BAB 1 "Anindya Misha Zulvita"

224 18 8
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
sebelumnya saya mengucapkan terimakasih untuk kalian yang sudah bersedia berkunjung ke cerita pertama saya.
Semoga cerita ini bisa bermanfaat untuk kalian semua.

Happy reading
🌸🌸🌸

Anindya Misha Zulvita atau yang kerap dipanggil Anin merupakan salah satu mahasiswi jurusan akuntansi di salah satu Universitas terkenal di kotanya. Anin diterima di Universitas tersebut menggunakan jalur beasiswa. Anin terkenal dengan kecerdasannya dalam akademik terutama dalam pelajaran matematika. Bahkan ia berulang kali mengikuti olimpiade matematika untuk mewakili kotanya. Selain cerdas, Anin juga terkenal sangat ramah. Ia tak pernah membeda-bedakan temannya, ia sangat senang berteman dengan siapapun.

Anin berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Ayahnya bernama Zulfikarnain dan ibunya bernama Arvita Maharani.  Ayahnya bekerja sebagai supir sedangkan ibunya berjualan di pasar. Selain itu, Anin juga memiliki 2 adik perempuan yang bernama Syafiqah Aulia Zulvita dan Yumna Kaila Zulvita. Syafiqah masih duduk di bangku SMA tepatnya kelas 10 sedangkan Yumna masih kelas 6 SD.

Selain kuliah, Anin juga memiliki pekerjaan sampingan yaitu dengan menjadi guru les privat untuk anak-anak SD. Dan pada malam harinya, Anin masih harus bekerja di "Cafe Senja" yang merupakan salah satu cabang Cafe milik Senja sahabatnya. Hal itu ia lakukan untuk membantu sedikit perekonomian keluarganya.

***

Anin terburu-buru melewati setiap lorong menuju ruang kelasnya. Hari ia terlambat datang ke kampus karena semalam Cafe sangat ramai sehingga ia harus lembur hingga pulang pukul 12 malam. Anin terus berlari sambil berdoa agar dirinya tidak mendapatkan hukuman dari dosennya. Apalagi dosen matkulnya hari ini terkenal sangat killer.

"YaAllah semoga saja pak Edy belum masuk kelas" batinnya.

Saking fokusnya berlari Anin sampai tidak sadar bahwa ada orang lain yang berlawanan arah datang dan tiba-tiba
Brukk..

"Ahh" rintih Anin yang masih bisa terdengar oleh orang yang telah menabraknya. Anin berusaha melihat keadaan kakinya yang terasa sangat sakit. Anin sangat berharap agar orang didepannya akan membantunya untuk berdiri karena kakinya sepertinya terkilir karena insiden tabrakan tersebut. Beberapa lama menunggu namun tak ada sedikitpun perubahan, Anin berusaha mencari orang yang telah menabraknya namun hasilnya nihil.

"Gila banget yah itu orang, gak ada sopan santunnya sama sekali. Udah nabrak orang malah ga ada tanggung jawabnya. Dasar manusia ga punya hati." Anin sangat kesal dengan orang yang telah menabraknya tadi.

Anin berusaha berjalan menuju ke kelasnya dengan kaki yang tertatih. Ia tak ingin ketinggalan pelajaran meskipun sebenarnya ia sudah sudah terlambat selama 20 menit. Ia sudah pasrah jika memang sebentar lagi ia akan mendapatkan hukuman dari dosen killernya itu. Sesampainya didepan kelas Anin ragu-ragu mengetuk pintu.

"Assalamualaikum" salam Anin seraya mencoba membuka pintu kelasnya. Dan betapa leganya Anin ketika menyadari bahwa dosennya itu belum hadir. Anin segera menuju ke bangkunya yang terletak dipojok kanan belakang.

"Ehh Anin, lo dari mana aja sih? Untung aja Pak Edy belum masuk kelas. Coba aja dia udah masuk lo pasti bakal dapet hukuman buat berdiri didepan kelas sampe jam matkulnya berakhir" cerca Senja yang duduk disebelah kiri Anin.
Senja adalah sahabat Anin sejak SMA dan beruntungnya lagi mereka bisa sekelas saat masa kuliah.

"Hufft, gue kesiangan Ja. Habisnya tadi malem tuh Cafe rame banget jadinya gue harus lembur dan baru pulang jam 12 malem" jelas Anin.

"Maaf yah Nin, gara-gara cafe gue lo jadi terlambat buat ngampus"

"Udahlah gapapa kok Ja, lagian kan itu udah kewajiban gue. Secara kan gue karyawan cafe lo. Lagian gue juga seneng kali kalo liat cafe lo rame gitu, sapa tau ntar gaji gue nambah" Canda Anin.

"Hmm bisa ae lo mah. Iya deh ntar kalo cafe gue rame terus gue bakal kasih komisi buat para karyawan gue."

"Really?"

"Sure"

"Gue doain semoga cafe lo bisa rame terus dan gue dapet komisi deh"

"Iyain aja deh."













Munurut kalian gimana nih ceritanya?
Asik ato malah ngebosenin alias garing?
Kritik dan saran dari kalian bakal jadi motivasi banget buat aku.
Kalo kalian suka sama cerita ini aku bakal lanjutin kalo engga yah aku pikir-pikir lagi

Jangan lupa vote dan coment yaa

Mimpi Seorang Wanita Akhir ZamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang