There's something wrong.
Setelah Donghyun melahirkan—ia memutuskan untuk berhenti bekerja. Aneh. Padahal ia paling tidak tahan berdiam diri dirumah. Sekarang ia sibuk mengurus Daehwi bersama mama, hampir belum pernah keluar selain untuk check-up bayinya yang baru berumur satu bulan dan berbelanja beberapa kebutuhan. Daehwi prematur dan masih cukup lemah untuk dibawa kemana-mana selain rumah. Mereka memasang lampu kuning temaram, mengingat anak mereka lahir di akhir Januari, dengan suhu yang ekstrem. Hal tersebut jelas tidak memungkinkan untuk menjemur Daehwi setiap pagi dan menyeimbangkan bilirubin-nya.
Mungkin untuk beberapa orang, perubahan ini bukanlah hal aneh. Tetapi jelas aneh untuk Youngmin, yang biasanya berdiskusi mengenai kantor dengan Donghyun; sekarang enggan untuk menyinggung urusan tersebut didepan sang istri sebab jelas wanita tersebut menghindari topik.
"Saya bukan profesional dalam hal ini tapi—sepertinya ia trauma," Dokter Moon berspekulasi ketika check-up bulan ketiga Daehwi, diakhir Maret yang hangat. Donghyun hari ini tidak ikut dalam rutinitas kali ini, Youngmin meminta wanita-nya untuk mengistirahatkan diri, dengan meminta Mama Im untuk membawanya keluar. Awalnya cukup menyusahkan; tetapi akhirnya pun Donghyun mengalah dan memberikan Papa baru tersebut quality time bersama anak pertamanya. "Berdasarkan ceritamu barusan, kemungkinan besar hal tersebut membayangi psikologisnya. Seharusnya kita berkonsultasi ke psikolog, tetapi jikalau ia juga enggan, jangan dipaksa. Kita bisa cari jalan lain dengan membantunya."
Kerlap galaksi dimata Youngmin berbinar.
"Mungkin, kita bisa mulai dengan terapi afeksi, misal hubungan intim yang semakin intens..?"
—
Satu tahun berlalu.
Daehwi akhir-akhir ini menjadi anak papa. Benar-benar hanya bergelayut dengan Youngmin. Bahkan Youngmin pergi untuk buang air kecil saja menangisnya tidak karuan—alhasil semingguan akhir ini ia memutuskan untuk bekerja dari rumah, Daehwi terlalu rewel untuk ditinggal. Tetapi hal tersebut cukup membawa keuntungan mengingat Donghyun menjadi lebih banyak istirahat. Setahun belakangan adalah bulan-bulan yang cukup merepotkan. Youngmin lebih rela ia ditempeli Daehwi tanpa henti dibanding melihat sang istri kelelahan mengurus rumah dan si bayi manja satu ini. Ah, budak cinta.
Tetapi hari ini Youngmin datang ke kantor. Benar, setelah seminggu menghilang akhirnya ia kembali ke kantor dengan membawa Daehwi. Ia harus masuk kantor karena Nayeon sudah marah-marah sebab beberapa berkas harus dikerjakan langsung dimeja sang direktur, belum lagi rapat bersama investor dari perusahaan elektronik yang akan diadakan siang nanti.
Daehwi jelas kesenangan, ia jarang keluar rumah selama jantungnya berdetak selain ke rumah sakit, maupun sekedar berjemur di taman belakang. Awalnya memang ia menangis keras ketika Youngmin memakai jasnya, seakan-akan tahu sang papa ingin meninggalkannya. Tetapi ketika sang papa menggendongnya yang telah selesai berpakaian (mereka mandi bersama), senyumnya merekah meski jejak air mata masih terlihat di pipi penuhnya.
Youngmin hari ini datang dengan supir, mengingat hari ini ia membawa sang anak. Semua karyawan terlihat berbisik-bisik ketika Youngmin melangkah masuk, sembari tersenyum mengamati Daehwi yang terlihat senang dengan tempat yang baru pertama kali ia lihat. Sang direktur sendiri berpikir, si bayi akan menjadi social butterfly dengan melihatnya cukup gampang beradaptasi. Persis seperti sang mama.
"Bawa Daehwi?" Nayeon, sepupu—merangkap sekertarisnya, menyapa ketika lelaki natal tersebut keluar dari lift. "Hei, Daehwi! Ingat aunty tidak, yang membawakanmu onesie beruang?"
Daehwi tertawa, sebab sebenarnya Nayeon sering bertandang ke rumah dan bermain dengannya, apalagi ketika Youngmin sedang tidak bisa ke kantor, Nayeon lah yang datang untuk memberikan berkas, selain itu untuk bermain dengan Daehwi. Donghyun cukup bersyukur Daehwi anteng bila bersama Nayeon, sebab pekerjaan rumah bisa dikerjakan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spektrum +YOUNGDONG
FanfictionSebagai lelaki, dunia Im Youngmin hanya berputar pada dua poros, yaitu pekerjaan dan seks. Tetapi semua berubah ketika Kim Donghyun datang, semudah itu. Apalagi dengan hadirnya orang-orang tidak terduga yang membuka spektrum warna hidup Youngmin ses...