Jadi apa rencana lu? Tanya Dera kepada Caleb yang sedang asik dengan Laptopnya.
Heeellloooo...
Wihh kok lu bisa tau gue masih disini? Jawab Caleb yang baru menyadari kehadiran Dera di depannya.
Semua orang disini tau kali, kalo lu emang suka over time disini buat internetan dan minum kopi gratis.
Gue gak nyangka gue seterkenal itu. Hahaha
Ya maklum lah ya, internet di kosan gue sucks dan lagi boss juga gak pernah mau pake kopi yang udah lama, daripada dibuang mending gue yang minum.
Dera hanya melihat Caleb dengan seyum tipis di bibirnya.
Lu balik lagi ke sini karena lu tertarik dengan tawaran gue kan?
Gue gak bilang gue setuju kan? Gue mau denger dulu apa yang lagi mau lu bikin.
Okay, okay. Siapin diri lu karena gue mau bawa lu ke masa depan. Jelas Caleb dengan penuh antusias sambil mempersiapkan sesuatu dari dalam tasnya.
Sekarang lu merem. Tutup mata dera..
Apaan sih? Ini apaan?
Udah tutup mata aja dulu.
Caleb sibuk mengutak-ngutik dan menekan tombol pada alat yang dipasangkan di mata Dera.
Dera, sekarang lu boleh buka mata lu.
Dera terkagum-kagum melihat dirinya berada di dalam sebuah gelembung udara. Menatap indahnya lautan dan hewan-hewan di udara yang belum pernah ia liat sebelumnya. Dari lautan tiba- tiba muncul seekor hewan raksasa yang memiliki leher sangat panjang membentur gelembung udara Dera.
Aaaahhhhh... Teriak Dera yang ketakutan.
Dera terhempas masuk kedalam lautan. Dera panik karena ia tidak dapat berenang. Apalagi kejadian masa kecil yang pernah membuatnya sangat benci berenang. Tapi Dera tersadar di dunia ini, ia tidak harus bisa berenang untuk masuk kedalam lautan. Dera mulai menikmatinya. Ini ada kali pertama Dera masuk begitu dalam di lautan lepas. Dera terharu karena ini adalah salah satu keingin terbesar dalam hidupnya untuk dapat melihat dunia dibawah laut.
Tanpa Dera sadar ada predator yang terus memperhatikannya. Hewan-hewan lautan yang menggemaskan mulai pergi. Dera tidak sadar apa yang sedang terjadi. Gelombang air semakin kencang. Ketika Dera menoleh, Predator tersebut hanya 1 meter dari Dera berdiri. Sektika Predator tersebut menggigit tangan Dera.
Aaahhhhhh... Teriak Dera lebih histeris dari sebelumnya.
Okay, okay cukup. Caleb segera menghentikan program dan melepaskan kacamata Virtual Reality miliknya.
Hahahahahahha... Tawa Caleb lepas setelah melihat ekspresi Dera yang masih terdiam ketakutan dan juga bingung.
Sorry, sorry gue gak nyangka lu akan setakut itu.
Apaan sih gak lucu. Tadi itu apa? Jelasin ke gue.
Kenapa gue bisa ada di suatu tempat anta-berantah. Gue sadar itu cuma ilusi tapi gue..
Gue bener-bener ngerasin kejadian tersebut.
Minum dulu. Minum dulu. Caleb mengambilkan air mineral sambil mencoba menenangkan Dera.
Tadi lu masuk ke dunia virtual yang udah gue bikin dan gue menyambungkan Dera virtual melalui alat ini. Virtual Reality.
Gue kayaknya udah pernah denger. Ini yang untuk main game gtu kan? Katanya lu mau bikin hal baru yang bisa ngubah dunia? Lu mau pake game kayak ini?
Dera, apa yang pernah ada akan ada lagi dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi, gak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.
Gue gak mau bikin game. Ini cuma contoh, gue mau melangkah lebih jauh.
Lu pernah bilang kan ke gue kalo lu sayang banget sama nenek lu dan lu kangen sama dia tapi lu gak bisa ketemu sama dia karena lu dan dia dibatasi oleh ruang dan waktu.
Video call cuma membuat lu semakin kangen sama dia karena lu gak bisa pegang dia, meluk dia atau cium dia.
Gimana jika, coba lu banyangin. Gimana jika kita bisa ketemu sama orang-orang lain tanpa batasan ruang dan waktu. Lebih dari itu kita bisa merasakan mereka juga.
Lu gila Cale. Lu gila Cale...
YOU ARE READING
STARTUP
RomanceDari Jakarta, sebuah perusahaan rintisan terbentuk. Dengan semangat semua ini dimulai, tapi...