•d r e a m 1•

163 10 4
                                    

🔸

SUDAH 10 tahun Nayra terjebak di dalam mimpinya sendiri. Bagaimana caranya agar ia bisa keluar?

Di sini tidak ada siapapun. Ia hanya sendirian di alam bawah sadarnya. Gadis berusia 19 tahun itu lagi-lagi menghela nafas pelan. Putus asa? Tentu saja tidak. Ia harus bisa keluar dari sini, bagaimana pun caranya.

Nayra berjalan pelan ke arah bebatuan besar yang terdapat air jernih bewarna peach di bawahnya. Walaupun air itu bewarna, rasanya tak jauh beda dari air tawar biasa.

Ia meminum air itu secukupnya guna menghilangkan dahaga. Namun, tiba-tiba, sesuatu menarik kedua tangannya hingga tubuhnya masuk sepenuhnya ke dalam air bewarna peach itu dengan cara tak lazim.

🔸

Nayra membuka matanya. Ia mengerjap. Menelisik sepenjuru tempat yang asing baginya ini. Ia menoleh ke samping, matanya menangkap sesosok makhluk berbentuk aneh yang tengah menatapnya intens. Tubuhnya bewarna hitam dengan bentuk yang tak bisa dijabarkan lewat kata-kata.

Sontak Nayra menjerik histeris. "Si-siapa kau?" katanya takut sembari menunjuk-nunjuk makhluk aneh tersebut menggunakan telunjuknya heboh.

Makhluk itu terkekeh pelan. "Perkenalkan, namaku Jivhone, salam kenal!" katanya memperkenalkan diri.

"Oh, ya, kau boleh memanggilku Jivh," lanjutnya.

Nayra hanya diam. Sejurus kemudian ia kembali menjerit saat makhluk yang dianggapnya mempunyai bentuk aneh itu mengubah diri menjadi sesosok pria tampan dihadapannya.

"Apa kau masih takut padaku?" tanya Jivh pelan, mengikis jarak antaranya dan Nayra.

Gadis itu tak tahu harus merespon apa. "A-aku ingin menanyakan satu hal padamu." Nayra buka suara setelah beberapa menit lalu hanya diam untuk mencerna apa yang sedang terjadi padanya saat ini.

Jivh mengangguk singkat. "Silahkan."

"Kau, bisa membantuku untuk keluar dari dunia ini?" Nayra menatap Jivh dengan wajah memohon.

Pria itu hanya diam. "Kau berasal dari mana?" tanya Jivh balik.

"Aku dari bumi."

Jivh tertawa pelan. "Kau tahu? Kita sekarang ada di bumi," balasnya cepat.

Nayra kaget. Apa maksud perkataan Jivh barusan.

"Ma-maksudnya?" tanya gadis itu tak paham. "Bukannya ... ini di dunia mimpi?"

"Ya, kau benar. Ada satu hal yang tak perlu aku kasih tahu."

"Apa?"

Jivh yang semula mendongak, kini menoleh ke arah Nayra sepenuhnya. "Kau akan tahu, jika bersedia ikut bersamaku untuk melewati tiga tantangan yang telah menunggu di depan sana!" jelas pria itu panjang.

Jivh berdehem pelan. "Ngomong-ngomong, kau belum memberi tahuku siapa namamu, cantik."

TBC

LANJUT KE-PART BERIKUTNYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LANJUT KE-PART BERIKUTNYA

Dream [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang