Pakaian Kebohongan

7 2 0
                                    

Dari Asma r.a.: Seorang perempuan berkata, "Ya Rasulullah, aku punya madu (istri lain dari suaminya). Bolehkah aku berdandan untuk suamiku dengan sesuatu yang tidak diberikan kepadaku?" Rasulullah Saw. menjawab, "Orang yang berdandan dengan sesuatu yang bukan miliknya adalah seperti orang yang mengenakan dua pakaian kebohongan." (H.R. Al Bukhari dan Muslim)

Hadis ini mengingatkan perempuan untuk bersikap jujur dalam tindakan dan penampilannya. Perempuan salihah tidak sepantasnya berpenampilan dengan sesuatu yang bukan miliknya, misalnya dengan pakaian dan perhiasan yang dipinjam dari orang lain. Sebab, tindakan seperti itu bisa melukai hati suami yang tidak mampu memberikan sesuatu yang lebih baik daripada pemberiannya. Selain itu, penampilan tersebut juga bisa disalah tafsirkan sebagai pembohongan terhadap suami, lebih-lebih jika suami adalah pecemburu.

Selain memuat pesan agar perempuan salihah menjaga diri dari dandanan yang bukan miliknya, hadis di atas juga mengingatkan bahaya kepalsuan dalam penampilan. Hal ini sering terjadi pada perempuan-perempuan yang senang menonjolkan diri dan ingin dipuji. Mereka suka berhias dan berpenampilan palsu. Mereka juga senang mengklaim dengan penuh kebanggaan bahwa semua pakaian dan perhiasan yang mendukung penampilannya adalah harta miliknya-padahal bisa jadi semuanya adalah pinjaman. Akibatnya, mereka hanya menampilkan kebohongan di mata orang banyak, lebih-lebih di mata suami. Inilah kebohongan publik yang hanya menambah keburukan diri. Inilah contoh amat buruk yang digambarkan Rasulullah Saw. sebagai "mengenakan dua pakaian kebohongan". Semoga anda, para perempuan salihah, terhindar dari tindakan yang tidak pantas ini.

40 Pesan  Rasulullah SAW. kepada MuslimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang