Sebenarnya tak ada yang tak mungkin jika kita ingin berusaha, kalau masih salah? Bagaimana? berarti itu bukan jalannya. Dia senang mengenal, mencintai, apalagi hampir ingin memiliki seseorang yang dia anggap tidak memiliki celah untuk berbuat kesalahan. Ya, terkadang sebuah anggapan adalah sebagian bentuk dari kesimpulan buta yang tidak dicari tahu dulu, benar atau salahnya. Lalu, bagaimana mengatasi buta akan kecelahan seseorang dibalik sempurna nya, kawan? Apakah benar, kita semua selalu ingin mendapat pelajaran dan pengajaran dulu dari apa yang telah terjadi, lalu baru ingin menyesali? Baiklah, kita kembali ke cerita tentang siapa yang harus dan siapa yang tidak harus. Memang dasarnya mencintai tidak perlu kau dapatkan balas yang sama apalagi sampai dititik memaksa. Akan tetapi, memohon dan berusaha tidak ada salahnya, bukan? Presepsi dan perspektif untuk hal kali ini memang berbeda, jangan menjadikan perbedaan itu sampai kepada kebencian. Kalau memang aku harus bekorban dan berjuang, oke sekarang mari ku ceritakan..
..
Namanya gianara putri. Selebihnya, mereka mengenal dengan nama Gian. Oke kita sebut dia Gian mahasiswi semester awal yang sangat aktif, tidak terlalu cantik dan mempunyai kemampuan intelegensi standart tetapi yang jadi permasalahan dia masih sulit berdamai dengan hal yang berbau persoalan hati.
Gian bertingkah dan berperilaku sebagaimana gadis pada umurnya, mulai dari punya pacar, hingga putus lagi terus punya pacar lagi. Tetapi, setelah putus dari hubungan yang hampir setahun gian memutuskan untuk menutup hati dulu dengan segala pertimbagan yang ada. Gian mempunyai teman dekat, bernama Abel dan Syra dikampus. Ya mereka hampir tau semua apa saja yang terjadi dengan Gian. Gian memang hanya seorang gadis biasa tetapi dengan sifat humble yang dimiliki nya itu membuat dia jadi banyak teman, dan juga musuh. Diumur yang belum genap 20 tahun, rasa kekanakan dan ingin menang sendiri ya memang dilewati oleh si gian. Punya teman atau tidak bukanlah suatu prioritas baginya karena dia tidak suka sesuatu yang bersifat ketergantungan sebab terbiasa melakukan semuanya sendiri.
Hari itu mereka kuliah sampai sebelum dzuhur. Seperti biasa, setelah keluar kelas Abel selalu menunjukan rasa inisiatif untuk mengatasi permasalahan mereka berdua, yaitu : lapar."Gi, makan yuk" ajak Abel.
Gian mengangguk kan kepala tanda memberi persetujuan "baiklah". Mereka punya tempat makan favorite dibelakang kampus, hampir setiap hari Gian dan Abel makan disana karena kantin kampus bukanlah tempat nya si Abel yang tidak suka berteman dengan anak anak kampus. "Ga sejiwa" katanya. Tapi, kalau Gian, suka nongkrong dimana aja baik sama teman maupun sendiri."Hati ayam satu porsi bang" Abel suka hati ayam.
"Hati campur tempe kentang bang" ini makanan favoritenya si Gian. Mereka banyak mempunyai kesamaan dan mereka selalu mencoba mencari perbedaan. Ya! Hanya satu, Abel suka jengkol sementara Gian paling anti dengan jengkol, hanya itu saja."Habis ini kemana, gi?" Tanya abel.
"Gaktau, kemana enaknya?" Gian menjawab.
"Pulang, apa gimana?" Tanya abel lagi.
"Terserah aja, aku mah bebas, kamu mau kemana ayok" balas Gian.
Dan akhirnya mereka hanya duduk dirumah Gian, yang letaknya cuma beberapa kilo dari kampus. Jangan kerumah abel kalau siang-siang panas soalnya, jauh juga. Hahaha.
Di rumah, tibatiba ada yang nge dm Gian. Setelah hampir 1,5 tahun menutup hati. Gian berusaha membalasnya dan memberi tau ke Abel terlebih dahulu.."Bel, ada yang ngedm. Bales ga?" Tanya gian..
"Woi bales dong, sini" Abel merebut handphone milik Gian untuk membalas pesan cowok tersebut.
"Wah siapa ni? Ganteng banget anjir" Abel memuji sambil membalas dm cowok tersebut.
"Ih biasa ajasih, ga ganteng-ganteng banget. Lagian kenapasi. Harus di bales? Bt ah" Gian bergumam sambil ganti baju.
"Bales aja, siapa tau cuma mau berteman doang" ucap si Abel.
Singkatnya, ternyata nama cowok itu adalah Fadla, mahasiwa baru dari universitas negeri dikota tersebut. Dari foto sih oke ya, gatau deh aslinya tapi bukan tipe Gian banget. Yaudah deh Giannya tidur Abel nya juga tidur. Chat si Fadla cuma ke read doang. HeheheBersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Saya Sudah Tahu
RomanceHal yang paling mudah dalam hidupku adalah menebak apa yang ingin kamu lakukan. Sebenarnya, aku sudah tau, kamu akan begitu.