2.Dihukum

71 27 2
                                    


----Happy reading-----

Sebelum baca dibiasakan untuk vote terlebih dulu guys: )


Typo, Sorry guys!!

"Kita hidup itu berdampingan, pasti diantara mereka ada yang suka terhadap kita ada juga yang benci terhadap kita, Namun jika mereka mengejek kita dengarkan mereka dengan senyuman.. Biarkan ejekan itu berubah menjadi sebuah tepukan tangan"-Amelia•

*Author pov

Saat mereka ber empat berhasil membujuk mang tedy mereka langsung masuk dengan cara mengendap endap agar kaka osis mereka tidak mengetahuinya,

"Suttss gays jangan terlalu berisik bisa ga nanti kalau ketauan mau trus di hukum mau, Gue sii ogah yak" bilang cilla karna sedari tadi teman nya dinda dan sisca sangat heboh karna ngeliat cogan lewat, Ya ampun din ca yg kea gitu mah banyak kali

"Tau ni mereka berdua lebay" Sahut qifa

"Ish kalian mah gak ngerti yg namanya cogan kali ya" bela dinda sambil mengerucutkan bibirnya, minta ditabok kali yakk

"Secaraa gitu din disini kan cuma kita yg normal haha"sisca

"udah berisik, kalian tau kan banyak yg bilang osis nya disini pada galak apalagi ketos nya galak terus katanya gak pernah senyum tapi gak tau deh kalau ketos nya mah"bilang cilla memperjelas kepad para sahabat

"Siapa yg maksud lu galak"sahut seseorang yg lansung membuat mereka berempat noleh..

"Ehh lu juga sama telat yakk??, ini loh tadi gua bilang osis disini pada galak apalagi ketos nyaa ihh bikin gua pen makan tuh idup idup"cilla

"Owh yakk"jawab lelaki itu, yak memang yg tdi menegur mereka itu seorang laki laki

"Iya bener"sahut cilla

"Stt stt cill bukanya itu kk kelas kita ya"bisik sisca dan ketiga temanya itu yg ikut berbisik

"bukan lah dia tuh sama kea kita, sama sama telat" balas cilla dengan berbisik

" Ikut gua sekarang"jawab dia

"Cilla ikut kemana??" Tanya cilla dengan polosnya

"Kalian semua ber lima, bukan lu doang"ketus ia sambil nunjuk cilla

"Yee sante aja dong" balas cilla malas, ini juga sahabat nya kok malah diem ajh sedari tadi

"Cepet" sambil jalan duluan nyelonong gitu ajh

"Ishh sebel banget gua sama tuh cowo, Kalian juga kenapa dari tadi diem si" gerutu cilla, yg tidak dapat jawaban dari sahabt nya yg malah kaya ketakutan ketemu setan ajhh

"Gausah di jawab, meningan kalian cepet berdiri didepan atau gua tambah hukuman nya" putus dia setelah mereka sampai dilapangan dan diangguki keempat sahabat cilla karna mereka sangat yakin kalau yg menegur mereka itu kaka kelas bukan peserta mos seperti mereka, tetapi tidak dengan nya

"Dihh apa coba lo juga kan telat" sahut cilla memutar kan bola mata nya malas

"Lu gak tau siapa gua" balas lelaki itu

"Gak tau dan ga mau tau gue sama cowo nyebelin kaya lu" sahut cilla

"Owh gituu"balas ia sambil tersenyum miring, 'menarik' dalam hati, eh apasi gua ini

"Yaudah diem ajh gausah ngatur ngatur mening sekarang kita cepet baris kebelakang gak enak diliat dari tadi" ya memang pasalnya mereka dari tadi diperhatikan oleh peserta mos dan anggota osis lainya

"Gua bilang lu sama temen temen lu baris di depan denger gaakk" sahuut ia dengan tegas

"Ehh lu kok nyolot sih" tunjuk cilla

"Kayak nya lu emang belum tau gue, Hmm kenalin gua Arnold bima bramasta ketua osis disini" jawab arnold sambil menekan kan kata'ketua osis nya itu'

' degg' mampuuss batin cilla

"Lu sii cill gua kan udah bilang dari tadi" sahut sisca yg sedari tadi diam saja, emang sahabat nya ini minta ditenggelamkan kali

"Kenapa gak bilang, gua kan malu onyon" sahut cilla

"Ahh udah lah udah terlanjur juga" balas qifa
mendapat anggukan dari sahabat nya

"Ma aaf kak bim" sahut cilla dengan takut dan menundukan kepala

"Apa lu bilang bim, denger ya gua arnold dan jangan panggil gua bim lu kira bima sakti" arnold

"Kan namanya Arnold bima bramasta kak"polosnya cilla

"Terserah lo, yaudah sekarang cepet baris didepan setelah itu kalian hormat bendera sampai jam istirahat ngerti" finis arnold

"What istirahat" jawab cilla kaget ya gila ajhh skrng masih jam 8pgi sedangkan istirahat jam 10 kan gilaa

"Kenapa mau ditambah??" Tanya arnold

"Enggak kak, hufft mampus gua" sahut cilla dengan pasrah

Setelah upacara bendera dan pembukaan mos mereka, Cilla dan para sahabt nya kini tengah menajalani hukuman mereka

"Ahh gua panas ya ampun bundaa dindaa gosonggg" Heboh dinda yg sedari tadi nyerocos kea kaleng yg ada disawah buat yg lagi panen gituu

"PINGSAN NIH GUAA CILLA" cerocos shifaa

"Tau ihh, luntur sudah kecantikan gua"gak kalah heboh nya sisca

"Berisik" kompak qifa dan cilaa yg langsung membuat mereka mengerucutkan bibirnya.

Setelah menjalani hukuman mereka sekarang sedang di introgasi oleh para anggota osis, yg menurut cilla terlalu berlebihan,enggak berlebihan dari mana nya coba sekarang mereka ngerubungin mereka ber lima

"Kenapa kalian telat, ini kan pertama kalian mos" tanya osis yg gak salah nama yg ada di name tag nya Aurelia nabila

"Macet" kompak mereka

"Alasan klasik" cibir arnold

"Kalau gak percaya yaudah" bela cilla kesal

"Kamu tau gak, dari tadi mungkin kamu yg selalu protes dibanding teman teman mu yang lain"protes aurel emosi, Karna sedari awal mereka masuk hanya cilla yg protes sedari tadi, dinda yg heboh, sisca yang centil, qifa yg dingin, shifa yg bobrok hilang seketika entah kemana

"Kalau gua diem kak nanti disangka gak punya mulut" sahut cilla

"Kamu ini" geram Aurel hampir nampar cilla jika tidak ditahan arnold

" gua gak pernah ngajarin anggota gua buat nampar orang" marah arnold , karna beraninya Aurel nampar wanita yg menurutnya menarik meski pertama kali bertemu

"Biarin kak bim, lagian kalau misalkan siapa nmanya lu kakk, owh iya kak relrel lu berani nampar gua, gua gak bakalan diem ajh kaya dicerita tokoh tokoh novel inget itu" finis cilla

"Gua AUREL bukan relrel" cibir aurel dengan penekanan kata namanya enak ajh nama orang diganti ganti

"Udah, sekarang lu semua ke kelas buat perkenalan sama temen baru lo" finis arnoldd

"Permisi kak" pamit mereka ber lima

Baca terus yak gayss jangan lupa buat voment😄
Ajakk manteman kalian juga nongkrongg disiniii mueheheee >. <
part selanjut nya mungkin langsung skipp
Hari terakhir mos:(
Salam hangat
Amelia kartika

Life'CompanionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang