Ada yang bilang kalau jodoh itu tidak terduga bahkan orang terdekat atau bahkan orang yang pernah kita temui bisa menjadi pasangan seumur hidup kita. Hal ini terjadi pada aku sendiri, aneh tapi nyata.
"Sayang... Bangun... kamu gak kuliah?" panggil mama Ema sambil mengetuk pintu kamar
"Hoammm... Ya ma ini aku udah bangun" jawabku sambil mengumpulkan nyawa
Ya mama Ema itu mamaku. Dia adalah sosok wanita yang selalu mendukungku dalam hal apapun. Bahkan mamaku sendiri sudah ku anggap seperti temanku sendiri.
"Ma... Papa mana?" tanyaku sambil menuruni anak tangga
"Morning... Papa ditaman lagi ngopi" jawab mama sambil menyiapkan sarapan
"Ooo.... Btw ma, aku nanti pulang agak malem ya aku ada latihan taekwondo" ujar ku sambil duduk di salah satu kursi meja makan sambil melahap roti yang sudah mama siapin
"Ela... Kamu nih cewek kok taekwondo sih milih ukmnya, kenapa kamu gak lanjutin vocalmu?" tanya mama kesal
"Hmmm ma aku udah gede aku pengen keluar dari zona nyamanku... Please ma lagian aku ikut taekwondo kan juga udah menangin banyak kompetisi ma" jawab ku mengulang alasan yang sama
Ya dulu aku mengikuti vocal karna kemauan mama. Dari kecil aku sudah mengikuti vocal juga mengikuti lomba vocal. Semua piagam juga piala yang aku dapatkan membuat mamaku sangat bangga dan puas. Namun aku bosan dengan itu, saat aku kuliah memutuskan untuk mencari hal baru dan meninggalkan vocal
back..
"Tapi kan cid... "
"Ma udah ... biarin ela nentuin pilihannya, kalau kita terus yang nentuin kasihan si ella dia gak bisa belajar bagaimana dia harus nentuin pilihan yang benar atau salah" jawab papa tiba-tiba memotong omongan mama
Aku suka situasi ini... Ya walaupun mamaku mendukungku tapi begitulah selalu berlebihan, dan... Papaku adalah seorang yang sangat sangat membebaskan aku untuk pilihan ku sendiri karena bagi papa tidak ada salahnya untuk mencoba segala sesuatu asal itu masih positif dan baik untuk aku. Oo ya btw nama papaku itu papa William Adreson dan mamaku Ema Adreson. Sedangkan aku diberi nama Gabriella Andreson.
Papa ku berasal dari German dan mamaku berasal dari Indonesia. Mereka bertemu saat mereka kuliah di Harvard University, kisah mereka sangatlah indah. Saat bertemu dulu mereka satu kelas lalu berteman saling nyaman dan akhirnya papa memutuskan untuk melamar mama dan menikahi mama, tapi yang unik disini papa sama mama gak pacaran sama sekali jadi hubungan mereka ya bisa dianggap sebagai teman dekat. Aku suka dengan hubungan mereka seperti itu tidak terikat tapi tetap bersama, berharap aku menemukan lelaki seperti papaku.
"Ma.. Paa.. Aku berangkat ya" ujarku sambil mencium tangan MaPa lalu aku menuju mobilku
*MaPa = Mama Papa*
"Gila baru jam segini udah macet aja, bisa telat nih" ujarku melirik jam tangan yang menunjukan pukul 06.15
Jangan kaget aku anak yang rajin dan tepat waktu, aku selalu di ajarkan untuk selalu on time kalau bisa sebelum jam yang sudah ditentukan aku sudah datang.
Tin Tin Tin
"Apaan sih udah tau macet... Masih aja main klakson" ujarku melirik kaca spion melihat mobil mana yang main klakson
Tin tin tin
"Arghhhhhh" ujarku frustasi sambil membuka jendela lalu ... " woyyyy ini macettt mata dipake dong udah tau macet masih aja main klakson!!! Bego!!" teriakku kesal dan masa bodoh kalau orang-orang memandangku. Lalu ku tutup kaca jendela ku
KAMU SEDANG MEMBACA
She Who Is Brave Is Free - Changes You
RomanceSeorang anak perempuan yang memiliki phobia unik dan memiliki masa lalu yang sangat mengenaskan. Dia berusaha menjalani hidupnya dengan kuat dan tegar. Namun dibalik itu semua ia jalani dengan orang-orang terdekatnya yang selalu mendukung dan menopa...