Athena menatap seorang wanita cantik dari cermin yang ada di aula Olympus. Ia dan ke-empat saudaranya kini tengah menatap wanita itu sedang menggoda banyak laki-laki bahkan termasuk utusan dewa-dewa yang seharusnya turun ke dunia bumi untuk menemukan adik-adiknya.
“Sialan!”
Theseus yang melihat saudaranya mulai murka pun hanya menggeleng pelan. Ia memang tidak bisa menghentikan temperamen Athena yang sangat sangat dibilang buruk itu.
“Bersabarlah saudaraku. . . kita lihat saja apa yang akan dilakukan wanita itu.”
“Tidak. Aku akan pergi dan menghabisinya sekarang juga.”
“Jangan Athena.”
“Biarkan dia Rhea,” kata Hefaistos lalu beralih kepada adiknya itu. “Jangan segan-segan untuk membunuhnya adikku. Kalau perlu bawakan kepalanya padaku.”
Athena yang mendengar hal itu pun terkejut. Tak pernah ia melihat saudaranya itu lepas kendali juga.
Namun, hal itu tak berlangsung lama karena kini matanya tengah melihat suatu hal yang membuat darahnya mendidih. Dan seketika itu juga ia tak akan pernah mengampuni anak dari Forkis itu.
“Siapkan kuda ku!”
***
Athena turun dari kudanya dan berjalan bak dewi perang yang dingin. Meskipun ia tak menggunakan baju zirahnya auranya pun sangat dingin.
Hal itu yang membuat penduduk kota Athena yang tak lain adalah kota kekuasaannya pun takjub dan takut.Salah satu pemuda yang nampak kebingungan di tengah-tengah orang tersebut pun juga menatab takjub pada dewi itu.
Rambut yang digulung menggambarkan jenjang leher dan rahangnya yang tegas. Tak lupa dengan baju panjangnya dengan ekor yang menjuntai. Ditambah dengan pedang di tangan kirinya.Athena menuju kuil tempat dimana seseorang yang ia cari. Namun, sebelum itu ia dihentikan oleh Forkis. Yang tak lain adalah salah satu penjaga dunia laut.
“Dewi Athena. . . apa yang anda lakukan disini? Bukankah seharusnya anda di Olympus bersama dengan saudara-saudara anda?”
Athena hanya tersenyum miring mendengar pertanyaan bodoh dari tua Bangka itu. Ia tau dan bahkan sangat tahu kalau Forkis sedang melindungi anaknya. Tapi, yang ia bingungkan kenapa Forkis ada disini?
Ia mengedarkan pandangannya lalu tertuju pada salah satu seorang wanita yang kini tengah menatapnya takut-takut. Melihat hal itu Athena pun tersenyum. “Kurasa aku ada disini atau tidak bukanlah urusanmu. Kau lupa? Ini adalah kotaku. Seharusnya aku yang bertanya kepadamu. . .”
Athena maju selangkah lalu menatap dingin mata pria itu, “Apa yang kau lakukan disini. . . . Forkis?” tandasnya sarkastik.
Pria itu langsung bertekuk lutut di bawah kaki Athena. “Maafkan aku dewi.. aku tidak bermaksud mengabaikan tanggung jawabku. Aku hanya.. aku…”
“Minggirlah dari jalanku Forkis. Ada yang harus aku lakukan.”
“Tidak dewi. Tidak. Aku mohon maafkan aku dahulu.” Katanya sambil menggeleng kuat.
Athena menatap pria itu jengah. Ia tidak ada waktu untuk meladeni permainan pria itu. Tak ada pilihan lain. Gadis itu menghunuskan pedangnya pada leher pria itu seketika membuat lawannya terdiam.
Penduduk disana pun seakan tak berani menatap apa yang terjadi dan tak sanggup membayangkan apa yang akan terjadi jika Athena sudah mengangkat pedangnya.
“Minggir! Atau kau akan mati disini. Kau seharusnya tau aku tidak akan bermain-main dengan senjata.”
Forkis terisak ketakutan. Mata pria itu beradu pandang dengan salah satu wanita disana yang mulai meneteskan air matanya.
YOU ARE READING
ELEVEN BLACK PEARLS OF OLYMPUS
Fanfictionapa yang akan dilakukan dewa tiga dunia ketika para titan mulai mengambil alih? apakah Zeus sang dewa tertinggi akan mengorbankan anaknya yang bahkan belum pernah merasakan indahnya dunia demi umat dunia yang ia dan saudara-saudaranya jaga? apakah Z...