1. Guru baru

23.5K 486 44
                                    

"Untung lo gak dimarahin," Fasava, sahabatku menepuk pundakku. Aku hanya tersenyum. Kini aku duduk di kelas tiga sekolah menengah atas di Jakarta. Meskipun udah umur 19 tahun, nggak tau kenapa aku nggak suka ngomong lo-gue. Aku tetep ngomong aku-kamu. Terserah sih mau dibilang apa.

"Gue ngomong sama lo Ais!" Teriak Fasava. Aku sadar lalu menghadapnya. "Kamu tuh kenapa sih Fas? Bikin mood turun ah," kataku. Ia menyengir. "Katanya ada cowok ganteng masuk ruang kepala sekolah, kayaknya guru baru deh. Ganteng abis, mata gue ampe kecolok ujung tutup pulpen tadi." Fasava menunjuk matanya. "Ah, kamu aja yang lebay Fas." Aku menonjok lengannya. "Eh dasar, sakit nih tangan gua!" Seru Fasava kesakitan.

Bel sebenarnya sudah berbunyi tiga menit sebelum aku masuk. Tapi nggak tau kemana Bu Yoppy, yang mulutnya bau jigong dan selalu bawa tissue belum masuk. Gak papa sih, pelajaran olahraga tuh nyebelin. Iya, guru olahraga selalu masuk kekelas, biar kita turun ke lapangan bareng.

Tap tap tap..

Suara langkah kaki terdengar. Semua anak langsung duduk. Nggak mau Bu Yoppy marah marah terus satu kelas dihukum. Tapi yang masuk beda, bukan Bu Yoppy.

"Ekhm," dehemnya. Sontak mataku menuju kearah guru itu. Kulitnya cokelat manis, matanya hitam, hidungnya sih sedikit mancing, bibirnya tipis dan rambutnya acak acakan hitam. Ganteng banget. Aduh, jangan ngiler di kerudungmu, Ais!

"Saya guru baru kalian, guru olahraga kalian. Nama saya Muhammad Arfan M. Kalian bisa memanggil saya Pak Arfan. Ada pertanyaan?" Tanyanya. Suaranya tidak berat, santai. Ada dua anak yang mengacungkan tangan.

"Pak, umurnya berapa?" Tanya Bundlo, temenku yang paling gendut. "Dua puluh empat tahun." Jawab Pak Arfan sambil tersenyum cool. "Bapak udah nikah?" Tanya Cinta, cewek centil yang bawel banget.. Pak Arfan tertawa kecil, lucu dan imut sekali. "Belum," jawabnya lagi.

"Itu yang pakai kerudung ngeliatinnya biasa aja ya," kata Pak Arfan. Semua anak melihatku. Jantungku rasanya naik turun. Pelipisku mengencang menarik kepalaku. Bibirku kugigit. Kakiku rasanya lemas. "Kamu namanya siapa? Sini maju ke depan." Katanya. Aku menelan ludahku. Fasava menyentilku.

"Na-namaku Ais-ais-ais." Aku mulai gugup. "Jangan gugup gitu, cepetan." Suruh Pak Arfan. "Namaku Ais. Aisyah Azzahra, bisa dipanggil Ais atau Aisyah." Kataku lancar. Aku menghela nafas. Pak Arfan mengangguk. "Ayo keluar," Pak Arfan dengan bola basket ditangannya menyuruh kami keluar.

Aku nggak bisa percaya kalo gini. Anak anak ngetawain dan nginget nginget momen tadi. Memalukan. Ais bodoh banget sih. "Ternyata kamu lebih centil dari aku, Ais. Nggak, hehe, bohong." Tawa Cinta. Tuhkaaann!

Aku pengen cepet pulang nih. "Sebelumnya saya kasih tau ya, hari ini pulang setelah jam sepuluh karena ada meeting guru mendadak." Tukas Pak Arfan yang sedang men-dribble bola.

Aku dan anak anak ada di lapangan A. Lapangan B dipakai untuk anak kelas sepuluh dan lapangan C dipakai kelas sebelas. "Kita akan bermain bola basket," kata Pak Arfan. Inikan olahraga yang paling aku nggak bisa! Gimana nih?! Pak Arfan men-dribble bola dan ternyata ada bola sepak mental kearah Pak Arfan dan..

Aku nggak tau gimana Pak Arfan bakalan marahnya. Pak Arfan men-dribble sekaligus bermain bola. Keren. Lalu tendangannya jauh sekali. Sampai masuk kepintu kelas 10-B. Kami ternganga. Pak Arfan jago banget. "Aisyah, sini dribble bolanya." Panggil Pak Arfan. Aku menunjuk dadaku sambil memasang muka bingung. "Iya sini," Pak Arfan mendecak. Kenapa harus aku?

Aku men-dribble bolanya. Nggak peduli temen temen ngetawain, udah kubilang aku nggak bisa! "Aduuuh, gimana sih dribble aja gak bisa!" Bentaknya. "Kamu ini ya kalo nggak bisa, bisa bisa saya masukkin kamu eskul basket!" Hardiknya. "Pak! Sahabat saya jangan dimarahin, Pak, atau nggak Bapak termasuk maap ye Pak, pendusta agama." Seru Fasava. "Kok bisa gitu?" Pak Arfan menaikkan alisnya. "Iya, soalnya, Ais kan anak yatim. Salah satu pendusta agama cirinya itu menghardik anak yatim, surat 107 al maun ayat 2, yang bunyinya fadzalikalladzi yadu ul yatim.." Jelas Fasava. Ya ampun, dia emang alim banget ya.

24:54

Aku melempar hapeku asal arah. Pasalnya hape itu error dan nge hang terus. Udah gitu butut dan gak jaman. Aku mau punya hape baru. Aku janji bakal ngelakuin apapun buat punya hape baru. Liat aja. Auah ngantuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my lovely teacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang