🌟 Seongjoong Nation 🌟
. . .
A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif yang merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.. . .
Happy Reading~ ^^
.
.
.
.
.
Hongjoong pikir dirinya hanya tidur beberapa menit saat itu, tapi kenyataannya dia baru terbangun ketika latihan telah dimulai.
Seonghwa yakin semua telah menunggu mereka sejak lima belas menit yang lalu. Latihan mungkin tertunda gara-gara dua member tertua ini terlambat datang, atau mungkin malah telah dimulai duluan tanpa mereka.
Namun, meski mengetahuinya, hingga kini Seonghwa masih belum pergi ke mana-mana. Hongjoong juga masih di sebelahnya. Dia lebih memilih terlambat berlatih ketimbang mengganggu tidur Hongjoong—mungkin kedengarannya tidak profesional, tapi menurutnya bahkan leader pun juga butuh istirahat.
Seonghwa siap kalaupun nanti dirinya dan Hongjoong akan dimarahi.
Begitu terbangun, seperti pagi ini, Hongjoong disambut oleh wajah Seonghwa saat mendongak. Dia pikir itu mimpi, jadi selama beberapa sekon nan singkat dia hanya diam memandang. Yang dilakukannya hanya mengerjap linglung dengan kesadaran separuh, sampai Seonghwa akhirnya bersuara padanya.
“Bagaimana tidurmu?”
Baru saat itu sajalah Hongjoong sadar bahwa ini bukan mimpi. Spontan dia menegakkan tubuh. Pening menyergapnya sebab terlalu cepat berdiri dan dia meringis karenanya. Tubuhnya sempat limbung, hampir terjungkal dari tempat duduknya jika Seonghwa tidak sigap memeganginya.
“Kau tak apa? Hati-hati,” kata Seonghwa.
Hongjoong tak bisa tenang dan menatap Seonghwa panik. “Jam berapa sekarang? Latihannya—kita harus cepat!”
Seonghwa tercekat, tidak percaya hal itulah yang pertama kali diingat Hongjoong sesudah membuka mata.
Sementara itu Hongjoong lekas menarik Seonghwa untuk berdiri bersamanya dan berkata, “Ayo pergi!”
Sang leader melangkahkan kakinya dengan diikuti Seonghwa di belakangnya. Kopi yang telah mendingin di ujung bangku pun terlupakan. Sambil menyamakan langkah Seonghwa menatap cemas-cemas. “Kau baik-baik saja?”
Hongjoong tak mendengarkannya dan malah mengeluh. “Kenapa tidak membangunkanku? Berapa lama aku tertidur? Aduh, kepalaku pusing.”
Hongjoong memijit pangkal hidungnya. Langkahnya terburu-buru dan sesekali terhuyung, kedua matanya masih terasa berat.
Dan Seonghwa merasa gemas sendiri. Rasanya ingin dia pegangi Hongjoong supaya bisa berjalan dengan benar. Lama kelamaan dia kesal sebab laki-laki yang satu itu selalu mementingkan urusan pekerjaan saja. Oleh sebab itu dia berkata, “Bisakah kau sedikit saja jangan terlalu keras pada dirimu?”
Hongjoong hanya melihat sekilas pada Seonghwa. “Kau ini bicara apa?”
Lalu, Seonghwa menghentikan langkahnya. “Kim Hongjoong, aku serius,” dia berkata.
Hongjoong menoleh dan ikut berhenti saat menyadari Seonghwa tak lagi berjalan di sisinya. Dilihatnya pria jangkung tersebut menatapnya lurus-lurus seraya mengucapkan, “Apa di kepalamu itu hanya ada pekerjaan saja? Kau bukan robot.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Dearest | ATEEZ Seongjoong [2shoot]
ФанфикKim Hongjoong adalah pilarnya Ateez, tapi di mata Park Seonghwa dia adalah rekan satu grup yang paling membutuhkan perhatiannya. Seonghwa ingin menjaga Hongjoong, tapi mengapa Hongjoong tak pernah mengerti? Dia tidak tahu kalau bagi Hongjoong, dia a...