Apakah merdeka belajar itu?Sebagaimana yang diamanahkan dalam kehidupan, bahwa proses pembelajaran itu dapat dilakukan dimana saja di segala penjuru alam jagat raya tanpa memandang usia apapun.
Untuk mendapatkan kemerdekaan belajar tersebut haruslah tanpa pembatasan apapun, karena akan menjadi khasanah dan keluasan cakrawala alam berpikir, dan hal tersebut dimulaikan dengan hal yang sangat mendasar yaitu membaca dan menulis.
Karena alam dengan segala isinya adalah objek dari proses pembelajaran tersebut, yang sangat membutuhkan pengenalan untuk menjadikannya sebagai sebuah pengetahuan dan ilmu. Untuk mendapatkan hal tersebut harus dimulai dari sebuah rasa perasaan dan juga sangkaan.
Ketika kedua hal tersebut ada dalam diri seseorang maka akan memberikan dirinya stimulasi akal dan pikiran untuk memprosesnya menjadi sebuah perbuatan dan sikap dalam menjalani proses kehidupan itu sendiri.
Karena hanya dengan kedua hal tersebut akan menetukan kualitas dari seseorang, apakah hatinya dan akalnya selaras dengan rasa perasaan ataukah hatinya dan nafsunya yang selaras menjadi perasangka. Ketika salah satu dari keduanya didapati pada diri seseorang itulah menetukan sifat dan perbuatannya berupa kebaikan ataukan keburukan.
Untuk memulai proses pembelajaran terutama dalam merevolusi diri, dari segala kehidupan telah diingatkan tentang hal apa yang sangat perlu dilakukan yaitu kita harus kembali kepada sistem pendidikan masyarakat leluhur, terutama dalam adat dan istiadat dan budaya sasak (karena penulis adalah bagian dari itu) yang hanya mengajarkan 3 hal terpenting dalam hidup setiap orang. yaitu membelajari Bahasa, Perhitungan,
dan Agama, yang kini distilahkan secara populer yaitu literasi
dan numerasi, serta religi.Ketiga dasar inilah yang mampu menjadikan seseorang memikiki karakteristik khusus yang dapat menciptakan kepribadian yang luhur, beradab, dan berbudaya dalam kejiwaan seseorang.
Sebagaimana dalam berkehidupan
sosial di masyarakat secara luas, dengan memahami makna dari bahasa kita akan menjadi lebih bisa berpikir secara mendalam. Selain hal tersebut juga akan memberikan kemampuan sesorang dalam menyampaikan suatu pesan kepada orang lain ataupun juga kepada alam sekitar hanyalah dengan bahasa yang mudah dimengerti atau dipahami, santun, dan beretika. karena sesuatu itu akan mudah hanya dengan pemahaman bahasa yang dapat diungkapkan ataupun dipublikasikan.Jika dalam menggunaan bahasa saja tidak diperhatikan akan memberikan makna yang bias, jauh dari yang diinginkan oleh penyampai pesan tersebut. terutama akan erat berkaitan dengan tata cara berbahasa. jika bahasa yang digunakan kasar,
kaku akan mengakibatkan orang berpikiran sebalikna, dan bisa menyinggung perasaan.Untuk menyampaikan sesuatu sudah pasti akan berdampak kepada kehidupan sosial bermasyarakat dan apabila hal ini terjadi masyarakat ataupun objek tempat menyampaikannya dengan sangat mudah bisa menilai karakter diri seseorang yang dalam penyebutan istilah sasak adalah tidak tahu bahasa (ndeq taon basa).
Hal yang kedua yaitu perhitungan ataupun yang yang kini diistilahkan dengan naman numerisasi. Ini merupakan
Suatu bagian yang terpenting dari cara ataupun langkah dalam belajar. Dengan memahahami perhitungan atau numerisasi kita dapat menganalisis suatu perkataan ataupun perbuatan itu dapat memberikan manfaat atau tidak dalam berkehidupan.Ilmu ataupun pengetahuan tentang numerisasi yang menjadikan salah satu kompenen untuk dapat mengukur sesuatu perkataan ataupun perbuatan yang akan dilakukan. Dan hal ini menjadikan setiap orang akan lebih berhati-hati dengan penuh pemikiran karena meningkatnya daya kinerja akal dalan berfikir, berkreatifitas, ataupun
juga berinovasi, yang mencirikan
seseorang itu adalah memiliki karakter yang bernilai positif yang sering kita kenal dengan normatif.Jika pengetahuan ataupun ilmu tentang numerisasi kurang diperhatikan dalam kepribadian seseorang, ini akan berdampak pada sifat dan tingkah laku dalam merumuskan dan memikirkan segala sesuatu dalam kehidupan sosial. Terutama saat melakukan komunikasi dan intraksi, dan perbuatan. Apabila dalam pelaksanaan ini tidak mengedepankan adab sopan santun dan etika dalam perbuatan hal yang demikian dikenal dalam penyebutan orang lokal sasak sebagai tidak punya adat dan etika (ndeq taon adat).
Sedangkan pemahaman agama itu bagian yang sangat penting. Dalam kehidupan bermasyarakat agama merupakan suatu kepercayaan atau keyakinan yang diletakan atas dasar kesadaran akal dengan yang tidak beebwnturan dengan segala macam adat dan budaya serta prilaku hidup.
Dalam sebuah keyakinan akal memiliki peranan paling. Agama akan memberikan stimulasi pada manusia untuk selalu memfungsikan akal pikiran dan selalu terhubung hati nurani. Sebagai pembeda manusia yang disebut makhluk berpikir dengan makhluk lainnya.
Hal ini merupakan komponen
terpenting dan mendasar yang
mendukung dan menyelaraskan dari kedua komponen pemahaman bahasa (literasi), perhitungan (numerisasi) tersebut. sehingga menjadikan seseorang memiliki berkepribadian ataupun kejiwaan, yang diistilahkan sebagai perwujudan sifat dan karakter yang lebih baik dengan
senantiasa tetap berpikir secara
mendalam dengan mengedepankan adab dan norma-norma etika dalam
menjalankan kehidupan sosial
ataupun intraksi secara menyeluruh terhadap sesama, alam, dan Tuhan yang diyakininya.Dan itulah yang disebut lagi sebagai penganut kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ketika dengan taat menjalankannya akan melahirkan kerukunan dan kedamaian di seluruh alam semsesta itulah yang dikenal dengan rahmatan lil alamin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELAJAR MEREVOLUSIKAN DIRI
Non-FictionBelajar adalah sebuah amanah kehidupan yang akan melahirkan ilmu dan pengetahuan, dengan tidak membatasi segala sisi yang ada baik alam dengan segala isinya, termasuk juga usia, karena hal tersebut akan menjadi kemerdekaan yang juga diikuti keluasan...