Bel istirahat sudah berbunyi sedari tadi Nadhifa mencari seseorang yang ingin sekali ia temui namun Nadhifa tidak tau dimana lelaki itu berada. Sesuai janji Amanda mereka akan melewatkan istirahat pertama untuk meihat-lihat lingkungan sekolah, Amanda itu memiliki sifat yang sangat aktif walaupun keliahatannya cewek itu sangat galak tetapi jika sudah dekat dia akan sangat manis dan baik.
"Ah iya! Da di sekolah ini ada ruang musik nya gak? " tanya Nadhifa saat mereka sedang mengelilingi sekolah dan sekarang sedang di depan perpustakaan.
"Ada kok kenapa? mau kesana?" kata Amanda yang mmbuat Nadhifa langsung bersemangat menganggukkan kepalanya. Mereka berjalan di koridor yang cukup ramai karena sedang jam istirahat. Sesampainya di dalam Nadhifa sangat terkejut karena ruangannya sangat luas seperti aula dan memiliki alat musik yang lengkap, beberapa alat musik sudah di kenali oleh Nadhifa dan dia juga bisa memainkannya.
"Wah gila! lengkap banget! ada eskulnya gak?" tanya Nadhifa kegirangan.
"Ada kok, di sini setiap hari kamis ada jam eskulnya jadi nanti milih mau masuk kemana eskulnya. Kalo mau daftar ke osis yang bertanggung jawab untuk semua eskul nanti gw anterin ke ruang osis kalo mau" jelas Amanda
"good! mumpung ada waktu ayo sekarang aja!" seru Nadhifa
"yaudah ayok gak jauh kok dari sini ruangannya ada di sebelah ruang musik"
Tok Tok
"Masuk!!" teriakan dari dalam membuat Amanda sdikit ketakutan. Dia kenal suara ini, orang yang tidak pernah mau di ganggu kalo sedang istirahat. 'hahh......salah waktu nih' ucap Amanda dalam hati sebelum masuk dengan sedikit ragu.
"assalamualaikum" ucap Nadhifa dan Amanda barengan.
"ngapain?" tanya cowok itu.
Nadhifa kaget. Tidak di sangka inilah pertemuan pertamanya setelah 4 tahun lamanya dengan lelaki itu.
"jawab dulu dong salamnya" ucap Nadhifa polos. Amanda yang mendengarnya langsung refleks melototkan matanya, duh! tamatlah sudah kalo Amanda kena ucapan tajam cowok di depannya ini yang statusnya adalah Wakil ketua osis.
Dafa yang mendengar suara itu langsung menoleh dan menatap kedua perempuan itu dengan tatapan datar. Nadhifa yangsalting langsung menundukkan kepala dan Amanda sudh setengah panik.
"waalaikumsallam" jawab cowok itu setelah melihat kedua cewek itu.
"mau apa?" tanya lagi cwok itu.
"A-anu kak ini si Nadhifa siswi baru mau daftar eskul musik, kak Ahmad nya ada gak kak" tanya Amanda gugup.
"Ahmad?"
"eh maksud saya kak Dewa Ahmadnudin" . Dewa Ahmanudin adalah sahabatnya Dafa dari SD hingga sekarang, Amanda memag memanggilnya Ahmad karena di kelas 11 ada tiga orang yang bernama Dewa dan hanya Amandalah yang memanggilnya Ahmad kalo yang lain sih bodo amat.
"Oh, dia di-"
"HELLO GUYSSSS APANI RAME-RAME?" berisik Dewa yang dateng dengan rusuh.
"Kak Ahmad ini anak baru mau daftar eskul" ucap Amanda to the poin. Dewa yang tidak terima nama nya di ganti-ganti langsung ngambek.
"Ah lu mah Man! udah gw kasih tau jangan panggil gw Ahmad! nama gw tuh udah agung tau gak kalo pake nama Dewa?!"kesal Dewa yang tampak lucu dengan sifatnya. Amanda yang di tegur seperti itu tidak peduli dan mengabaikan apa yang di katakan Dewa.
"Bang Dafa masa Dewa di ejek lagi sama Man Man" manja Dewa kepada Dafa. dan dengan malasnya Dafa pergi keluar dari ruangan tersebut.
"Dih?! di tinggal lagi nih gw?! jahat ah Dafa mah! " kesal Dewa yang di buat-buat.
"kak gimana masih bisa gak?" tanya Nadhifa tak sabaran
"eh? iya kok bisa bentar ku ambil fomulirny dulu isi di rumah ya soalnya butuh tanda tangan orang tua" ucap Dewa dan memberikan kertas lembaran untuk Nadhifa
"kasih ke gw besok ya"
" oke sip"
*****************
WARNING!!!! TYPO BERTEBARAN, TERIMAKASIH.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Met You
Teen FictionApakah cinta itu perlu perjuangan? Bukankah cinta itu perlu usaha? Meskipun cinta itu tak terbalas selama bertahun-tahun? Nadifa Nathania. Seorang siswi yang memiliki suara yang merdu, sifat yang patang menyerah dan selalu memiliki cara untuk m...