"Aku mungkin masih bisa menunggu kehadiran cintamu, tapi jika aku telah lelah, mungkin itu saatnya aku akan mencoba melepaskan sekaligus melupakanmu untuk selamanya.”
****
12 tahun yang lalu…
"Bang Zata.. Rena suka sama temennya abang." Kata gadis kecil yang berumur 11tahun tersebut.
"Apa sih dek. Masih kecil udah suka-sukaan aja. Bercanda pasti ya?" Tanya kakak sepupunya itu.
"Serius bang. Rena suka sama temen abang!" Kata Rena kecil dengan muka serius.
"Emang Rena suka sama temen abang yang mana?" Tanya kakak sepupunya itu.
"Bang Atan!" Jawab Rena tegas.
"Hah? Serius dek?" Tanya Zata
"Iya bang. Bang Atan mirip Artis cilik yang terkenal itu loh. Aku suka." Jawab gadis kecil polos itu.
"Terus kenapa Rena kasih tau abang?" Kata Zata
"Ngga. Rena cuma pengen kasih tau aja. Supaya jika nanti Rena dewasa, abang bisa ingetin Rena kalau rena pernah suka sama temen abang." Kata Rena.
Zata hanya mampu diam melihat adik sepupunya itu. Dia tidak tahu benar apa tidak perasaan suka adiknya terhadap temannya Atan.
*****
Dukk dukk dukkk
"Renataaaaa Bangun!! Jam berapa ini!" Teriak seseorang sambil menggedor-gedor sang empunya kamar.
Dukk dukk dukkk
"RENATA ANASTASIAA!!! BANGUN!! Anak gadis jam 9 belom bangun. Gimana nanti kamu punya suami?!" Omel seseorang didepan pintu yang terus saja mengoceh.
"Ck. Ganggu aja sh. Apaan sh berisik. Rena masih ngantuk tau!" Teriak sang empunya kamar yang terbangun karena kegaduhan yang pasti disebab kan oleh mamanya.
"Kamu ya! Berani lawan mama. Buka gak?!" Teriak mamanya lagi
"Aduh ma. Rena cape. Abis ngerekap sampe tadi pagi ma!" Teriak Rena yang masih tak mau membukakan kamarnya.
"Siapa suruh kamu ngerekap subuh-subuh? Seharusnya kamu umur segini tuh udah tunangan. Ini boro-boro tunangan! Pacaran aja belom punya. Malu sama anak teman mama yang udh punya anak. Terus temen kamu siapa itu Felicia kan dia mau nikah tahun ini! Coba kamu pikirin deh Ren.!" Omel mama Rena
Cklek
"Udah ma ceramah paginya?" Tanya Rena santai sambil membukakan pintu kamarnya.
"Dasar. Ngomongin gitu aja langsung dibukain kamar. Buruan mandi. Zata mau mampir mau jemput Rendra. Katanya mah bareng Atan!" Kata sang mama sambil tersenyum simpul.
Rena yang memang nyawanya belum kumpul masih tidak peka terhadap omongan mamanya barusan.
Dia menguap sambil menutup pintu kamarnya lalu kembali naik ke kasurnya dan menutup mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG DIA
RomanceMungkin sebuah kesalahan besar aku mencintaimu secara diam-diam. Seharusnya aku berhenti saat aku menyadari bahwa sampai kapan pun rasa ini tak akan terbalas.