1

94 2 4
                                    

Hari ini adalah hari pertama Dela Wijaya menginjakkan kaki di salah satu kampus terkenal yang berada di Ibu Kota. Yah, hari ini adalah hari pertamanya mengikuti kegiatan ospek. Berharap bisa memulai hari-harinya disini dengan baik, dan menemukan teman yang sejalan dengan pemikirannya.

Hari ini merupakan hari keberuntungan bagi Dela. Bagaimana tidak, Dela telah mengikuti semua apa yang  diperintahkan oleh seniornya dikampus. Ia juga telah menemukan teman baru, yang bernama Anya Anastasya biasa dipanggil Anya. Begitupun seterusnya.

Sampailah pada hari terakhir yang merupakan hari kesalahan besar bagi mahasiswa yang melanggar peraturan terutama bagi Dela.

Dela membuat kesalahan dengan datang terlambat. Ia dihukum, tapi ga sendirian. Ia bareng dua anak cowo dan satu anak cewe. Namanya Azka Pratama, Fernando Affandi dan Thalia Amanda, mereka berempat dihukum lari mengelilingi lapangan sebanyak 50x.

Hari ini merupakan hari yang cukup melelahkan bagi mereka.

*

Thalia ngedumel sambil memainkan garpu mie yang ia pegang.

"Sumpah yahh tuh senior! ga punya otak apa? kita disuruh lari sebanyak itu". Dumel Thalia.

"Yaelah li, udah lewat juga masih ae lu ngedumel, gaada faedahnya! Yang ada nih ye tenaga lo makin kekuras, mending lo abisin tuh mie lo keburu ngembang kek rambutnya ono noh". Sambung Azka sambil menunjuk salah satu murid yang kebetulan memiliki rambut ngembang di kantin saat itu.

"HAHAHAHA" semuanya tertawa.

Anya dan Dela sudah janjian untuk bertemu dikantin dan akan mengenalkan Anya ke mereka bertiga.

Anya berjalan menelusuri kantin yang rame dengan mahasiswa sedang jajan sembari mencari-cari dimana keberadaan Dela.

"Eh Nya! Disini" panggil Dela sambil melambaikan tangan lalu menujuk tempat duduknya.

"Ohiya bentar, gue beli minum dulu" jawab Anya dengan suara membesar

Setelah membeli minuman, segera Anya mempercepat langkah kakinya menuju tempat dimana Dela berada

"Hy, gue Anya" sapanya sambil mengulurkan tangan ke Thalia

"Thalia" jawab Thalia sembari membalas uluran tangan tersebut

"Anya" sambil mengulurkan tangan ke Azka

"Azka" jawab Azka sambil membalas uluran tangan Anya

"Anya" sambil mengulurkan tangan ke Nando

"Nando" jawab Nando dengan menggapai tangan Anya

"Anya" sambil mengulurkan tangan dengan senyuman ledekannya

"Iye gue udah tau, kan kita kenalan dari awal" jawab Dela sambil menepis uluran tangan Anya

"Hahaha, yaelah canda kali" ucap Anya santai lalu duduk.

Semenjak kejadian itu orang-orang mengenal mereka sebagai 5 serangkai, bagaimana tidak mereka berteman yang hampir seperti saudara sendiri, sangking lengketnya mereka berlima kemana-mana selalu bareng, selalu dikatakan kelompok yang tukang heboh, tukang jailin orang dikampus, dan tukang gosip.

*

"Assalamualaikum, Dela pulangg" ucapnya sambil memasuki rumah.

Dela melebarkan langkah kakinya memasuki rumah dan mendengar kedua orangtuanya bertengkar lagi. Bagi Dela mendengar orangtuanya bertengkar adu mulut sudah makanan Dela setiap hari, bahkan menggunakan fisikpun seringkali terjadi.

"Udah yah, kamu tuh gaada gunanya tinggal dirumah ini lagi, mending kamu pergi tuh sama selingkuhan kamu, peran kamu dalam keluarga ini apa? Hah? Gaada!" Emosi bunda Dela semakin memuncak.

"Apa kamu bilang? Gaada perannya? Yang nyari nafkah selama ini siapa? Aku! Emang kamu kerja? Kerja apa kamu selama ini? Yang ada kamu hanya berfoya-foya dengan uang hasil keringat aku kan?!" Ucap ayah Dela dengan tangan hampir melayang ke pipi mulus istrinya.

Ditengah percekcokan kedua orang tua Dela, tiba-tiba Dela memotong pembicaraan mereka dengan suara sedikit meninggi

"Udah! Udah! Stop! Aku cape yah dengar kalian setiap hari bertengkar! Kenapa? Kenapa gak diselesain dengan baik-baik? Emang dengan bertengkar bisa menyelesaikan masalah? Enggak kan? Dela cape bun, yah. Dela cape! Kalo bisa milih, dela mending milih ga dilahirin dari kaluarga ini. Dela kecewa ama kalian berdua!" Dela menangis sambil berlari menuju kamarnya.

*

Dela tidak seperti biasanya. Hari ini dela sangat berbeda.

"Eh! Kenape lo? Tuh muka lesuh amat, ga mandi lo yah?" ledek Azka. Dela hanya meliriknya kesel.

"Apaan sih Ka, bukannya ditanya baik-baik malah diledekin" ucap Anya

"Iya nih, kenapa sih? Ada masalah? Cerita dong, ya mungkin kita bisa bantu. Iye gak?" tanya Thalia sambil meminta persetujuan temannya.

"Iya bener tuh" jawab Anya, Azka dan nando bersamaan.

"Iyaiya gue cerita, gue ganiat kuliah. Gue mau kerja aja keknya. Tapi, gue gatau mau kerja apaan, dan pasti kalo misalkan gue kerja gue ga dibolehin ama orang tua gue, apalagi kalo orangtua gue tau, pasti gue diomelin" Dela mulai angkat cerita.

"Gila lo, mo kerjaa apaan? Ijazah S1 aja belum tentu dapet kerjaan Del, apa lgi lo cuma punya ijazah SMA doang" celetuk Nando

"Iya bener tuh kata Nando. Eh bentar deh, emang kuliah sambil kerja gabisa?" sambung Azka.

"Bisa sih, tapi kan ga mudah, harus pintar-pintar ngatur waktu" jawab Dela

"Kenapa lo ga jualan olshop aja atau...." belum selesai Thalia ngomong langsung dipotong oleh Nando.

#segitu dulu yah guys, ditunggu respon baik dari kalian. kalo ada kritik dan saran sangat diterima baik, asal make bahasanya yang sopan ya. Thanks you guys

ItsDelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang