Hendery PoV
"Hendery? Kamu sudah bangun? Tolong balas pesanku sayang. Aku khawatir padamu" seseorang mengirim pesan padaku
Namaku Hendery, usia ku 20 tahun. Aku memiliki pacar yang seusia denganku. Dia sangat muda dan cantik. Dan dia adalah penyanyi muda yang sudah kupacari 3 tahun lalu.
Ah ngomongin dia aku belum ngenalin kalian ke dia. Nanti ya kalo aku kencan ama dia aku kenalin kalian ke dia ya. Dia anaknya kepoan. Pasti dia juga kepo ama kalian.
"Hen, ada pacarmu nih" tiba tiba mama memanggilku. Maaf kawan kawan aku harus ke mama dulu.
"Sayang, Hen mana yang kamu panggil sih? Kan aku juga Hen namanya" ucap papa
"Henry, kamu mau aku bunuh? Tadi aku bilang ada pacarmu, emang kamu punya pacar? "
"Punya"
"Hen,,, kamu tuh"
Papa tiba tiba menutup mulut mama ku
"Sssstt" sambil mencium bibir mama ku sekaligus melumatnya. "Pacar ku cuma satu. Amber namanya. Eh dia bukan pacarku deh" ucap papa jahil
"Henry" tiba tiba mama ku merengut. Papa yang gemas melihatnya langsung mencubit pipinya lalu berbisik ditelinga mama "Aku telah putus dengan Amber sejak aku memutuskan untuk menikahinya"
Pipi mama langsung merah, sangat merah sampai membenamkan wajahnya dipundak papa.
Yeri yang melihat orangtua ku langsung tersenyum. Katanya sih baper baper geli gitu. Aku yang melihatnya langsung mendekatinya dan merangkul pundaknya. "Kamu mau kaya gitu? " bisikku padanya
Yeri yang daritadi diam langsung kaget ketika mendengar bisikanku. Dia imut banget sampai sampai aku langsung refleks mencubit pipinya yang gembul itu
"Eh itu anak kecil pada mesra mesraan. Malu dilihat orangtua" ucap papa
"Papa juga ga boleh mesra mesraan didepan anak muda. Malu dilihat anaknya ama mantunya" ucapku
Yeri dan mama langsung ketawa melihatku dan papa yang saling berargumen
Yeri lagi lagi sangat imut. Aku harus bagaimana mengatakannya? Bagaimana bisa aku memacarinya? Ini keberuntungan besar bagiku bukan?
Flashback on
Mark dan aku sedang olahraga bersama lalu kami secara tidak sengaja berpapasan dengan seorang gadis imut. Dia lebih tinggi dari ku sepertinya. Tapi nyatanya memang dia lebih tinggi dari ku
.
.
.
"Hai Hendery, kau ketua kelas kan? " tanya dia ketika kami sedang berteduh di halte bis"Bagaimana kamu tahu? " tanyaku. Aku pun sangat baper mengetahui dia mengenalku
"Aku hanya senang bisa berteduh bareng ketua kelas terpopuler tahun ini. Omong omong semakin ku perhatikan wajahmu kau ganteng juga ya" ucapnya sambil melihat wajahku sangat dekat. Sungguh aku hanya merasa sakit dijantung ku yg terus berdebar ini. Aku tidak bisa mengontrol napas ku karena dia sangat dekat dengan wajahku.
"Maaf"ucapnya canggung karena secara tidak sengaja mata kami saling bertatapan. Wajahnya memerah dan sangat panas sampai aku menghangatkan tanganku yang dingin dipipinya. "Refleks yang buruk" batinku memaki diri sendiri
"Kau sangat kedinginan kan? Pakailah jaket ini untuk menghangatkan tubuhmu. Kembalikan saat sudah selesai" ucap ku lalu aku segera bermain ponsel untuk menghilangkan kecanggungan ini
Flashback off
.
.
.
.
.Author PoV
Hendery dan Yeri bersiap untuk memulai kencan di akhir pekan. Mereka mengelilingi pasar Cina lalu melihat lihat barang yg lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Severely (Hendery x Yeri)
RomanceHari ini, dihari kematianmu aku hanya bisa menangis dan berharap waktu bisa mempertemukan kita, Yeri "Kamu, apa aku hanya bermimpi? Yeri aku merindukanmu" "Kamu siapa? Kamu tidak sopan asal memelukku" . . . . . "Bagaimana kamu tau ini kesukaank...