3. Olah raga

1 3 0
                                    

"sanblok dong sanblok.." terdengar suara Fauzi yang meminta sanblok sambil berkeliling kelas.

"Lay lu punya sanblok nggak?" Tanyanya padaku yang sibuk melipat seragam sekolah dan memasukkannya kedalam laci meja.

"Sorry gak biasa pakek sanblok, Ellen noh" ucapku sambil menunjuk Ellen dengan dagu.

"Nihh.." Ellen melempar sanblok kearah Fauzi dan langsung mengeluarkan isinya. Mengusapkan keseluruh tubuhnya yang tidak tertutup hingga kemuka dan lehernya.

"Wihh.. besok-besok pakek jas hujan aja sekalian. Biar nggak kepanasan" ucapku sambil menepuk pundak Fauzi.

"Udah diem aja, kulit gue nih aset. Kalau item ntar gue gak laku"

Ahmad Jhony Fauzi, biasanya anak kelas manggilnya Jhony. Cuma aku aja yang manggil dia Fauzi, karena dulu aku sama Fauzi satu SD dan panggilannya dulu Fauzi. Entah bagaimana ceritanya dia bisa dipanggil Jhony. Atau mungkin karena muka dia yang sedikit bule, jadi Jhony lebih pantas jadi panggilan dia dari pada Fauzi yang lokal banget namanya.

Ngakunya sih selebgram, followersnya udah puluhan ribu. Dan endorse nya juga lumayan banyak.
Makanya dia anti sama panas-panasan, takut item trus wajah bulenya ilang. Entar nggak laku lagi (katanya).

Tapi Fauzi termasuk anak yang aktif dibidang olah raga, sebelumnya dia ikutan club Volly sekolah dan jadi pemain inti.

Cuma gara-gara udah kelas 3, dia memutuskan untuk keluar dengan alasan ingin fokus belajar. Tapi kenyataannya dia malah sibuk ngendorse.

Hari ini pak Wahid membawa kami kelapangan Outdor, katanya sih mau dilatih buat ujian praktikum entar.
Aku heran sih, kenapa Olahraga harus ada Ujian praktikumnya di Ujian Akhir Sekolah?

Alasannya apa? Supaya kita bisa fokus belajar?
Nggak ngaruh juga sih sama aku, selama ada Andra fokusku nggak akan ketempat lain.

Pak Wahid sudah berada dipinggir lapangan sambil menepuk tangannya memanggil anak-anak yang terlihat malas karena olah raga di cuaca yang sangat panas.

Semua anak sudah berkumpul, sebagian memilih berdiri di bawah pohon yang tumbuh di pinggir lapangan untuk berlindung dari sengatan matahari.
Fauzi juga ada disana, bersembunyi di bawah pohon. Padahal dia kan sudah memakai sun protection, ngapain masih berlindung?.

Pak Wahid mengumumkan olahraga hari ini adalah lari jarak pendek.

Setiap murid dipisahkan antara cewek dan cowok.
Setelah itu di bagi enam-enam untuk lomba lari jarak pendek.

Tujuannya untuk mengumpulkan nilai (katanya), padahal ujian praktikum masih lama.

Anak laki-laki sudah bersiap dengan perintah pak Wahid.
Di kelompok pertama ada Fauzi, Andra, Yuta, Kun, Theo dan Jefri.

Mereka sudah bersiap sedia, menunggu aba-aba dari pak Wahid.
Setelah pak Wahid menghitung mundur dan meniup peluit panjang, keenamnya berlari adu cepat.

Seluruh murid cewek berteriak antusias karena pesona mereka.
Ngeliat Fauzi, Andra,Yuta, Kun, Theo dan Jefri dalam satu frame udah kayak liat boyband korea.
Pesonanya menggetarkan ginjal.

Hasil akhir dimenangkan oleh Yuta, di posisi kedua ada Kun, Theo di posisi ke 3, Jefri lalu Andra. Gak heran kalau liat Andra selalu jadi yang terakhir di mata pelajaran olah raga, memang dasarnya dia nggak suka olahraga. Dan menurut dia gak perlu jadi ahli dibidang olah raga, gak penting, kata dia dulu pada Yuta yang nilainya jeblok gara-gara fokus sama club sepak bolanya.

Dan yang terakhir Fauzi, aku ketawa saat dia berjalan kearahku dan mengambil tempat kosong di sebelahku.

"Anak club Volly kok kalah?" Ledekku padanya.

MonokromTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang