XII

23 12 10
                                    

Mengandung muatan 17+
Dimohon untuk para pembaca bijak dalam membacanya.


-----------------------------------------------------------

Faisal terus menyodorkan pertanyaan pada Eliza.

" El,kamu kira aku apa? Kamu mau nyerahin aku ke Aleta? Kamu tau gak sih perasaan aku."

Eliza tak tahan dengan pertanyaan Faisal.

" Kamu tahu apa hah? Kamu tau gak ini semua gara gara kamu. Sejak kamu datang ,hidupku berantakan. Seenaknya kamu bertanya dan berbuat seperti ini padaku. Kamu tahu gak perasaan aku? Kenapa sih nyalahin aku,apa salah aku? Deketin kamu aja enggak. Kamu lihatkan aku menderita gara gara kamu Faisal, tolong pergi dari hidupku. Jangan pedulikan aku hiks... "

Tak terbendung tangisan Eliza,ia menangis didepan Faisal. Sementara Faisal tercengang mendengar kata kata Eliza.

" Maafkan aku El, kamu benar ini semua gara-gara aku. Maafkan aku "

Faisal pun membantu Eliza berdiri,dan menenangkannya.

" Bolehkah untuk terakhir kalinya aku mengantarmu pulang?"

" Kamu gak boleh nolak,aku bakal antar kamu."

Akhirnya mereka pun pulang,setiba dirumah Eliza mereka berpisah. Dan Faisal mengatakan

" El maaf aku telah membuat hidupmu berantakan. Setelah ini kamu tenang saja aku tidak akan mengganggu mu."

" Ya, terserah kamu. "

Eliza pun masuk meninggalkan Faisal. Tapi dibalik itu ternyata Eliza begitu sedih. Tak tau kenapa saat Faisal bilang seperti tidak akan mengganggunya lagi rasanya sesak,hatinya sesak saat meninggalkan Faisal melihat wajahnya yang sedih.

Di kamar Eliza selalu membayangkan Faisal.

" Aaaa... Kenapa sih muncul wajah dia. Lupakan Eliza, jalani hidupmu seperti dulu." sambil menepuk wajahnya.

~ Pagi hari

" Kringgg... Kringgg..."
" Eliza kamu belum bangun? Eliza."
" Hah iya bi"
" Bangun kamu kan sekolah"

Melihat jam

" Aaaaa aku terlambat"

Secepat kilat aku bersiap siap, mandi pun cuma mandi bebek. Selesai bersiap siap Eliza pun langsung berangkat.

Dari kejauhan ia melihat pagar sudah mau ditutup.

" ehhh pak jangan ditutup dulu dong"
" engak engak kamu kan terlambat"
" cuman terlambat sedikit pak,bapak juga baru nutup pagarnya."
" enggak,udah catatat nama kamu."

Eliza pun mencatat namanya.

" Heh kamu, catat nama kamu dulu. "
" Brukk.. Aduh maaf "
Ternyata yang ditabraknya adalah Faisal. Tapi dia tidak merespon sama sekali,bahkan dia menghindar. Dan beberapa wanita yang terlambat senang karena ada Faisal yang terlambat juga.

Tim disiplin pun datang, memberi kami hukuman.

" Huh... Capek ah, kejam banget guru kita. Lagi buruk moodnya apa?ngasih hukuman banyak amat." ucap wanita yang terlambat juga
" Iya nih,gak ada iba ibanya. Bersihin WC,taman,lapangan ,kantor."

Sementara itu Eliza tetap membersihkan Taman. Ia melihat Faisal dengan seorang wanita sepertinya wanita itu suka pada Faisal. Saat aku melihat Faisal justru ia memalingkan wajahnya.

" Duh.. Kenapa sih Eliza,kok rasanya hati ini tersayat sayat." ucapnya dalam hati.

Saat membersihkan gudang teman teman lain dipanggil untuk membersihkan kantor. Tinggallah aku berdua dengan Faisal.
" Kok bisa sama dia sih,posisi macam apa ini." kata Eliza dalam hati.

Dilihat lihat Faisal tampan juga, tapi melihat dia bersikap dingin seperti ini. Membuat Eliza sedikit sedih.

Eliza memandangi Faisal sambil membersihkan jendela.

" Aaa..."
" Gubrakk "

Eliza jatuh dari kursi yang ia pakai untuk memanjat saat membersihkan jendela.

Eliza jatuh tepat diatas Faisal, mereka saling bertatap tatapan. Suasana mulai aneh, jantung Eliza berdegub kecang.

" Aaa maafkan aku sembari membersihkan bajunya." wajahnya memerah.

" Aaaa... Aku malu,aduh Eliza kendalikan dirimu." ucapnya dalam hati.

" Hati hati lah "
" Iya aku hati hati kok."

Seketika semuanya menjadi canggung. Mereka tak berbicara sama sekali,tapi Eliza pun mulai berbicara

" Hey Faisal, maafkan aku. Kamu menghindar gara gara perkataan aku semalam ya? Aku jahat ya semalam?aku gak tau semuanya terlampiaskan begitu saja. Aku gak ngerti m-"

Tiba tiba Faisal menarik tangan Eliza dan menghadapkan tubuh Eliza ke Faisal.

" Cup.... "
Eliza begitu terkejut, Faisal menciumnya. Bola mata Eliza terbuka lebar,ia mencoba menolak ciuman Faisal.

Jantung Eliza berdegub kencang,mungkin Faisal bisa mendengar suara detak jantungnya sangking kerasnya.

Faisal mulai menekan ciumannya itu,membuat Eliza benar benar merasakan bibir lembutnya itu. Rasanya lembut,sensinya juga begitu aneh.

Faisal menaikkan tangannya ke kepala Eliza dan menekannya. Sontak Eliza memberontak dan memukul Faisal.

Perlahan Faisal melepas kecupannya itu. Dan melihat Eliza yang terkejut

" Mm.. Maafkan aku ,aku tidak bisa menahan diri lagi." wajahnya memerah dan merasa bersalah.

Faisal mencuri first kiss dari Eliza. Tiba tiba Eliza menangis , Faisal begitu panik dan berusaha menenangkan Eliza.

" Kenapa kamu menangis? Maafkan aku." lalu memeluk Eliza agar ia tenang.

" Rasanya hangat dan nyaman,ternyata badan Faisal begitu bidang. Aku merasa terlindungi,ntah mengapa diriku tertarik." ucap Eliza dalam hati.

Lalu Faisal bertanya mengapa Eliza menangis. Tapi hanya satu kalimat yang Eliza katakan.

" Jangan pergi "

Mendengar itu Faisal bahagia lalu memeluk Eliza kembali. Dan melihat wajah Eliza
" Boleh aku mencium mu lagi? " menggoda.
" Iss apa sih "
" Hehehe aku bercanda kok, oiya kamu takut aku pergi ya."
" Ihh jangan gitu ah.."

Lalu mengecup kening Eliza. Dalam pikiran Faisal
"Haduh.. Bagaimana ini rasanya mau meledak. Eliza telihat cantik dan imut, bibirnya sangat lembut dan kenyal seperti permen yupi dan lembut seperti permen kapas."

Agak canggung,tapi dalam hati mereka senang. Mereka pun pergi ke kelas berdua. Dan Faisal sudah berjanji akan mejaga dan melindungi Eliza.

Semua mata tertuju pada mereka, dan seperti biasa Izzah mulai heboh jika melihat kami berdua. Menanyakan hal yang tidak tidak.
"Cie..Cie..Kenapa kamu sama dia? Kok bisa kalian bedua terlambat bersamaan? Kalian ngapain aja baru masuk? Kalian udah jadian apa belum? "

Semuanya ditanyakan,dan jujur Eliza sedikit malu malu kali ini saat ditanya oleh Izzah.

🌼
Terimakasih sudah membaca.

Jangan lupa vote and comment ya
💕💜

Love StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang