"Ih... kalian tuh nggak ngerti. Dia itu udah muncul di mimpi gw bertahun-tahun. Jadi nggak jodoh gimana?? gw yakin kalau gw itu jodoh ama dia kalau nggak apa gunanya Dia hadir di mimpi gw terus?" Ucapku.
"Iya deh... Serah lu!! Daripada itu mending lu denger cerita gw" ucap Virzha.
"Apaan?" Balasku.
"Lu tau, katanya bakalan ada anak baru dikelas kita. Cowok, ganteng banget sumpah!!!" Ucap Virzha menjelaskan.
"Iya Rin, gw udah liat orangnya. Gantengnya overdosis" ucap Milla menambahkan.
Lah?? Nih anak keknya ketularan Virzha deh!! Tumben dia tertarik sama cowok, biasaya cuma buku doang.
Kalo Milla udah kek gitu aku jadi kepo. Seganteng apa sih cowok ini. Sampe bikin Milla yang cuma tertarik sama buku jadi tertarik sama dia. Tapi baguslah, ternyata sahabatku masih normal!!
"Trus orangnya mana??" Tanyaku yang sudah penasaran.
"Masih di kantor keknya, kita liatnya dikantornya tadi" jawab Virzha.
"Hmm... Ok" jawabku singkat.
"Lu gak tertarik Rin?" Tanya Milla heran.
"Yah gak terlalu sih. Soalnya gw belum liat orangnya. Standar 'ganteng' gw kan beda dari lu berdua" ucapku.
"Trus ngapain lu nanyain dia dimana?" Tanya Virhza.
"Yah gw kepo aja, tumben-tumbenan nih makhluk satu tertarik Ama cowok. Biasanya Ama buku doang" ucapku sambil menunjuk Milla.
"Lah?? Emang gw gitu?" Tanya Milla.
"Lu tanya Ama rumput yang bergoyang" ucapku dan Virzha serentak.
Mila langsung mengerucutkan bibirnya pertanda bahwa dia sedang 'ngambek'.
Di saat kami sibuk menggoda Mila yang 'ngambek'. Ibu Siti yang menjabat sebagai staf TU datang bersama dengan seorang laki-laki di sampingnya.
Kelas yang awalnya ribut menjadi diam kembali sama seperti saat aku masuk kedalam kelas. Aku yang masih sibuk menggoda Milla belum menyadari apa yang sedang terjadi.
"Perhatian semuanya... Hari ini kalian semua mendapat teman baru pindahan dari Bandung. Ayo perkenalkan diri kamu" ucap Ibu Siti.
"Perkenalkan nama gw Torana Haerizky. Lu semua bisa manggil gw Tora. Gua pindahan dari Bandung. Salam kenal" ucap Tora dengan lantang.
"Hai....." balas semua anak perempuan kecuali aku.
"Baiklah Tora, Kamu bisa duduk di samping Florina" ucap Ibu Siti Ramah.
Tora pun berjalan ke arah bangkunya.
Aku masih terkejut dan bingung dengan apa yang terjadi. Kenapa??? kenapa mereka sangat mirip???
Wajahnya, bentuk tubuhnya, senyumnya, bahkan Suaranya sangat mirip.
Apakah Tora adalah dia??
Disaat aku masih bingung memikirkan semuanya. Virzha menepuk tangan ku. Aku pun menatapnya seolah bertanya ngapain dia mukul tanganku.
Dia pun menunjuk ke samping ku. Aku mengikuti arah tunjuknya dan ternyata Tora sudah Berdiri disampingku dengan mengulurkan tangannya. Aku yang terkejut langsung membalas uluran nya. Dengan senyum dia menyebutkan namanya.
"Tora" ucapnya lembut.
"Florina, biasa dipanggil Orin" balasku.
Tora duduk di bangku sebelahku. Aku kembali memikirkan tentang 'dia' yang begitu mirip dengan Tora. Virzha yang menyadari perubahan sikapku mulai gelisah. Sepertinya dia takut terjadi sesuatu dengan ku.
"Baiklah anak-anak, semoga kalian bisa berteman baik dengan Tora" ucap Ibu Siti lalu Beliau pergi dari kelas.
*****
Saat Ibu Siti sudah pergi, semua anak perempuan datang ke mejaku dengan Tora.
Aku yang masih bingung dan kurang nyaman dengan keadaan saat ini memilih pergi keluar untuk menenangkan diri dan memikirkan apa yang baru saja terjadi padaku.
Aku terus berjalan tanpa arah dengan pikiran yang penuh dengan tanda tanya.
Tora mirip sekali dengan 'Pangeran berkuda putih' yang selalu muncul di mimpiku tiga tahun belakangan ini. Mulai dari wajah, postur tubuh dan juga suaranya sangat mirip.
Apakah Tora adalah 'dia'?? Apakah Tora keluar dari mimpiku untuk menemuiku?? Atau 'Dia' adalah seorang yang berasal dari dunia ini?? kenapa 'dia' selalu datang ke dalam mimpiku??
Oh ini semua sungguh melelahkan!!!Kepalaku serasa ingin pecah memikirkannya.
Tanpa aku sadari aku telah sampai di lantai paling atas, yaitu Rooftop. Sepertinya aku memang perlu mendinginkan pikiranku, dan Rooftop ini adalah tempat yang paling cocok.
Aku memilih membaringkan tubuhku untuk sejenak agar aku bisa tenang. Earphone yang menggantung di Leherku aku kenakan kembali, agar aku tak mendengar suara yang tak ingin aku dengar.
Disaat aku hampir terlelap, aku merasakan ada seseorang duduk di sampingku. Aku pun membuka mataku untuk melihat Siapa yang duduk di sampingku. Dan ternyata ini dia adalah Virzha.
"Lu kenapa?" tanya Virzha
"kagak" jawabku singkat.
"Lu tuh kagak bisa boong Rin, gue tahu lu kenapa-napa. Sejak lu ngeliat si Tora lu jadi aneh" ucap Virzha.
"Lu masih inget tentang 'Pangeran berkuda putih' yang selalu gue ceritain ke alu?" tanyaku.
"Inget, tapi sekarang bukan waktu ngebahas mimpi lu Rin" balas Virzha.
"ya... ini tuh ada hubungannya" jawabku
"apa??" Tanyanya.
"Dia itu mirip Tora"
Bersambung.....
Yeyyy part dua udah kelar.... Gw harap para readers gw pada terhibur...
Maklum... Cerita perdana gw ini...
Kalau ada typo sedikit mohon dimaafkan....
HeheheheJangan kapok baca cerita gw
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Taste In Two World
Fantasy"kamu memang terlihat seperti 'dia' tapi aku tahu kamu bukanlah dia. Berhenti bersikap layaknya dia yang hadir dalam mimpiku" Florina Aurora "aku tau aku bukanlah 'dia', tapi bisakah kamu mencintaiku layaknya kamu mencintai 'dia'?? aku sudah melakuk...