[1] Meeting Candy

45 4 0
                                    

Seorang gadis dengan wajah yang pucat dengan selang infusan di tangannya serta baju khas rumah sakit itu menghela nafas panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang gadis dengan wajah yang pucat dengan selang infusan di tangannya serta baju khas rumah sakit itu menghela nafas panjang.

Gadis cantik dengan mata bernetra Hazel itu melihat sekitarnya yang ramai orang berlalu lalang dengan berpakaian seragam biru  dan jas putih yang khas disapa dokter maupun suster dan juga orang orang yang berjalan tergesa – gesa dengan wajah kalut.

Sudah sejak umur 5 tahun ia selalu ditampakkan pemandangan orang orang tersebut dan juga tempat yang ia datangi sekarang yaitu taman Rumah Sakit Harapan Bunda.

Nayya duduk di salah satu bangku taman yang di sediakan dan seperti biasa ia akan melamun memikirkan apa yang akan terjadi hari esok.

Terkadang ia juga mengumbar senyum manisnya kepada suster ataupun dokter yang sudah akrab dengannya ketika tak sengaja berpandangan. Selalu seperti ini sejak dulu.

Kadang dalam lamunannya ia berpikir apakah masa remajanya hanya untuk dihabiskan di tempat ini ?

Apakah dia bisa membahagiakan orang - orang disekitarnya?

Ntahlah,

Rasanya sangat sulit Tuhan . Jeritnya dalam hati.

Selama hidup dia hanya menyusahkan orang orang di sekitarnya. Keluarganya banyak sekali mengeluarkan uang hanya untuk pengobatannya yang tak tau pasti apakah bisa di sembuhkan atau tidak.

Kadang dia merasa hidupnya tak adil , tapi dia berpikir kembali bahwa sebenarnya dia salah satu orang yang beruntung di dunia selama hidupnya daripada orang - orang yang diluar sana yang mungkin lebih parah beban hidupnya.

Nayya mengedarkan pandangannya ketika melihat seorang anak kecil berwajah tampan  sedang menangis di bangku taman sebrangnya,

karna tak tega melihat anak itu menangis Nayya menghampiri anak tersebut dan berjongkok di hadapan Bocah Tampan itu.

"Hei ganteng, kamu kenapa nangis ? "ucapanya halus itu keluar dari mulutnya sembari tersenyum sangat manis denga pandangan yang lembut menatap anak kecil yang dengan menarik ingusnya.

menggemaskan sekali.

Anak itupun mengangkat kepala yang tadinya menunduk lalu menatap Nayya dengan air mata yang terus mengalir.

" Bunda aku tadi jatoh kepalanya beldalah... gara gara jio numpahin air , sekarang bunda merem teyuss engga bangun – bangun.. jio takut bunda kenapa kenapa...  " ucap anak itu sambil sesegukan.

Nayya menatap prihatin ke anak kecil yang dia ketahui bernama Jio itu sambil mengusap bahunya menyalurkan kekuatan dengan terus mendengarkan anak itu bercerita.

"Kamu jangan sedih lebih baik kamu berdoa sama Tuhan semoga bunda kamu engga kenapa – kenapa , kalau kamu nangis nanti bunda kamu sedih loh, nanti Jio engga ganteng lagi gara – gara kebanyakan nangis." jawabnya menyemangati Jio yang menatapnya tanpa berkedip dan sesekali sesegukan kecil.

ARKLENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang