Luka

1K 116 13
                                    

ʰᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ ᵉᵛᵉʳʸᶠᵘʲʰᵒ!

ʰᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ ᵉᵛᵉʳʸᶠᵘʲʰᵒ!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun sangatlah cemas. Bagaimana tidak? Haechan belum pulang dan tidak mengangkat telpon nya, sekarang jam 9 malam!

"Hiks, si babi bikin gue khawatir aja bisanya." gumam Renjun pelan sembari terisak.

Dia kembali menelpon Haechan, berharap telponnya di angkat Babi ke sayangannya itu. "Ayo dong Chann, hiks." Isakannya kian mengeras.

Duakk!

Suara pintu terbuka membuat Renjun langsung mendongakan kepalanya.

Duk!

Renjun melompat ke pelukan Haechan, tangisannya teredam di dada Haechan nya. "Lo kemana aja sih goblok! Goblok! Goblok! Dasar babi goblok!" Ucap nya membabi buta sambil terus mengeratkan pelukannya.

Haechan hanya terkekeh pelan. "Lo udah gede, masih aja nangis. Dasar bocil." Candanya sambil menggendong Renjun seperti koala dan membawa nya duduk di pangkuannya. "Maaf, jangan nangis. Idung lo udah merah nih!" Haechan mencubit hidung Renjun gemas.

"Bangsat lo!" Renjun mengadah, melihat wajah beruang manis nya. Ia kembali menangis. "Eh kenapa nangis lagi?" Haechan panik.

Renjun malah melesakkan wajahnya ke leher Haechan. "Kenapa lo pulang lebam lebam gini? Lo di siksa preman?" Dengan hidung merahnya, mata bengkak, dan isakan kecil nya Renjun menyentuh salah satu lebam di wajah Haechan. "Aw!"

Srukk

Renjun berlari. Ia kembali duduk di pangkuan Haechan sambil memegang kotak P3K. "Lo berantem sama siapa sih?! Hah?! Biar gue labrak orang nya besok! Berani amat ganggu beruang gue." Renjun terus berbicara dengan tangan yang lihai mengobati wajah Haechan.

Haechan tersenyum manis. "Seminggu ini lo di ganggu terus sama  Jeno anak SMA sebelah kan? Gak akan di ganggu lagi." Haechan mengusap rambut lembut Renjun. "Jadi lo berantem sama Jeno?" Haechan bergumam pelan dengan mata terpejam menikmati sentuhan lembut Renjun.

Renjun menyimpan kotak P3K nya, dan memeluk leher Haechan. "Jangan berantem lagi, lo gak keren!"

Haechan tak menjawab, ia malah membawa Renjun ke kamar dan melempar tubuh mungil nya ke atas ranjang. "Tidur, udah malem. Anak kecil gak boleh tidur malem malem!"

Dukk

Pintu kamar berwarna abu itu pun tertutup.

𝐭𝐚𝐞𝐲𝐨𝐧𝐠𝐝𝐚𝐮𝐠𝐡𝐭𝐞𝐫

🏹ׅ۬∙         𝒍 𝒆 𝒗 𝒆 𝒍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang