awal perjuangan

15 1 0
                                    

Saat itu lina meneriaki namaku dari jauh sambil mendekat kearahku

"Riann!!"
Teriaknya dari jauh
"Ada apa?"
Jawabku
"Aku ingin menagih  jawaban yang seharusnya kau berikan atas semua pertanyaanku kemarin"
Ucapnya padaku

"Ouh soal itu , mengapa kamu ingin tau soal dia?"
Tanyaku padanya
"Aku hanya ingin berterimakasih itu saja"
Jawabnya
"Terimakasih?? Untuk apa?"
Tanyaku
"Everything , untuk semuanya"
Jawabnya
"Baiklah ikut aku"
Ucapku
"Kemana?"
Tanyanya padaku sambil penasaran
"Kau bilang ingin berterimakasih padanya , akan lebih baik kamu memberi tahunya langsung"
Ucapku
"Emm benerann , baiklah ayoo"
Ucapnya dengan bersemangat

Aku mengajaknya ke tempat dimana lebih sedikit orang dan lebih tenang , setelah sampai di tempat itu akupun mulai berbicara mengenai siapa aku dan bagaimana prasaanku
.....

"Jadi dimana dia ? Dimana orang itu?"
Tanyanya sambil melihat ke kanan dan kekiri
"Linaa.."
Ucapku memanggil namanya diapun menoleh kearahku
"Iyah?"
Jawabnya
"Mengapa kamu sangat ingin tau mengenainya?"
Tanyaku
"Sudahku bilang aku ingin berterimakasih atas segalanya dia telah bertahan selama ini walau aku tak menyadari keberadaannya"
"Aku memaapkanmu"
Ucapku sambil menunduk
"Hah? Apa? Mengapa kamu yang memaapkanku?"
Ucapnya sambil tersenyum dan tetap melihat dan mencari ke arah lain
"Linaa...akulah dia , aku orang yang selama ini mengagumimu , aku yang selama ini mencintaimu dalam diamnya diriku"
Jawabku sambil menunduk
Dia hanya terdiam seketika di sertai suara angin dan heningnya suasana
"Terimakasih"
Ucapnya
"Terimakasih atas segalanya"
Setelah mengatakan itu diapun berlari pergi dariku sambil menunduk....aku hanya bisa diam layaknya patung ...
"Tuhan ... Aku memang tak paham akan rasa , aku lemah akan cinta dan kini ku rasakan luka dan kecewa"
Ucapku dengan tak sengaja menjatuhkan air mata

Akupun diam dan hanya berpikir dan menyesali atas semua yang ada , aku mulai berpikir apa yang akan terjadi setelah ini , setelah semua rasa yang ada sudah ku curahkan padanya?...
Akankah rasa ini tak hanya menjadi ilusi semata?
Namun aku salah tentang segalanya setelah keesokan hari hal yang tak biasa terjadi antara aku dan dia , saat itu aku tak sengaja berpapasan dengannya aku mencoba menyapanya namun seketika mulutku membisu diapun tak menyapa kami hanya saling melewati satu sama lain
Yaa benar mulai ada jarak yang tercipta pada kami , kami menjadi canggung satu sama lain , namun aku tetap berusaha untuk rasa yang ada saat itu...
Aku diajak menghadiri rapat , dan disana tak sengaja aku bertemu dengan lina...akupun mendekat kearahnya walapun lina selalu menghindariku

"Linaaa....aku ingin bertanya"
Ucapku padanya
"Apa itu?"
Jawabnya dengan wajah yang tak melihatku sama sekali
"apakah aku punya kesempatan?"
Tanyaku padanya lalu diapun menulis sesuatu dalam bukunya dan memberikannya padaku
"Bukan tentang siapa yang pertama kali mengenalku namun ini tentang siapa yang berjuang untukku mulai dari nol"
Tulisnya dalam buku
Aku hanya bisa diam sembari menahan senyumku....
Sejak saat itu aku putuskan untuk memperjuangkan cinta ini untuknya , aku terus berjunang 3 minggu berlalu dan aku masih berjuang untuknya namun tak ada perubahan kami masih berada dalam posisi canggung...

