Zeus selaku dewa tertinggi menunggu kepulangan putri tersayangnya dengan gusar. Pasalnya sudah satu hari penuh putrinya tak kunjung kembali dari medan perang.
Hera yang melihat suaminya gelisah itu hanya membuang napasnya kasar, "Jika kau sendiri terlalu khawatir dengan putri tunggalmu itu kenapa kau mengirimnya ke dunia bawah untuk membantu Hades?"
"Oh.. ayolah Hera.. aku hanya ingin dia mengasah kemampuan perangnya. Jangan terlalu berlebihan."
Mendengar hal itu pun membuat perempuan berparas cantik itu melotot. "Lihat dia Poseidon. Aku sudah tidak tahu kemana jalan pikirannya kakakmu ini. Dan kau!" tunjuknya pada sang dewa laut itu, "Kenapa kau tidak menemani putriku?"
Poseidon tersenyum samar ketika Zeus menyela ia untuk menjawab pertanyaan Hera. "Bisakah kau tidak khawatir dengan Athena sayang? Dia juga bersama dengan saudara-saudaranya. Aku yakin dia akan kembali dengan selamat tanpa luka sedikitpun. Lagipula, aku yakin Hades tak akan membiarkan para titan melukai Athena bukan?"
Hera mencibir, "Seharusnya kau bilang itu pada dirimu sendiri Zeus, kau yang terlihat sangat khawatir dengan putriku Athena."
Zeus yang mendengar itu hanya terkekeh. Ya. Ia tak akan membantah lagi ucapan istrinya itu. Karena Athena memang putri kesayangannya.
Putri yang sangat cerdas, cerdik, dan sangat handal berperang.
"Poseidon.. bisakah kau meminta para penjaga melihat keadaan putriku?" tanyanya pada adiknya itu.
"Tidak perlu ayah," zeus mengalihkan pandangannya pada sumber suara itu. Dan mendapatkan wajah anaknya yang sangat ia banggakan.
"Ya Tuhan... Athena.. apa yang terjadi dengan wajahmu?" Tanya Hera panik ketika melihat wajah putrinya penuh dengan luka gores.
Athena yang masih mengenakan baju zirah itu pun hanya tersenyum melihat sinar kekhawatiran dari ibunya. "Aku tak apa mom. Ini hanya luka kecil. Lagipula saudara-saudaraku dan Paman Hades selalu melindungiku."
"Melindungimu dari apa? Jangan percaya itu Bibi. Athena akan mengamuk jika kita mengusik atau melindunginya dari para Titan." adu Theseus.
"Aku bahkan merasa dia lebih cocok menjadi anak ayahku daripada aku bibi," mendengar ucapan Hefaistos langsung membuat Athena menatapnya tajam, "Lihatlah itu bi. Dia menatapku begitu tajam. Menakutkan."
"Diam kau! Jangan bilang yang tidak-tidak. Atau aku akan mengadukanmu pada Hestia agar dia marah padamu." Ancam Athena yang hanya dijawab tawa oleh saudara-saudaranya.
"Lebih baik kalian beristirahat saja. Nanti malam kalian harus kembali kesini. Paman ingin memberitahukan sesuatu. Tapi sebelum itu," Kata Hades lalu melirik kearah saudaranya.
Poseidon yang mengerti akan hal itu segera mengangguk. "Ya, sebaiknya kalian istirahat. Dan Theseus. Jangan menggoda Athena terus aku tidak ingin rumah saudaraku ini penuh dengan tangisan."
"PAMAANNN......"
***
"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan denganku Hades?"
Hades menghembuskan napasnya dengan kasar, "Kurasa kita tidak bisa menundanya lagi Zeus. Keadaan dunia bawah sangat tidak terkendali."
Zeus yang paham kemana arah pembicaraan itu pun memegang pelipisnya. Pening.
Sudah hampir 10 dekade ini dia dan kedua saudaranya membagi dunia menjadi tiga. Dunia langit yang akan dipimpinnya. Dunia laut yang dipimpin oleh saudaranya Poseidon. Serta dunia bawah yang dipimpin oleh saudaranya Hades.
Dan sudah hampir selama itu ketiga dewa tersebut mengurung para titan yang ingin menguasai Olympus di dunia bawah. Baginya jika titan berhasil keluar dari dunia bawah maka tamatlah kehidupan dari 3 dunia yang ia dan saudara-saudaranya jaga selama ini.

YOU ARE READING
ELEVEN BLACK PEARLS OF OLYMPUS
Fanfictionapa yang akan dilakukan dewa tiga dunia ketika para titan mulai mengambil alih? apakah Zeus sang dewa tertinggi akan mengorbankan anaknya yang bahkan belum pernah merasakan indahnya dunia demi umat dunia yang ia dan saudara-saudaranya jaga? apakah Z...