Friend's Diary 6

Cinta tak direstui

setelah 1 tahun lebih bersemedi, akhirnya aku kembali wkwkw mon map buat yg nungguin ceritanya,, hayo siapa yg nungguin kelanjutan cerita ini??? hahahaha

PD banget ya gw wkwkwkwk

setelah dipikir-pikir, seru juga kalo ceritanya lebih dikembangin lagi,, dan ini lah hasilnya hehehe

~ Deskripsi ~

(barangkali ada yg ga baca deskripsi dulu, langsung ke cerita, ya udah aku tulis lagi disini deskripsinya)

ini merupakan flash back.. masa dimana aku masih mencari ilmu di kota hujan,, masa dimana masih ada tiara dihidupku,, dan masa dimana hubungan kami saat itu sedang renggang, namun entah beruntung atau apa namanya aku malah mendapatkan pengalaman berharga dengan orang yang baru..

sabar ya,, untuk part terakhirnya aku simpen di part ke sekian aja nanti.. hahaha

hari itu tepat sekitar 2 bulan kami menjalin kasih. seperti yang sudah kalian tahu, hubungan kami sudah lebih jauh. bukan sekedar pacaran biasa. dan hari itu pertengkaran kami yang pertama. tiara mendadak tak berkabar. aku penasaran ada apa dengannya. aku khawatir terjadi sesuatu dengannya. sampai akhirnya aku nekat menemuinya di kost nya. namun bukannya sambutan yang aku dapatkan, tiara malah tak ingin menemuiku. tepat didepan kost nya, tiara hanya berbicara dari depan pintu, sedangkan aku berdiri tepat didepan pagar nya.

tiara : "kamu mau apa sih kesini?"

aku : "loh, aku ini pacar kamu ra, aku khawatir kamu ngga ada kabar seharian ini. emang salah kalo aku khawatir? justru kamu tuh yang kenapa"

tiara : "aku gapapa, ya udah sekarang kamu pulang, udah malem, aku mau istirahat"

aku : "tunggu ra, kita bisa ngobrol dulu sebentar, jangan kaya gini, aku akan tetep khawatir kalo kaya gini aja"

tiara : "udah lah,, malu diliat tetangga, nanti aku kabarin kalo aku udah mau kontekan" ucap tiara langsung masuk kembali ke kamarnya.

aku : "loh kok gitu,, ra,, raaaa" ucapku tak didengar olehnya.

seharian tak mendapat kabar dari tiara membuatku uring-uringan sendiri. teman-temannya pun tak memberitahuku apa yang terjadi. sampai akhirnya tiara sendiri yang menghubungi ku. pada intinya hubunganku dengan tiara tak direstui oleh kedua orangtuanya. mereka ingin tiara lebih fokus pada kuliahnya daripada harus berpacaran dengaku. padahal menurutku kuliahnya dan hubungannya dengan ku tak ada kaitannya sama sekali. tapi entahlah, hanya sesama orangtua yang bisa menjelaskan itu semua. saat itu pula tiara meminta aku untuk menjauhinya. tiara benar-benar takut dengan ucapan kedua orangtuanya itu. padahal mereka tak ada disini. tapi tetap saja tiara tak ingin bertemu denganku.

namun usahaku untuk mendapatkan tiara kembali pun berhasil. tidak perlu waktu lama untuk kami berpisah, karna 2 hari kemudian pun tiara kembali ke pelukku. aku tak menjanjikan dia banyak, aku hanya akan menjanjikan rasa aman untuknya tentang hubunganku ini. sehingga tiara tak perlu lagi ketakutan ketika orangtuanya mempermasalahkan keberadaanku.

berhubung ini semester akhir kuliahku, aku sudah harus mencari tempat magang untuk bahan skripsiku. aku pun mulai mencari-cari tempat magang. kalau tidak ketemu juga paling aku minta datanya saja dari kantor ayahku. karna tak mungkin dengan kondisi kuliah seperti ini aku pulang pergi bogor-sukabumi.

sampai akhirnya aku bertemu teman lamaku di SMA, Sandy, ternyata sekarang dia kuliah dijakarta. dan hebatnya saat ini juga statusnya adalah karyawan disalah satu perusahaan. akupun menanyakan padanya barang kali kantornya masih membolehkan mahasiswa sepertiku magang. awalnya aku ragu, karna aku dengan sandy tak terlalu dekat selama kami di sekolah. sehingga aku tetap mencari info ditempat lain untuk tempat magang kalau-kalau sandy tak benar-benar serius membantuku.

sekitar 3 hari kemudian setelah pertemuanku dengan sandy waktu itu, akhirnya sandy memberiku informasi yang membahagiakan buatku. kantornya mau menerimaku sebagai karyawan magang, bahkan selama masa itu akan dijadikan masa percobaan, barangkali kinerjaku baik, sehingga aku ada kemungkinan menjadi karyawan tetap disana seperti sandy. aku pun langsung menyiapkan berkas-berkas lamaran seperti biasa. walau niatku hanya magang, namun dikarenakan ini akan dianggap sebagai masa percobaan, akupun diminta untuk melamar seperti pelamar lainnya. sandy memintaku untuk datang kekantornya esok hari.