Cale! itu pesenan table 8 udah siap, buaruan anterin.
Siap bang! Jawab Caleb yang terkejut sambil merapikan laptop miliknya ke lemari.
Kemana aja sih lu?
Tabel 8 siap meluncur... Jawab Caleb sembari membawa pesanan.
Hai gue Caleb dan ini adalah keseharian gue. Enam bulan yang lalu, gue baru aja jadi Sarjana Matematika dari Universitas di Bandung. Setelah lulus gue banyak ngabisin waktu gue di kamar. Gue benci masa idealisme saat di kampus dulu harus terhenti.
Gue gak mau jadi sapi yang diperah setiap hari. Tapi gue gak tau harus melakukan apa juga. Bukan tanpa ide, gue cuma gak tau harus mulai dari mana. Sambil cari inspirasi dan memperbaiki business plan, gue ambil kerjaan sebagai tanaga paruh waktu di Coffenection.
Di Cafe ini setiap orang dapat terhubung dengan orang lain dan juga mimpi mereka. Secangkir kopi memang selalu memiliki kandungan magis dan setiap masalah dapat diselesaikan di atas meja makan. Dari sini juga gue ketemu Dera, anak semester 6 desain grafis, asli Bandung.
Der, gue punya project nih. Bantu gue dong.
Der, der, der.. Nama gue Dera, panggil gue Dera.
Baik Ibu Dera. Dera mimpi lu apa sih?
Ha? Caleb ini masih siang udah nanya mimpi aja. Udah minggir-minggir gue lagi masukin menu baru ke sistem kasir.
Hmm, okay..
Caleb pergi meninggalkan Dera yang sedang sibuk.
Dera paling gak suka diganggu pas lagi kerja. Dia wanita dengan pendirian yang keras tapi hatinya engga sekeras itu. Tanganya selalu ringan ketika harus memberi. Pernah pas kita lagi makan nasi goreng, dateng pengamen. Gue langsung respon kasih tangan tanda gue gak mau kasih. Eh, Dera langsung keluarin duit dan kasih ke pengamennya. Dia juga suka tiba-tiba beliin makanan untuk pengemis dan anak-anak jalanan. Dera memang unik. Dia mencintai sekelilingnya dengan caranya sendiri.
Gue gak ada mimpi, yang gue tau gue harus melakukan yang terbaik di Jakarta karena keluarga gue bekerja keras untuk gue bisa sampe kuliah di sini. Melihat gue sukses adalah mimpi mereka. Jelas Dera kepada Caleb yang sedang beristirahat di depan Cafe.
Apakah mengubah dunia merupakan kesuksesan juga buat lu?
Tergantung gimana cara kita mendefinisikan sukses.
Dera gue punga ide besar dan gue yakin dengan ide ini gue bisa ngubah dunia dan dengan misi besar ini gue butuh bantuan lu. Gue pernah liat portofolio lu, itu salah satu desain terbaik yang pernah gue liat. Gimana lu mau kan bantu gue?
Gue pikir-pikir dulu.. Dera menjawab sambil menuju ke skuter matic-nya.
DERA.. Gue serius, pikiran ya. Kita akan ngubah dunia, Der!
Dah duluan ya.. Dera pergi ke kampus meninggalkan Caleb.
YOU ARE READING
STARTUP
RomanceDari Jakarta, sebuah perusahaan rintisan terbentuk. Dengan semangat semua ini dimulai, tapi...