"Haruskah aku mundur dari perjuangan ini? Setelah apa yang aku alami dan jalani , haruskah aku pergi tanpa dia disisi?"
Dalam pikirku

28 april...
Aku bercerita pada temanku dodi
"Dod aku ingin mendengar pendapatmu "
Akupun menceritakan semua padanya
"Apa yang harus aku lakukan?"
Tanyaku padanya
"Tinggal menghitung hari bukan kamu dan dia akan berpisah setelah itu akan sulit bagimu untuk memperjuangkannya karena kalian akan berada di tempat yang berbeda"
Ucapnya padaku
"Kau benar"
Jawabku
"Jangan sampai semuanya menjadi penyesalan ungkapkanlah sekali lagi mengenai prasaanmu sebelum kalian benar benar berpisah"
Ucapnya padaku
"Kau benar aku akan mengungkapkanya...terimakasih aku pulang dulu"

Saat di jalan pulang aku menuju toko bunga dan memesannya

"Permisi ba saya ingin membeli bunga ini , tapi saya ambil nanti tanggal 2 mei ba bisakan?"
Ucapku pada penjual bunga
"Tentu saja"
Jawabnya
"Terimakasih baa"
Setelah membeli tak ku sadari 2 hari lagi aku akan benar benar berpisah darinya
Akupun mengirimnya pesan
"Linn...kamu tau sebentar lagi kita akan benar benar sulit untuk bertemu bukan?"
Tulisku dalam pesan
"Iyah"
Jawabnya dengan singkat
"Aku benar benar mencintaimu"
Tulisku
"Rian ... Aku benar benar tak tau prasaanku saat ini , aku sudah menganggapmu kakaku sendiri"
Tulisnya dalam pesan
"Akupun benar benar kecewa saat mendengar itu , ternyata semuanya hanyalah sia sia perjuangan ini , rasa ini semuanya benar benar tak ada artinya di matanya..."

2 mei....
Dengan ber jas dan memakai dasi aku datang ke acara perpishan sekolahku aku datang dan duduk di sana sambil memegang bunga yang akan ku berikan untuknya , setelah semua berkumpul di sana aku belum melihatnya di sana , setelah beberapa menit aku menantinya diapun datang ....
Aku hanya terdiam seketika melohatnya yang berbeda saat dulu ingin kulupa semua rasa saat itu bertambah sebuah cinta
Begitu rupawan wajahnya dengan senyum yang di hiasi warna merah di pipinya , dengan anggun dia melewatiku....
Saat semua acara demi acara selesai akupun menghampirinya untuk memberikan bunga untuknya
"Linaa..."
Panggilku padanya
"Ada apa?"
Jawabnya
"Ini..."
Ucapku
"Apa ini?"
Tanyanya
"Untukmu"
Ucapku
"Untukku?"
Tanyanya sambil menerima bunga itu
"Iyah untukmu"

Setelah pembicaraan itu sunyi mulai kembali pada kami , kami hanya diam membisu seketika
Akupun mulai berbicara

"Linn...setelah ini kita akan sangat sulit bertemu bukan?"
Tanyaku sambil melihatnya
"Iyah"
Jawabnya dengan gugup
"Karena itu aku ingin mengungkapkan prasaan ini , aku mencintaimu lin"
Ucapku
"Iyaa aku tau"
Jawabnya dengan gugup
"Jadi aku hanya ingin bertanya apakah aku punya kesempatan?"
Tanyaku padanya
"Rian...hak kamu untuk mencintai siapapun , tapi kamu pasti tau aku tidak akan pernah bisa mencintaimu karena kenapa , kamu sudah aku anggap seperti kakaku , kamu pasti paham"
Ucapnya sambil melihatku

Saat itu aku hanya diam dan merasa kecewa atas segala rasa
"Iyahh aku paham ...hehehe tidak apa"
Jawabku
"Linn...setelah ini aku akan melanjutkan sekolahku di luar negri ...itu saja cukup kalau begitu aku pergi duluu"
Ucapku sambil pergi menjauh darinya
"Untuk apa?"
Jawabnya saat itu aku tak mendengar kelanjutaannya karena aku telah menjauh darinya....

Seorang pria tidak akan bisa jadi kesatria jika tak ada alasan di balik perjuangannya dalam peperangan
Seseorang tak akan terluka atau kecewa jika dia tak salah dalam memilih rasa

Ikuti lanjutannya vote jangan lupa;)

My Friend Is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang