Hampir tiga tahun gak pernah merasakan indahnya pacaran, bukan tanpa alasan aku seperti itu, mungkin aku terlalu lelah dan bosan dengan masa lalu yang begitu menyakitkan ,aku juga pernah berdoa kepada Tuhan,agar pintu hatiku ditutup serapat mungkin, agar tak ada satu nama pun yang bisa masuk atau bahkan mengisi setiap ruang kosongnya...
Hampir semua temanku menganggap aku adalah perempuan yang gagal move on, mereka selalu berusaha agar aku gak sendiri terus..
Aku menikmati hari-hari kesendirianku,bahkan aku lebih merasa bahagia, benar-benar bahagia...
Hingga akhirnya temanku memperkenalkan aku dengan seorang temannya, seseorang yang usianya lebih tua dariku, aku tidak mempermasalahkan itu, karena yang ku tau berteman itu bebas dengan siapa saja.. Di awal perkenalan semua masih terasa sangat kaku, masih saling gengsi untuk memulai obrolan di BBM..Seminggu setelah perkenalan,kita semakin akrab bahkan dia bercerita banyak akan masa lalunya, intinya kita sama-sama punya masa lalu yang cukup menyakitkan..
Seminggu itu..kita merasa nyaman satu sama lain.. Aneh,kita yang tak pernah bertatap muka atau sekedar berpapasan bisa merasakan hal senyaman itu... Kita hanya bisa melihat foto satu sama lain di BBM,mendengar suara di ujung telepon...
Sepuluh hari kemudian,kita putuskan untuk bertemu satu sama lain, sungguh yang ku lihat kamu bukanlah seseorang yang aku idamkan selama ini, tapi di pertemuan pertama itu, aku benar-benar sangat nyaman,kita bahkan sangat akrab, padahal hanya berkenalan selama benerapa hari, mengobrol seperti pertemanan yang telah lama terjalin...
Di malam itu, aku sungguh tidak percaya, dia mengungkapkan sesuatu yang sudah lama tak pernah aku dengar, dia menyatakan tentang perasaanya, tapi tidak secepat itu aku memberi jawaban,aku masih ragu ,trauma-trauma di masa lalu yang masih menghantui ingatanku..Hari demi hari aku lewati bersamanya, sapaan hangatnya di BBM, suara lembutnya di ujung telepon yang hampir tiap hari kudengar, semua perlakuan sederhana itu membuat aku lupa akan rasa sakitku di masa lalu,tanpa ada rasa ragu lagi aku memulai kisah baru dengannya,,
Seperti halnya pasangan yang baru kasmaran, aku dan dia tak pernah bosan untuk mengobrol di telepon ataupun BBM, tak pernah terlewatkan waktu seikitpun.. Aku sungguh bahagia dia pun juga begitu... Bahkan kita sering beberapa kali bertemu.
Dua puluh hari setelah perkenalan kita, kamu tidak pernah lupa untuk selalu memberiku kabar, sesibuk apapun kamu selalu sempatkan waktu buatku..Di sela-sela perbincangan kita,kamu mulai berbicara tentang masa depan, membicarakan tentang perbedaan usia kita, iya kita yang beda 16 tahun,sungguh jarak yang sangat jauh buatku..
Kita bahkan tak pernah mempermasalahkan perbedaan itu, aku dan kamu menikmati kebersamaan ini..
Di malam itu.. Entah setan mana yang merasukimu,kamu mulai sering berbicara tentang perbedaan usia kita, hingga pada akhirnya kita putuskan untuk tidak melanjutkan hubungan ini lagi,, tapi kamu masih memberi kabar bahkan perlakuanmu masih sama seperti kemarin, kamu masih sering menelponku hingga subuh,menahn rasa ngantuk hanya untuk menemani aku yang insomnia ini...
Malam hari sehabis buka puasa, aku dan kamu putuskan untuk bertemu, kita memang cukup lama tidak bertemu.. Aku lihat dari caramu menatapku,menyapaku kamu terlihat bahagia,aku pun juga begitu, tepat beberapa hari kita berpisah, dan di malam itulah kita putuskan untuk kembali..
Sebulan setelah perkenalan kita, sikapmu sedikit demi sedikit berubah, aku selalu bertanya tanya pada diriku sendiri, menimbang-nimbang apakah aku berbuat salah? Saat itu aku memang cukup sibuk belajar untuk masuk ke perguruan tinggi, tapi kamu tidak pernah memberiku semangat..Sikapmu semakin dingin bahkan selama dua hari kamu tidak memberi kabar, di malam itu aku sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan diri untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi.. Sunggu tak aku duga, kamu memintaku untuk melupakanmu, rasanya tidak percaya tapi ku baca setiap ketikanmu, rasanya tak mungkin kamu bercanda separah itu.. Aku tidak tahu lagi harus berbuat apa, aku tidak bisa menahanmu pergi, perasaanku campur aduk, aku bingung memikirkan untuk masuk keperguruan tinggi sedangkan kamu yang meminta untuk aku lupakan, air mataku benar-benar tak tertahan di waktu itu.. Dan sejak itulah kamu mulai menghilang dari hidupku.. Entahlah aku tidak percaya ,bagaimana orang seperti kamu bisa menyelonong masuk ke dalam hatiku..