Bertemu

977 68 2
                                    

Sasha baru sampai di sekolah pukul 07:05 dia terlambat 5 menit, karena ban mobil mamanya yang bocor dan beruntung satpam masih berbaik hati untuk membuka pintu gerbang nya.

Sasha berlari melewati koridor menuju kelas nya, berdoa komat kamit supaya bu neny belum masuk ke kelas nya, atau dia akan di hukum berdiri di lapangan sambil hormat menghadap bendera.

Dan sasha hanya bergidik nyeri, seumur-umur waktu sekolah sasha belum pernah telat, apalagi di hukum. Sasha termasuk siswi yang pintar dan rajin dalam hal apa pun.

Sasha berlari tanpa memperdulikan kanan kiri nya, saat dia berbelok untuk menuju kelas nya. Tiba-tiba sasha menabrak seorang laki-laki hingga terjatuh dan sasha menindih nya.

"Aaaaawwwwww" ringis laki-laki itu kala punggung nya menghantam lantai keramik dengan keras nya, di tambah beban berat di atas nya. Sasha

Sasha masih menutup mata nya karna kaget dan dia ikut terjatuh, kemudian dia membuka matanya kala mendengar rintihan dari seseorang yang ia tindih.

Sasha membelalakan matanya kaget, dan terpesona kala mendapati sosok lelaki yang ada dipikiran nya akhir" ini. Pangeran lirih nya.

Mata mereka bertemu Seperkian detik, sasha memperlihatkan senyuman nya yang paling manis. Senyuman yang siapa tau bisa bikin pangeran kesensem. Hehe

Lelaki itu sedikit mengukir senyum di bibir nya, jarak wajah mereka yang hanya beberapa centi itu bisa lebih jelas melihat wajah ayu sasha yang meskipun terlihat cupu.

Tetapi dengan kepolosan wajah nya, itu menambah keayuan itu sendiri, walaupun tanpa polesan make up yang berlebih. Tetapi seketika dia tersadar dari lamunan nya dan.

"Heh, bangun lo mala senyam-senyum. Gak waras lo ya!". Seketika sasha menarik senyum nya berubah menjadi cemberut mendengar penuturan lelaki itu.

"Ayo cepet bangun, berat ngerti nggak?". Bentak nya dengan menekan kan kata berat. Sasha dengan cepat menarik tubuh nya lalu berdiri, kemudian berjalan ke arah kelas nya tanpa menoleh ke arah lelaki itu.

"Dia sekolah di sini juga? Kenapa aku baru liat, padahal aku sekolah kan udah beberapa hari" gumam nya kemudian masuk ke dalam kelas.

Beruntung bu neny tidak bisa mengajar karena ada rapat buat semua guru wali kelas, hanya memberi tugas di papan tulis, dan wajib di kumpulkan hari ini juga.

"Sha, kamu dari mana aja. Aku kira kamu nggak masuk." tanya nay.

"Masuk nay, cuman tadi di jalan ban mobil mama ku bocor. Jadi harus nunggu dulu. Terus aku..". Sasha menghentikan ucapan nya karna kaget mendapati lelaki yang baru saja dia tabrak masuk ke kelas nya dengan santai dan duduk di belakang nya, sembari melirik sinis ke arah sasha.

"Terus apa sha?". Tanya nayra penasaran sama cerita sasha. "Eh nay, dia?" sambil menunjuk laki-laki yang duduk di belakang sasha. Dan nay hanya mengangguk-angguk.

"Alendra putra" gumamnya.

"ssssstttt ntar dia denger sha". Tetapi sasha tidak mendengar ucapan sahabat nya, sasha membuka resleting tas nya mengeluarkan buku dan bolpoin nya. Dia hanya ingin fokus mengerjakan tugas nya.

***

"Sashass butik" ucap wanita paru baya yang berhijab kalem dan lemah lembut itu. Beliau ingin memesan rancangan sang desainer ternama untuk sesi foto keluarga tahunan nya.

"Saya tunggu di sini ya nyonya" kata sang supir seusai membukakan pintu mobil sang majikan. "Iya mang" jawab halus sang majikan.

Dia biasa di panggil mang keling, semua memanggil nya keling yang mungkin karena kepala nya yang botak keling. Mang keling bekerja jadi supir sang majikan sudah hampir 15 tahun.

Cinta Anak SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang