Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . .
Untuk kamu, terimakasih telah ada. - Kim Jisoo
Sunday, 12 Februari 2001
Malam ini Kim Jisoo dengan keluarganya tengah asyik berlibur di sebuah taman hiburan kota Seoul. Usianya yang baru beranjak 19 tahun membuatnya masih terlihat seperti anak kecil, karena ia merupakan anak tunggal dari keluarga Kim.
Jisoo dan keluarganya sangat menikmati setiap wahana taman hiburan di kota Seoul. Jisoo dengan beraninya menaiki sebuah wahana bianglala itu.
"Eomma, aku ingin naik itu boleh?" Jisoo menunjuk bianglala itu seraya tersenyum gemas.
"Baiklah nak, tapi kau harus ditemani okey?" Kim Sohye tersenyum manis
"Eomma, Jisoo sudah besar kenapa masih saja diawasi?" Tanya Jisoo dengan rengekannya.
"Iya sudah, mama lihat yang lain dengan appa dulu."
"Okey," Ucap Jisoo seraya mengajungkan jempol.
Setelah kedua orang tuanya pergi. Jisoo berjalan menuju area bianglala itu yang dekat dengan pintu keluar taman hiburan malam. Tiba-tiba terdengar suara bom dari sebuah wahana lain tempat dimana orang tua Jisoo pergi.
Booom....
"Eommaaaaa.... appaaa...." teriak Jisoo segera berlari di tempat itu, namun sebuah tangan kekar menahannya untuk pergi. Ia membawa Jisoo yang menangis histeris, keluar dari taman hiburan itu.
"Lepaskan aku! Eommaaaa!" Teriak Jisoo semakin menangis histeris.
"Hey kau tidak boleh pergi kesana," ucap suara bariton yang hampir terdengar serak-serak basah.
"Tidak Ahjussi, aku ingin menyelamatkan orangtuaku." Jisoo meronta-ronta.
"Hey tenanglah, tim medis akan menyelamatkan mereka." Pria itu berusaha menenangkan gadis remaja di dekapannya.
Lama-kelamaan Jisoo lelah untuk menangis histeris. Matanya semakin sayu dan sembab, kemudian perlahan ia menutup matanya dan tidur di dekapan pria yang tak dikenalnya.
"Shit, dia demam." Gumam pria itu seraya meletakkan punggung tanganya.
---
"Begitulah kejadian yang sebenarnya, aku tidak terlalu mengingatnya. Ngomong-ngomong apa Ahjussi tahu tentang kabar orangtuaku?"
