Kembali Ke Pelukmu

3 1 0
                                    

Pagi ini aku merasa canggung untuk membalas pesan singkat yang kau kirimkan. Aku tau pasti kau sedang galau karena ditinggal pas lagi sayang-sayangnya.
Disertai hujan yang belum tau kapan redanya. Dengan sleeping bag yang selalu aku pasang untuk melindungi dari dingin.

Seperti hujan yang jatuh ke bumi. Semua rintik air yang turun akan dengan ikhlas berhenti. Seperti itu, rindu kepadamu akan ikhlas melupa dengan sendirinya. Memang kisah kita belum genap setahun, tetapi kau meninggalkan luka yang penuh dengan kenangan. Kau lupa dulu asa yang kita bina kini semua sirna tak tersisa. Kita dahulu pernah bermimpi merajut angan bersama dan mendamba akhir yang bahagia, tetapi rasa pahit yang harus aku terima. Kau memilih pergi tanpa sedikitpun meminta maaf kepadaku.

Sepertinya langit berkonspirasi denganmu. Kau menangis dan hujanpun tak mau reda. Jika kau perlu ketenangan, datanglah. Aku akan senantiasa menjadi pendengar terbaik saat ini.
Toh, aku juga rindu kamu. Biar aku meluapkan semua rindu kala itu. Dan biarlah aku menjadi orang yang bodoh, sebab hatiku yang dulu kau hancurkan kini siap-siap kembali kau leburkan.

Purwodadi, 25 Februari 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Melintasi Masa Lalu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang