Aku menunaikan shalat dhuhur cukup khusyu, namun masih kepikiran tentang Nathania. Siapa sebenarnya dia? apakah di Muslim atau Kristen? Kalo dia Muslim, kenapa ada Foto Yesus di Rumahnya? Kalo dia Kristen? kenapa ada Alquran dan Sajadah ?
Entah lah, aku sesegera mungkin untuk keluar dari rumah Nathania. Aku mengajaknya ke tempat kami biasa makan. Sengaja aku tak mengajak Kevin. Sebenarnya malam ini aku ingin mengatakan pada Nathania bahwa aku menyukai nya entah cukup gila atau tidak baru beberapa hari berkenalan aku sudah berani mengungkapkannya. Entah apa yang terjadi tapi tekadku sudah sangat bulat untuk mengatakannya.
Sesampainya disana kami langsung memesan tempat dan makanan.
" Ga, lu perokok?"
" Iya, haha"
" Bukannya mama lu Suster ya ? Ko berani ngerokok ? kan engga baik "
" Iya sih, tapi udah ketagihan nih"
" bukannya di agama islam hal yang negatif pada tubuh di haramkan ya?"
" Ha, iya kok lu bisa tau?"
" haha, tau dong. Nathania gitu lohh "
" Oiya Nat, gue mau nanya tapi ini omongan Privasi"
" Boleh, Apa Ga?"
"Lu itu sebenarnya Islam atau Kristen?"
" Haha, udah gue tebak pasti pertanyaan konyol ini dateng lagi"
" Maksudnya?"
"Entah kenapa banyak orang orang tanya gue ini siapa sih. Dan agama gue apa sih. Kalo pun aku Kristen atau Islam bahkan Budha sekalipun. Aku masih bingung"
" Aku semakin tak paham Nat"
" Aku seorang Kristen, aku dulu terlahir menjadi seorang Muslim meskipun sampai umur 12 tahun saja. Karena harus menuruti seluruh keluarga ku yang berpindah agama menjadi kristen. Namun itu justru menjadi boomerang bagiku. Karena adanya pergolakan dalam diriku, Mana sih yang Benar ? Mana sih yang Salah ? aku terus mempelajari Islam dan Kristen semakin dalam. Semakin dalam aku masuk semakin dalam pula pergolakanku terjadi. "
" Jadi, selama ini kau juga mempelajari Islam ? "
" Yupp, aku sering membaca beberapa artikel tentang islam. Dan kristen. Mama ku seorang Muslim menikah dengan Papahku yang notaben nya seorang Kristian. Karena mereka berdua saling mencintai akhirnya Papaku mengalah untuk berpindah agama menjadi Islam karena Syarat kakek dari Mamaku adalah ingin Papaku masuk Islam. Dan Papa ku menurutinya entah benar benar masuk islam karena kecintaannya kepada Tuhan atau kecintaannya kepada Mama ku aku tak pernah menanyakan hal itu pada Papa. "
" Ohhh, yasudah kita makan dulu aku sudah lapar. Gaenak kalo udah dingin nanti Sup nya. "
Aku berusaha mengalihkan pembicaraan agar tidak terkesan kaku. Maklum ini adalah Dinner pertamaku dengannya.
Selesai makan aku berusaha berterus terang dengannya ku bulatkan tekad untuk megatakan ini padanya
" Nathania, apa status kamu masih single ? "
" Ha ? Aku ? iya masih hehe Kenapa Ga ? "
" Semenjak kita bertemu, aku sudah merasakan ada yang janggal. Aku menyukai mu Nat "
" Kamu ? Kamu menyukai ku ? "
" Iya Nat"
" kamu Yakin ? Sebenarnya aku juga menyukaimu karena kamu Care banget sama aku. Tapi ... "
" Kenapa Nat ? "
" Kamu tau kan, kita berbeda ? Kamu tau kan kita hidup dimana ? Dinegara yang belum bebas untuk beragama. Mereka hanya memajang simbol kepalsuan. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpisah Oleh Pagar Tuhan
RomanceIndeed, the difference between me and him is quite large, which is blocked by a large wall, namely religious difference