Baju baru, sepatu baru, buku baru, tas baru, teman baru, bahkan mungkin pacar baru bisa di dapatkan semua siswa dan siswi di sekolah baru. Tapi, tidak dengan Auliana Fikramiranda! Dia bahkan tidak tertarik untuk mengenal pacaran.
Panggil saja Fikra!
Well, satu misi yang harus dia lakukan sebelum terlahir kata menyesal yang selalu datang pada akhir. Gadis remaja ini sudah meniatkan akan merubah mindset- nya sebagai pelajar di SMP barunya.
Walau hatinya menolak mentah-mentah untuk bersekolah di MTs. Bukan! Fikra tidak menolak untuk bersekolah agama di bumi melayu ini. Hanya, saja... dia sangat tidak menginginkan bersekolah, bahkan satu atap dengan teman kecilnya, ralat teman kelahinya.
Tapi, Allah itu sesungguhnya yang Maha Adil! Fikra menemukan kembali sahabatnya di MTs. Dirinya bahkan tidak bisa percaya ini. Fikra tahu betul sosok sahabatnya itu.
"Hai, kamu Intan, kan?" Sapa Fikra yang menatap hangat sahabatnya itu.
Fikra sempat putus harapan, sebab sudah dua tahun lamanya Intan pergi tanpa pamit padanya. Dia bahkan tidak akan pernah bisa melupakan wajah bulat Intan sama sepertinya.
"Eh, Kamu tahu dari mana?" tanya intan linglung.
Fikra menggerutu kecil. Firasatnya mengatakan kebenaran. Intan tidak mengingatnya lagi. Mungkin karna...
"Kamu sudah lupa ya?" Tanya Fikra balik seraya membuka kacamatanya dan tersenyum lebar.
Dahi Intan berkerut,"Aku ingat! Huaaa.... Kamu Ana kan?!" serunya yang kegirangan.
Fikra tersenyum lebar, sangking lebarnya giginya terasa kering. Ckck!
"Kita ke kantin, yuk!" pinta Intan yang menarik tangan Fikra kearah kantin.
Sepertinya hobi Intan kambuh. Fikra sangat menghargai hobinya yang tak pernah hilang. Fikra dan Intan masih melaksanakan MOS. Bel sekolah belum berbunyi.
"Kamu kemana aja, sih, Tan? Dua tahun lho, kamu ngilang gitu aja," Ucap Fikra.
"Sorry, aku pindah rumah karna usaha papaku bangkrut. Aku juga pindah sekolah." tutur Intan.
"Astagfirullah! maaf, untuk hal itu." sahut Fikra lesu,"Pantesan intan pakai seragam sekolah negri, bukanya Swasta!" monolog Fikra.
"Gak apa-apa kog."