Smbd 2

18 2 1
                                    

Hari berikutny masih sama tdak ada yang berubah aku masih memperhatikan dia dari jauh semenja teman ku bercerita tentang sambada aku hanya memendam rasa sakit hati itu ters menerus sampai saat nya aku bertemu dengan nya di dekat lapangan dia tersenyum entah kepadaku atau keorang lain yang jelas aku sangat senang sekali

" hai " sapa nya

"Hai" jawabku sedikit canggum

" boleh duduk sebelah km??" Tanya nya lagi aku hanya mengangguk dan memndangi wajah nya tanpa henti
Apa kalian tau apa yg aku rasakan terkejut, senang, dan campur aduk rasanya
" kamu manis " ucap nya dan dia menyentuh kepala ku

Tak

" hey kau melamu ???" Tanya teman ku . Dan seketika aku menyadari jika tadi hanya hayalan ku saja kecewa itu pasti tapi apa boleh buat cinta gak bisa di paksain :v

" eh apa gak kok" jawabku sedikit gagap

" ngelamunin yang aneh aneh ya km nin " tanya teman ku lagi

" aneh aneh gimana gak kok" jawab ku

" iya aneh aneh . Jangan jangan km suka sama fadilah lagi" tebak tmn ku

" fadilah" gumamku

Kringggggg

Aku kaget tiba - tiba bel bunyi dengan keras
"Sial mengagetkan saja " kata tema ku sambil menggerutu

Terkadang hal sekecil butiran nasi bisa membuat kamu malu jadi jngn menyepelekan segala hal

Siang itu kelas ku sedang olang raga aku dan teman - teman ku bermain sepak bola
Aku tertawa saat temanku terkena bola tepat di wajah nya . Aku melirik ke kelas sambada dan ternyata dia sedang memandai aku dan teman teman ku yang berisik saat bermain bola. ayo lah cewe cewe kalo main bola pasti gak mau kalah dan itu terjadi pada rena teman ku saat aku menendang bola ke arah gawang dan

"Golll" aku dan timku berteriak keras saat aku menendang bola

"Brak"

Ssstt sakit rambut ku di tarik sangat kencang dan karana aku tidak siap aku langsung terjatuh dan terlentang di tengah lapangan
Kenapa rena melakukan itu seketika air mata ku jatuh ke pipi ku

" eh lo gimana sih ngapain lo jambak dia tolol lo ya" teriak sely marah karna aku menangis

" heh dia ngambil bola dari gue dan nendang ke gawang dia dapet poin dan tim gue gak" teriak rena marah juga

"Ya gak gitu caranya kaya gak tau cara main bola aja " ucap sely marah

" ya--" ucapan rena terpotong saat aku lari keluar lapangan dam masuk ke dlm kamar mandi dekat musola

" nindiyya tunggu" teriak sely tapi aku tidak mendengar kan nya aku hanya menangis dan berlari
Bahai mana aku tidak semakin menangis saat aku liaht sambada melihat aku yg menangis dengan keadaan berantakan sangat malu 😢😢

Saat aku sudah puas menangis di toilet aku pun keluar dan pas sekali sambada dan teman -teman nya berada di musola untuk solat

Aku hanya menunduk dan berjalan ke arah kelasku . malu itu yang aku fikir kan

Dah dulu yaa 😚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SambadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang