Pada saat ibu Taku telah menjelaskan tentang penyakit yang diderita Taku, Taku langsung tersenyum sambil menangis. Dia berkata kepada ibunya "Ibu jangan salah paham kalau aku ini menangis bukan karena hidupku yang tidak lama lagi, tapi karena aku belum bisa menebus dosa-dosa yang telah aku lakukan dulu". Ibu Taku pun langsung menangis dengan sedihnya, sang Ayah hanya dapat menahan semua kesedihan dalam hatinya. Dokter berkata kepada ayah Taku "Bapak, saya juga amat bersedih atas kejadian yang tertimpa di keluarga bapak, saya harap bapak selalu tabah menghadapi semua ini". Dokter hanya bisa berkata pasrah karena sudah habis cara yang ingin di lakukan. Malam hari pun tiba Taku mulai merasa sakit di dalam tubuhnya dan mengatakan kepada seluruh keluarganya kalau dia telah menyesali perbuatannya dan meminta maaf atas semua perbuatannya kemarin-kemarin, lalu pada saat itu juga Taku meninggal. Seluruh keluarga Taku yang ada dalam kamar rumah sakit Taku menangis dengan histeris karena anak yang mereka sayangi dan cintai telah pergi selamanya.
Terimakasih buat yang udah baca cerita saya ya. Maaf klo misalnya udh hampir setahun enggak update, soalnya banyak halangan hehehe. Tenang saja setelah cerita ini saya akan langsung membuat cerita baru berbentuk novel yang menceritakan tentang seorang anak SMA yang terbawa di dunia lain, hmmm bagaimana kisahnya. Tunggu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinggal Menunggu Jemputan
Short StoryYaahh ini adalah karya pertama saya yaitu "Tinggal Menunggu Jemputan". Di karya ini menceritakan seorang anak bernama Taku yang berumur 10 tahun. Taku adalah seorang anak yang sangatlah nakal saking nakalnya dia dijuluki " si nakal dari barat" oleh...