Hembusan angin membelai syahdu di pipi
Mengingatkan akan rindu yang menusuk hati
Terpuruk dan terjerembab dalam kubangan lalu
Diam .. dan hanya diam dalam gelap
Tak mampu melangkah lebih ke arah luar
Kembali teringat indah berdua
Namun selalu menyakitkan dada
Akhirnya aku menyerah pada waktu
Tapi, dia datang melalui kerucut cahaya sempit
Memberi aku lampu dan kompas
Untuk meniti jalan kembali setelah lupa akan arah
Arah sinar keabadian
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary
ПоэзияHanya kumpulan coretan tak berarti dari seaeorang yang bahkan belum mampu menulis dengan baik.