Memiliki pekerjaan yang tidak biasa membuat diriku harus mengejar apa yang telah direncanakan, berlari diantara banyaknya kendaran yang ada di ibu kota, bajuku yang utuh menjadi lepek karna bercak darah. Keringat membanjiri tubuhku, ada banyak lebam yang kudapatkan kali ini namun aku tidak akan merasa menyesal setelah ini..
Bibirku akan selalu tersenyum dihari esok, suara kendaraan yang melerai tidak ku pedulikan lagi, aku harus melewati hari ini setelah itu aku akan menjalani hidupku seperti orang normal lainnya.
Sekali ku menatap kebelakang memastikan orang yang mengejarku telah jauh namun sepertinya aku salah, ada tiga pria mengejarku.
Kuteguhkan diriku, menggenggam tangan wanita ku, wanitaku? Ternyata aku tidak sendiri saat ini, aku berlari dari kewajiban ku, mengubur segala tugasku hanya karna seorang wanita. Wanita yang mengajarkan aku untuk mengikuti kata hatiku. Wanita yang mencintaiku karna sebuah pertemuan.
Apa aku mengalah? Bisa dibilang begitu karna aku lebih memilih dirinya dan membahayakan diriku sendiri.
Aku menoleh kearahnya, senyum ku terukir bebas melihatnya yang tidak merasa lelah berlari bersama ku. Mungkin kali ini aku benar dibutakan oleh cinta, dibutakan oleh cinta yang datang menyusup hatiku secara tiba tiba.
"Kim Sowon berhenti...!" teriakan dibelakang ku membuat aku kembali menoleh, seorang wanita mengejar kami berdua, aku pun berlari menghindari kejaran membawa wanitaku.
Kuputuskan untuk memukul satu pengendara yang lewat, menjatuhkan dari motor besarnya. Aku pun mengendarai motornya dengan wanita yang selalu mendampingi ku, kali ini aku akan membawa wanita ku pergi dari setiap kejaran. Kemanapun kami akan selalu bersama, sampai maut memisahkan.
Kurasakan pelukan nya sangat erat, pistol yang kupegang kini kuberikan padanya. Mengerti maksudku, ia dengan berani nya menodongkan senjata itu pada mobil dibelakang kami yang selalu mengejar.
Suara tabrakan mobil kian menjadi akibat ulah kami, aku tidak peduli yang aku harapkan untuk cepat pergi dari sini hanya itu tujuan ku.
Tatapan tajam ku lurus kedepan, aku senang dengan kekacauan yang wanitaku barusan lakukan.
Aku tidak akan khawatir tentang masa depan jika selalu bersama nya, motor ini melaju dengan sangat cepat. Wanita ku kembali memeluk ku erat, menyandarkan kepala nya pada bahu lebarku.
Namaku kim Sowon, seorang manusia biasa yang selalu terjun pada misi negara lebih tepatnya aku adalah agen rahasia. Menangani banyak kasus negara namun itu dulu bagiku sekarang itu sudah berlalu, aku tidak lagi melakukan pekerjaan ku setelah mengenal dia, dia wanitaku.
Jung eunha.
Jika kalian bertanya kapan aku memiliki perasaan ini, akan banyak waktu yang terbuang tapi aku akan menceritakan sedetail mungkin bagaimana pertemuan kami dan berakhir seperti yang terjadi sekarang.
Jarum jam berputar terbalik dari arah yang ditentukan nya, waktu berjalan mundur dengan sangat cepat...lorong waktu kembali ke waktu sebelumnya, sebelum hari ini terjadi.
Dan disinilah aku berada didepan sebuah hotel yang menjulang tinggi. Didalam sana terjadi pertemuan beberapa pejabat dari masing masing negara.
Ku langkahkan kaki jenjang ku masuk menaiki sebuah lift menuju pesta pertemuan dari banyak nya negara didunia. Namun sebelum lift benar tertutup kulihat seorang wanita berteriak untuk menahan lift, aku pun menahan pintu lift untuk tetap terbuka hingga tubuhnya masuk dan kami berdua pun berada disatu lift yang sama.
Kulirik tubuhnya dari kaca lift, kulit putih berisi, wajah yang imut cantik dan bibir tebal yang terpoles lipstik. Baju yang dipakai nya terlihat sangat seksi, sebagian pahanya terlihat dan dadanya lumayan jika dipandang oleh mata telanjang pria diluar sana. Hanya saja tinggi tubuhnya terlihat pendek jika berdampingan dengan tubuhku yang tinggi.