 tahun.

"YA MAKANYA CEPETAN CARI CALON SUAMI DOKTER BEBY SAVINAAAAA. JANGAN NGEHALUIN OPPA-OPPA KOREA TERUS LO!"

Seru Sandra hingga membuat beby tertawa. Beby memang menyukai dunia per Kpop-an sejak duduk dibangku kuliah hingga sekarang. Di sangat menyukai boyband Seventeen dan biasnya adalah Mingyu. Dulu ia sampai rela menabung untuk sekedar membeli album boyband kpop favoritnya, tapi setelah ia bekerja menjadi dokter dia bukan saja bisa membeli album tapi juga menonton konser boyband favoritnya hingga ke luar negeri.

"Gue tuh heran ya sama lo memangnya di rumah sakit nggak ada yang lo taksir gitu? Perasaan pas gue kesana banyak dokter ganteng tuh gue lihat."

"Heh, jaga mata lo ya San. Gue aduin ke Baim lo."

Sandra terkekeh,"Punya mata ya dipake buat lihat lahhh, masa iya gue harus merem kalau ada cowok ganteng lewat depan gue."

Beby pun tertawa mendengar gerutuan ibu dua anak itu. Namun tawanya terhenti saat melihat sebuah mobil mercedes benz warna hitam terparkir di bahu jalan dengan keadaan mobil menabrak pohon besar.