ini aku

16 1 0
                                    

   hai ini aku don, aku anak yang penulis ceritakan, agaknya berbicara aku terlalu sopan dan terlalu baku novel ini kan bercerita tentang do si anak tak bernama dan nakal TAPI PINTAR ingat itu. aku don anak yang di lahirkan normal tanpa bantuan operasi ayah ku di panggil ayah oleh aku dan adik adikku kalau sama tetangga di panggil PAK. ibu ku juga di panggil ibu atau mama (saat ada inginnya) adikku ada 2 yang pertama adalah anak nomor 2 dia lahir setelah aku berbeda 2 tahun saja, adikku yang terakhir adalah anak nomor 3 dia lahir setelah adikku yang tengah berbeda dengan kami dia di lahirkan dengan cara di operasi karena dia prematur kasian sekali dia.

  ohh iya aku mempunyai teman dari aku tk yaitu dani, jono, anton, chandra kami menyebut  diri kami ini sebagai (5 manusia biasa) kami selalu bersama karena rumah kami berdekatan satu sama lain dan orang tua kami saling kenal, soalnya ibu selalu melakukan arisan bulanan bersama orang tua mereka dan ayah sering jaga ronda dengan ayah ayah mereka. aku tk bersekolah seperti biasa belajar hitung hitungan belajar membaca namun ada kajaiban pada saat aku tk besar yang lain teman teman ku masih belum bisa menghitung pertambahan dan pengurangan 3 angka aku bisa, dan juga membaca yang lain teman teman ku membaca masih seperti orang mengeja aku tapi sudah lancar bahkan aku bisa membaca 1 halaman. lulus tk aku masuk ke sd bersama para manusia  biasa itu saat kelas 1 sampai kelas 4 sd kami masih berada di kelas yang sama, membuat lelucon lalu bernyanyi nyanyi tidak jelas indahnya masa sd tugas masih sedikit masih bisa berbahagia. saat aku kelas 5 sd semester pertama aku kira aku akan baik baik saja saat aku di pisahkan dari para manusia biasa itu, namun saat semester 2 aku baru tahu ternyata itu adalah rencana para guru untuk memisahkan kami agar kami tak membuat onar saat kelas 5 nanti soalnya kami semakin dewasa dan takutnya kami semakin tidak bisa di atur. ada satu guru yang membuatku kesal karena perkataannya yang menyakitkan dia berkata kepadaku "jadi ini kamu sekarang tanpa teman temanmu, kamu menjadi pendiam, bapak harap kamu bisa hidup sendiri dewasa nanti tanpa teman, biasakan itu". perkataan itu membuat aku sakit hati memang aku jadi anak pendiam saat aku di pisahkan oleh teman teman ku, tapi guru itu berkata seperti aku selalu akan hidup di ketiak teman teman kdan menganggap aku tidak bisa berbuat apa apa tanpa bantuan teman teman ku. bel berbunyi saatnya untuk pulang teman temanku memanggil tetapi aku tidak menghiraukan aku terus berjalan dengan memegang cutter bekas pelajaran seni budaya tadi, teman teman ku mengejar dan sambil memanggil "don mau kemana??" aku sempat berbalik melihat teman teman ku, dengan wajah kesal penuh marah aku bilang kepada teman temanku "tunggu di parkiran aku ada urusan" teman temanku yang seperti ketakutan melihat ku mereka menuruti permintaan ku untuk menunggu di parkiran sekolah ku. aku terus berjalan dengan cutter di tangan ku , aku menuju ke  parkiran guru lalu mencari motor guru sialan yang berbicara seperti tadi ohh iya nama si guru itu pak ipto, aku mengetahui motornya karena setiap aku datang selalu bersamaan dengan datangnya pak ipto dan motornya itu itu saja, lalu di parkiran motor pak ipto lah yang paling berbeda dari pada yang lain. aku datangi motor pak ipto, aku robek ban motornya dari atas sampai bawah, hampir selesai merobek pak ipto datang langsung berteriak "NGAPAIN KAMU??!!?" aku terkejut dan langsung berdiri , dan bilang kepada pak ipto "saya harap bapak bisa pulang sendiri tanpa bantuan motor bapak". pak ipto dengan wajah yang kesal mendatangi ku lalu menampar ku sambil berkata "ANAK KURANG AJAR". aku pun kesal dengan perlakuannya lalu aku balas dengan pukulan bertubi tubu ke tubuhnya dan ke wajahnya. aku di lerai oleh teman teman ku chandra jono dhan dan anton, lalu aku berteriak "KALAU ANDA TIDAK TAU APA APA LEBIH BAIK DIAM SAJA ANJ***" aku sempat berbicara kasar kepada guru ku itu mungkin karena aku terlalu kesal karena perlakuannya. setelah di lerai aku di bawa ke ruangan kepala sekolah, disana aku menjelaskan semuanya dari perkataan pak ipto yang keterlaluan kepada ku menganggap remeh keberadaanku sok tahu tentang diriku. 

    setelah kejadian itu keesokan harinya ibuku mendapat panggilan kesekolah ku, dengan wajah kesal ibu bertanya kepada ku 

"don apa ini kok ibu di panggil ke sekolahmu??" tanya ibu

SUDAHI!Where stories live. Discover now