Diam-diam, tanpa tanda.
Diam-diam, sembunyikan kata.
Diam-diam, memandang.
Diam-diam, cinta.
******
"Anin suka sama Arsen," Gadis itu baru saja mengungkapkan perasaan kepada lelaki dihadapannya,
Anak berumur sepuluh tahun itu menunduk dalam, "Anin udah lama mendam rasa ini, baru hari ini Anin bisa bicara langsung sama Arsen,"
Lelaki dihadapannya hanya diam mendengarkan sembari menatap gadis yang telah mengungkapkan perasaannya dengan muka datar.
"Anin gak tau mau ungkapinnya gimana," Gadis itu mendongakkan kepala menatap Arsen yang masih menatapnya aneh, "Arsen mau gak, jadi pacar Anin?" tukasnya final.
Sedikit aneh memang, jika cewek mengungkapkan perasaannya duluan. Tapi tidak dengan Anin, gadis gigih yang akan berusaha untuk mendapatkan apa kemauannya. Bahkan ia siap menerima resikonya, ia telah memantapkan dirinya agar siap menerima penolakan tapi nyatanya........ Tidak!
Tanpa mengeluarkan sepatah kata, lelaki di hadapannya beranjak berdiri. Membuat Anin yang menunggu jawaban terheran-heran. Adakah yang salah dengan ungkapannya? Apakah dirinya ditolak? Atau Arsen tidak menyukai dirinya? Sudah adakah gadis selain dirinya berlabuh di hati Arsen? Satu-persatu pertanyaan negatif menggantung dibenaknya.
"Gak," Sesingkat itu....
Anak laki-laki itu mulai melangkahkan kakinya. Sedangkan Anin masih tak percaya, segumpal air mulai menggenang di pelupuk matanya, "K-kenapa?" tanyanya kemudian,
Lelaki itu berhenti melangkah lalu membalikkan tubuhnya menghadap Anin lagi, "Anin tau sendiri jawabannya,"
Anin menggelengkan kepala karena memang ia tak tahu, "Kalo Anin tau, Anin gak bakalan nanya,"
Arsen memandang Anin cukup lama. Entah apa yang di pikirkannya, tiba-tiba cowok itu menghela napas panjang dan kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda meninggalkan Anin sendirian di tepi danau.
"Arsen....!" Teriaknya kencang namun sama sekali tak di hiraukan Anin.
"Arsen, dengerin Anin dulu," Gadis itu berlari ingin mengejar Arsen, tapi kakinya tersandung akar pohon membuatnya tak seimbang dan tercebur ke danau,
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"
BYURRRR
"Arsen..... Tolongin Anin!" Teriaknya meminta pertolongan, "Ars...sen!"
Lelaki itu hanya diam saja. Arsen sudah menebak, ini hanyalah bagian dari rencana Anin. Alhasil ia hanya menonton Anin yang berlagak meminta pertolongan.
Anin sudah tak kuat lagi bernapas, kakinya mendadak keram, ia jatuh pingsan di dalam danau. Terakhir yang ia lihat, Arsen menceburkan dirinya ke danau untuk menolongnya.
******
to be continued
jangan lupa tinggalkan jejak <3
vote & comment, thank you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincerity✔️ || Revisi
Teen Fiction"Bertahun-tahun bukan waktu yang singkat, selama itu gue menutup hati dan mulut rapat-rapat." ****** Kisah gadis yang telah mengagumi sosok lelaki dingin bernama Arsen, teman sekolahnya juga teman masa kecilnya dulu. Semasa hidupnya, Anindira tidak...