Ojek Online

Ojek Online 1.0 version

OJEK ONLINE 1.0 VERSION

.

Min Yoonji x Kim Namjoon

Warning!: Alternate Universe (local settings), Gender Switch, lil bit OOC.

.

.

.

.

Yoonji menatap pemandangan di luar jendela dengan pandangan gelisah. Hujan di luar sana masih juga deras. Padahal sudah empat jam hujan mengguyur kotanya, namun sama sekali tidak ada tanda-tanda akan berhenti juga.

Yoonji menghela napasnya, dirinya melirik jam yang ada di ponselnya. Sudah pukul 5.50 sore. Misa Rabu Abu akan dimulai pukul 6.30. Jika dia tidak memesan ojek online sekarang, bisa-bisa dia datang terlambat ke misa ini. Tapi, apa akan ada driver ojek online yang menerima pesanannya?

Mencoba peruntungannya, akhirnya Yoonji pun menyentuh tombol 'pesan' di layar ponselnya. Aplikasi ojek online-nya kini tengah mencari driver yang mau menerima pesanan Yoonji. Yoonji berdoa dalam hatinya, semoga saja ada driver yang mau mem-pick up-nya. Habisnya, jika hujan seperti ini, jarang ada driver yang mau mengambil pesanan penumpang.

*DRTT DRTT*

Ah, dapat! Batin Yoonji senang.

Gadis berambut sebahu itu pun buru-buru berjalan menuju ke teras depan kos-kosannya. Dirinya melihat sekila profil dari driver ojek online yang berbaik hati telah menerima pesanannya itu.

'Kim Namjoon'.

*DRTT*

Yoonji melihat pesan yang dikirimkan oleh driver-nya itu.

'Sebentar ya mbak, saya pakai jas hujan dulu'.

Yoonji mengangguk-anggukan kepalanya sambil membalas 'ok'.

Sekitar empat menit menunggu, akhirnya ojek online yang Yoonji pesan pun datang.

Yoonji buru-buru berjalan mendekat ke arah pagar kos-kosannya.

"Atas nama Yoonji kan, mas?" tanya Yoonji kepada driver itu.

Kim Namjoon, driver itu, mengangguk. "Iya, mbak Yoonji ya?"

Yoonji mengangguk.

"Sebentar ya mbak, saya ambil jas hujan untuk mbaknya dulu," ucap Namjoon sambil turun dari motornya. Pemuda itu kemudian membuka jok motornya dan mengeluarkan sebuah jas hujan ponco berwarna hijau. Jas hujan itu kemudian diserahkannya kepada Yoonji.

Yoonji buru-buru memakai jas hujan tersebut. Setelah selesai, dia pun mendekat ke arah Namjoon dan motornya.

"Ah mbak, ini tadi tujuannya kemana ya?" tanya Namjoon sembari menyerahkan helm ke Yoonji.

"Itu mas, ke gereja Katolik yang ada di pertigaan jalan itu," ucap Yoonji sambil memakai helm dari Namjoon.

Namjoon tiba-tiba menoleh ke arah Yoonji, "Eh? Mbaknya Katolik?" tanya Namjoon.

Yoonji menatap Namjoon bingung, "Iya mas," jawab Yoonji singkat.

Usai mengucapkan jawaban singkatnya itu, Yoonji pun naik ke atas motor Namjoon.