-1-

4.6K 426 109
                                    

"JAEMIN!!! APA LAGI YANG KAU LAKUKAN PADA RENJUN???" teriak Ibunda Jaemin yaitu Seulgi.

Mungkin teriakan itu sudah biasa di dengar oleh tetangga-tetangga Jaemin dan Renjun. Bagaimana tidak, setiap orang yang tinggal di komplek itu pun tahu jika Jaemin dan Renjun itu selalu bertengkar setiap harinya.

Jaemin yang sedang berada di kamarnya pun menghampiri ibunya yang berada di ruang tengah.

Saat Jaemin sampai di depan ibunya ia hanya dapat meringis melihat ibunya yang berusaha melotot dengan berkacak pinggang.

"Eh ada apa Ma?" tanya Jaemin sedikit takut, walaupun ibu Jaemin orang yang lembut tapi saat marah sungguh mengerikan Jaemin pun tidak dapat berkutik dibuatnya.

"Ada apa!! Ada apa!! Kamu ini apa sehari saja tidak bisa tidak membuat ulah?" bentak Seulgi yang sudah hilang kesabaran dengan sikap putranya itu.

"Ngg aku kan hanya bermain Ma." jawab Jaemin seadanya.

"Bermain apanya? Kamu sudah membuat Renjun menangis lima kali dalam seminggu ini!!" ujar Seulgi frustasi dengan perbuatan anaknya.

"Mm tapi Ma-" ujar Jaemin di potong oleh perkataan Seulgi.

"Apa? Mau menyangkal lagi? Sekarang kamu harus menemui Renjun dan meminta maaf padanya!" ujar Seulgi yang terdengar seperti perintah dengan menggeret tangan Jaemin ke rumah Renjun yang berada di seberang rumahnya.

"Eh tidak mau Ma." ujar Jaemin mencoba memberontak dari genggaman ibunya.

Selama menuju rumah Renjun Jaemin berusaha melepaskan genggaman ibunya tetapi ibunya yang sedang emosi tenaganya sungguh tidak main-main.

.

.

.

.

.

.

Sesampainya di depan rumah Renjun, ibu Jaemin pun menekan bel dan tidak lama keluarlah seorang wanita yang diketahui adalah ibu dari Renjun.

"Eh Seulgi? Jaemin? Ada apa kemari?" tanya ibu Renjun kaget dengan kedatangan tamunya ini.

"Ah begini Wendy, Jaemin ingin meminta maaf pada Renjun." ujar Seulgi kepada ibu Renjun yang ternyata adalah Wendy.

"Eh apa? tid-" ucapan Jaemin terpotong dengan bekapan tangan ibunya pada mulutnya, Seulgi pun hanya memperlihatkan senyumnya pada Wendy.

"O-oh. Kalau begitu silahkan masuk!" ajak Wendy pada tamunya.

Seulgi pun mengikuti Wendy dengan menggeret Jaemin yang masih berusaha melarikan diri.

Sesudah di ruang tamu Seulgi dan Jaemin pun duduk di sofa yang ada.

"Kalau begitu saya panggilkan Renjun dulu ya." ujar Wendy berlalu dari hadapan sepasang ibu dan anak itu.

"Jaemin, pokoknya kamu harus meminta maaf kepada Renjun dengan benar!!" perintah Seulgi mutlak.

"Tapi Ma, aku tidak mau." ujar Jaemin merengek kepada ibunya.

"Tinggal minta maaf saja apa susahnya sih?" tanya Seulgi dengan melotot.

"Uh ngg aku tidak mau minta maaf dengan si mungil itu Ma." ujar Jaemin masih kekeuh dengan keinginannya.

"Mama tidak ingin tahu. Kamu harus minta maaf okey." ujar Seulgi dengan berbisik karena melihat Wendy dan Renjun yang mulai mendekat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Enemy become Lovers {JaemRen}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang